Ingat Mahalnya Nikmat Sehat di Kala Sakit

foto ilustrasi


Ketika seseorang sedang dalam keadaan sehat, keinginannya sering kali beragam. Ada yang ingin sukses di pekerjaan, meraih cita-cita, menikmati harta dan kemewahan, atau bahkan sekadar berwisata. Namun, ketika tubuh mengalami sakit, semua keinginan itu seolah menghilang, dan yang menjadi satu-satunya harapan adalah kesehatan. Inilah yang mengungkapkan dengan tepat kata-kata bijak yang disampaikan oleh salah satu Dewan Penasehat DPP LDII, KH Edi Suparto, dalam pertemuan bersama warga LDII di Jawa Timur: "Keinginan orang yang sedang sakit hanya satu, yaitu sembuh."

Momen ketika seseorang merasakan sakit, baik itu sakit ringan seperti flu, atau bahkan sakit yang lebih berat, seringkali membuat kita menyadari betapa berharganya nikmat sehat yang selama ini mungkin kita anggap biasa. Pada titik ini, kita baru menyadari bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada tubuh yang sehat dan mampu beraktivitas tanpa hambatan. Sakit adalah pengingat yang kuat bagi kita untuk selalu bersyukur atas kesehatan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Makna Afiyat dan Keutamaannya

Dalam bahasa Arab, kata "afiyat" merujuk pada keadaan sehat, sejahtera, dan bebas dari segala bentuk penyakit dan bencana. Afiyat adalah nikmat yang seringkali terlupakan oleh banyak orang ketika sedang dalam kondisi sehat. Namun, ketika seseorang diuji dengan penyakit, barulah ia menyadari betapa mahalnya nikmat yang disebut afiyat ini. Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan kita untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, termasuk nikmat sehat. Salah satu doa yang sering kita dengar dan ajarkan dalam kehidupan sehari-hari adalah doa yang memohon afiyat:

"اللهم إني أسالك العافية في الدنيا والآخرة" (Allahumma inni as'aluka al-‘afiyah fi al-dunya wa al-akhirah) "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu afiyat (sehat) di dunia dan di akhirat."

Afiyat adalah salah satu nikmat yang sangat berharga karena memungkinkan kita untuk beribadah dengan lebih baik, bekerja, belajar, dan menjalani aktivitas hidup dengan maksimal. Ketika tubuh kita sehat, kita dapat melaksanakan kewajiban agama dengan baik, seperti salat, puasa, dan zikir tanpa terbatas oleh rasa sakit atau kelemahan tubuh. Sebaliknya, ketika seseorang sakit, segala aktivitas menjadi terhambat, dan kita akan merindukan saat-saat ketika kita bisa beraktivitas dengan bebas.


Hidayah dan Hubungannya dengan Afiyat

Dalam kehidupan beragama, hidayah atau petunjuk Allah juga memiliki kaitan yang erat dengan nikmat sehat. Hidayah bukan hanya petunjuk dalam memahami agama, tetapi juga petunjuk untuk mengenal dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang sering kali kita anggap remeh, termasuk nikmat sehat. Ketika Allah memberikan hidayah kepada seseorang, ia akan diberi kemampuan untuk melihat dan merasakan nikmat sehat sebagai karunia yang besar. Hidayah akan membuka hati seseorang untuk selalu bersyukur atas setiap detik yang dilalui dengan tubuh yang sehat dan kuat.

Seringkali, ketika seseorang diuji dengan sakit, ia menjadi lebih dekat dengan Allah, berdoa dengan khusyuk, dan menyadari betapa pentingnya menjaga tubuh yang sehat. Dalam keadaan seperti ini, kita diajarkan untuk kembali merenung, bahwa salah satu bentuk hidayah yang Allah berikan adalah kesadaran untuk menjaga afiyat dengan cara yang benar. Salah satu cara menjaga afiyat adalah dengan memperhatikan gaya hidup yang sehat, seperti menjaga pola makan, berolahraga, dan menghindari hal-hal yang dapat merusak tubuh.

Mengingat mahalnya nikmat sehat di kala sakit, kita sebagai umat Islam harus selalu bersyukur kepada Allah atas setiap karunia-Nya, termasuk nikmat afiyat. Sehat adalah anugerah yang tidak boleh dianggap remeh, karena ketika kita dalam kondisi sehat, kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan, meraih impian, dan beribadah dengan baik. Namun, kita juga harus ingat bahwa kesehatan adalah amanah yang perlu dijaga, dan salah satu bentuk penghargaan terhadap nikmat sehat adalah dengan menjaga tubuh dengan baik.

Dengan hidayah Allah, kita akan selalu diberikan kesadaran untuk mensyukuri nikmat yang diberikan dan menjaga kesehatan sebagai bentuk ibadah kita kepada-Nya. Semoga kita senantiasa diberikan afiyat dan hidayah, sehingga kita bisa hidup dengan penuh berkah dan mampu menjalankan tugas hidup kita dengan sebaik-baiknya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama