Metode Kanban MDT Al-Fattah Kadirojo Tingkatkan Kualitas Guru Pengajar

Metode Kanban MDT Al-Fattah Kadirojo Tingkatkan Kualitas Guru Pengajar


Kadirojo, Kalasan (16/11/2024) – Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al-Fattah Kadirojo 2 Kalasan yang berada di bawah naungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Purwomartani Kapanewon Kalasan, terus berinovasi dalam mencetak generasi penerus yang berkarakter. Salah satu terobosan terbaru yang diterapkan dalam pembelajaran adalah metode Kanban, yang digunakan untuk mengajarkan materi Tri Sukses Generus kepada para santri. Acara ini berlangsung di ruang serbaguna Masjid Al-Fattah Kadirojo 2 Kalasan pada Sabtu, 16 November 2024, dan diikuti oleh santri dari usia Sekolah Dasar (SD).

Tri Sukses Generus: Pilar Pembentukan Karakter

Tri Sukses Generus, yang merupakan salah satu program unggulan LDII, mencakup tiga pilar utama, yakni akhlaqul karimah (karakter yang baik), alim dan faqih (cerdas dalam ilmu agama), serta mandiri (kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri). Ketiga pilar ini menjadi dasar dalam pembentukan karakter generasi penerus yang unggul dan bermoral. Agar nilai-nilai luhur tersebut tertanam kuat, MDT Al-Fattah Kadirojo 2 Kalasan memfokuskan materi ajar pada pembentukan karakter sejak usia dini.

Kepala MDT Al-Fattah Kadirojo 2 Kalasan, Muh Amir Khusna, menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan metode Kanban ini bertujuan untuk mempermudah santri dalam memahami dan mengimplementasikan Tri Sukses Generus dalam kehidupan sehari-hari. "Tujuannya agar para santri bisa lebih memahami dan bisa menerapkan Tri Sukses Generus dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Inovasi Pembelajaran dengan Metode Kanban

Metode Kanban yang diterapkan di MDT Al-Fattah Kadirojo 2 Kalasan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Sebagai bagian dari pengembangan kapasitas tenaga pendidik, MDT secara rutin mengadakan Training of Trainer (ToT) dan diklat singkat untuk para guru. "Kami ingin para guru tidak terpaku pada metode konvensional, dan dengan menggunakan metode Kanban, kami harap para santri dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan efektif," tambah Amir.

Kanban, yang berbasis IT, mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dua dimensi dan tiga dimensi, seperti audio-video interaktif dan gambar, untuk mendukung proses belajar. Dengan metode ini, proses belajar menjadi lebih dinamis dan efektif, sekaligus mampu mengantisipasi fenomena learning loss atau kehilangan hasil belajar yang sering terjadi, terutama di kalangan pelajar usia dini.

Menghadirkan Materi Pembinaan Karakter

Sebagai pemateri dalam kegiatan ini, Ervina Husein menekankan pentingnya pembinaan karakter sejak dini, mengingat adanya krisis moral yang melanda generasi muda, terutama pada anak usia remaja. "Banyak putra-putri generasi bangsa yang pandai dan cerdas, namun minim karakter luhur. Maka perlu menekankan pemahaman dan penerapan dari pelajaran akhlaq dan budi pekerti yang telah diberikan sejak dini," ungkap Ervina.

Ervina menambahkan bahwa MDT adalah wadah yang tepat untuk memberikan materi pembinaan karakter, di mana santri tidak hanya diberikan pengetahuan agama, tetapi juga dilatih untuk mengamalkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Melalui media audio-video interaktif, para santri diharapkan dapat lebih mudah memahami dan meresapi materi yang disampaikan, terutama dalam konteks karakter dan budi pekerti.

Pengalaman Belajar yang Menarik dan Efektif

Metode Kanban memungkinkan santri untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan. Dengan menggunakan media pembelajaran yang mendukung dan instrumen yang kuat, proses belajar menjadi lebih interaktif dan efektif. Selama dua jam pelajaran (90 menit), santri diberikan materi yang dapat diikuti dengan baik. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan sholat maghrib berjama’ah, mengajarkan santri untuk tidak hanya memahami ilmu, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan beragama.

Metode Kanban yang diterapkan di MDT Al-Fattah Kadirojo 2 Kalasan diyakini akan meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkaya pengalaman belajar santri, serta mendorong pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan upaya ini, diharapkan para santri dapat tumbuh menjadi generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter luhur dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama