LDII DIY Latih 90 Santri Penanganan Gawat Darurat

LDII DIY melatih 90 santri dari tiga pondok pesantren di Yogyakarta dalam penanganan kegawatdaruratan dan bantuan hidup dasar (BHD). Pelatihan ini digelar di Pondok Pesantren Nur Aisyah, Bantul, pada 22 Juni 2025.

Para peserta dari Pondok Pesantren Nur Aisyah, PPPM Baitussalam, dan Pondok Pesantren Al-Barokah dilatih memberikan pertolongan pertama pada situasi darurat, seperti kecelakaan atau henti jantung. Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, mengatakan, “Kami ingin para santri tidak hanya kuat secara spiritual, tapi juga sigap saat menghadapi situasi darurat, baik di pesantren maupun di masyarakat.”

Pimpinan Pondok Pesantren Nur Aisyah, Ummar Hamdan, menekankan pentingnya kepekaan santri terhadap lingkungan sekitar. “Santri itu tidak cukup hanya paham agama, tapi juga harus siap jadi penyelamat, baik secara ruhani maupun fisik,” tuturnya.

Atus berharap para santri menjadi agen penyelamat pertama. “Ilmu yang mereka dapat hari ini jangan berhenti di sini. Kami dorong agar para santri menularkan pengetahuan ini ke teman-teman lain di pondok,” kata Atus.

Pelatihan meliputi teori dan praktik BHD, termasuk CPR, dengan metode DRCAB (Danger, Response, Circulation, Airway & Breathing) yang disampaikan oleh praktisi kegawatdaruratan, Deby Zulkarnain Rahadian Syah. Deby menjelaskan, “Jangan anggap ini hanya persoalan orang tua. Anak muda pun bisa tiba-tiba mengalami henti jantung, dan pertolongan pertama sangat menentukan keselamatan.”

Lebih baru Lebih lama