
DPD LDII Kabupaten Mamuju turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Kejari Mamuju, Senin (16/6). Rakor tersebut menekankan pentingnya memperkuat toleransi antarumat beragama dan mencegah radikalisme.
Kepala Kejari Mamuju, R Raharjo Yusuf Wibisono, menekankan, “Tetap konsisten untuk melaksanakan tupoksi sebagai tim Pakem Kabupaten Mamuju.” Ia juga mengajak tim Pakem Mamuju untuk terus menggaungkan semangat anti-radikalisme.
Ketua DPD LDII Kabupaten Mamuju, Bambang Cahyadi, memaparkan pembinaan keagamaan LDII yang moderat dan toleran. Ia juga menyoroti potensi kerawanan, seperti akses transportasi baru yang berpotensi menjadi pintu masuk paham radikal. “Mudahnya akses dari jalur ini rawan menjadi pintu masuk pengaruh negatif yang dapat mengganggu stabilitas sosial masyarakat. Kita perlu mengantisipasi kemungkinan masuknya paham-paham radikal dari jalur ini,” tegasnya.
Bambang juga menekankan pengawasan terhadap HTI dan perlunya data akurat “by name dan by address” untuk pemantauan. Ia mendorong sosialisasi nilai kebangsaan di sekolah dan menekankan pentingnya peran dai dan tokoh agama. “Sekolah-sekolah perlu menjadi target utama edukasi kebangsaan, karena usia pelajar merupakan fase krusial pembentukan karakter yang sangat rentan terhadap pengaruh ideologi intoleran. Anak-anak ibarat gelas kosong. Apa pun yang dituang akan membentuk isi pikirannya,” imbuhnya.
Rakor juga membahas kemiskinan ekstrem sebagai faktor kerentanan terhadap radikalisme dan program “No Blank Spot Area” Pemprov Sulbar untuk pemerataan akses informasi. Kegiatan ini memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menghadapi radikalisme, intoleransi, dan ketimpangan sosial.