Doa Berlindung dari Sifat Lemah dan Malas: Menjemput Kekuatan dan Kebahagiaan

doa berlindung dari malas


Pernahkah Anda merasa terjebak dalam cengkeraman kelemahan dan kemalasan? Rasa lelah yang tak berkesudahan, enggan beranjak dari zona nyaman, dan terlena dalam kesia-siaan. Perasaan ini tak hanya menghambat langkah, tapi juga menjauhkan diri dari kebahagiaan dan keberhasilan.

Sebagai orang beriman, kita diajarkan untuk senantiasa memohon pertolongan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam memerangi kelemahan dan kemalasan. Doa berlindung dari sifat lemah dan malas menjadi senjata ampuh untuk menjemput kekuatan dan kebahagiaan.

Doa yang Penuh Makna


 اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, rasa takut, kepikunan, dan kekikiran. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.'


Doa "Allahumma inni a'udzubika minal 'ajzi wal kasali wal jubni wal harami wal bukhli, wa a'udzubika min 'adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamaat" mengandung makna yang mendalam. Berikut penjelasannya:

  • Kelemahan (al-'ajz): Ketidakmampuan untuk melakukan kebaikan atau menyelesaikan tugas.
  • Kemalasan (al-kasal): Keengganan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.
  • Rasa takut (al-jubn): Rasa pengecut yang menghambat keberanian untuk bertindak.
  • Kepikunan (al-haram): Lemahnya daya ingat dan kebingungan.
  • Kekikiran (al-bukhli): Sikap pelit dan enggan berbagi.
  • Siksa kubur (adzabul qabri): Siksaan yang dialami di alam kubur.
  • Bencana kehidupan dan kematian (fitnatil mahya wal mamaat): Segala ujian dan cobaan yang dihadapi dalam hidup dan mati.

Dengan memanjatkan doa ini, kita memohon perlindungan kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat-sifat tercela tersebut dan dikaruniai kekuatan untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan kebahagiaan.

Lebih dari Sekadar Doa

Memanjatkan doa ini bukan berarti pasrah tanpa usaha. Justru, doa ini menjadi pengingat bahwa kekuatan dan kebahagiaan sejati datangnya dari Allah SWT. Diiringi dengan ikhtiar dan kerja keras, doa ini menjadi pelita yang menerangi jalan menuju kesuksesan.

Meneladani Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan terbaik bagi umat Islam, selalu mengajarkan pentingnya berdoa. Beliau pun sering memanjatkan doa ini, memohon perlindungan dari sifat lemah dan malas.

Post a Comment

Previous Post Next Post