Bulungan (20/8) — DPW LDII Kalimantan Utara, bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara, TNI, dan Bank Syariah Indonesia (BSI), mengadakan diskusi mengenai strategi ketahanan pangan. Acara ini dilaksanakan di Kantor Gabungan Dinas, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, pada Selasa (20/8).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, Heri Rudiyono, menjelaskan bahwa ketahanan pangan mencakup pemenuhan kebutuhan pangan secara individu dengan kriteria pangan yang cukup, aman, beragam, bergizi, merata, terjangkau, serta sesuai dengan agama dan budaya. "Kita perlu memikirkan bagaimana memastikan pangan tersedia bagi masyarakat di Kaltara," katanya.
Heri juga menambahkan, jika pemenuhan pangan tidak memadai, akan timbul kerawanan pangan. "Semua aspek harus dikelola dengan baik. Tanaman pangan dan perkebunan harus diatur agar tidak saling mengganggu, misalnya, sawit yang mendekati sawah bisa mengancam keberadaan lahan pertanian," ujarnya.
Pasiter Kodim 0903/Bulungan, Mayor Inf Pardi Mulyo, menekankan pentingnya perencanaan program untuk mendukung pemenuhan pangan. "TNI menggunakan sistem pertahanan yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional. Perencanaan harus total, terpadu, terarah, dan berkelanjutan," jelasnya.
Pardi juga mengungkapkan kekhawatiran tentang ketersediaan pangan dan energi yang semakin menipis di tengah pertumbuhan populasi dunia. "TNI hadir untuk membela kepentingan negara dengan melibatkan berbagai komponen," tambahnya.
Komponen yang terlibat meliputi komponen utama (prajurit TNI), komponen cadangan (sumber daya nasional termasuk warga negara dan sumber daya alam), serta komponen pendukung.
Kepala Kantor BSI Kota Tarakan, Ervian Hadi, mendorong penerapan digitalisasi dalam pertanian untuk meningkatkan efisiensi. "Digitalisasi kini merambah semua sektor, termasuk pertanian. Ini memudahkan proses di lapangan," kata Ervian.
Ervian juga menekankan bahwa BSI menerapkan konsep syariah dalam pembiayaan. "Semua produk dan layanan harus sesuai dengan fatwa DSN MUI," jelasnya.
Ketua DPP LDII, Rubiyo, menegaskan pentingnya pemenuhan pangan. "Kekurangan pangan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berprestasi. Pangan adalah harga diri bangsa dan petani adalah pahlawan bangsa," tutupnya.
Baca Juga:
- Remaja LDII Asah Keterampilan Jurnalistik di Workshop "Jejak Pena"
- LDII Pesawaran Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama
- Gubernur Khofifah Tekankan Investasi Mental Bangun Generasi Muda Tangguh di Perkemahan CAI Jombang
- LDII Lampung Selatan Jaga Kerukunan Umat Beragama, Siap Bersinergi dengan Pemerintah
- LDII Makassar Dukung Dialog Lintas Agama Tingkatkan Toleransi
- Lima Medali Emas untuk Remaja LDII Pasangkayu di Polman Championship
- LDII Tamalate Sukses Gelar Festival Anak Sholih di Makassar
- LDII Larompong Ikuti Pawai 1 Muharram di Luwu
- LDII Salatiga Gelar Seminar Kesehatan Wanita: Jaga Tubuh, Jaga Keluarga
- Inovasi Pakan Lele LDII DIY Tembus Grand Final PFmuda 2025
- Ujian Semester Genap PPG Pemanggilan LDII: 52 Peserta Ikuti Evaluasi di Lampung Selatan
- Lima Medali Emas untuk Pesilat Remaja LDII Pasangkayu di Polman Championship
- LDII Tamalate Sukses Gelar Festival Anak Sholih di Makassar
- LDII Jambi Jalin Silaturahmi dengan Kemenag, Bahas Kerja Sama Program Keumatan
- Inovasi Pakan Lele Ramah Lingkungan LDII DIY Tembus Grand Final PFmuda 2025
- Refreshingly Solid: Persinas ASAD Cilegon-Serang Gelar Refreshing di Anyer
- LDII Makassar Dukung Dialog Kerukunan Antarumat Beragama
- LDII Larompong Ikuti Pawai 1 Muharram di Luwu
- LDII DIY Latih 90 Santri Penanganan Gawat Darurat
- LDII DIY Dukung Penuh Latihan Kepemimpinan Kader Muda Pramuka
- LDII Yogyakarta Dukung Penuh Program Komunikasi Sosial TNI AD
- Dai Muda LDII Gunungkidul: Kuat Dakwah, Mandiri Finansial
- Warga LDII Nunukan Sukses Budidaya Lele, Raup Untung Jutaan Rupiah
- Siswa LDII Gunungkidul Raih Juara Pencak Silat O2SN
- SMA Insan Mulia Yogyakarta Validasi Kurikulum, Siap Hadapi Tahun Ajaran Baru