Kelola Keuangan dengan ᴍᴇᴛᴏᴅᴇ 50/30/20, Gampang Banget!

Kelola Keuangan dengan Metode 50/30/20, Gampang Banget!


Hayo, siapa di sini yang sering bingung ngatur keuangan? Gaji udah masuk, tapi kok rasanya cuma lewat doang? Belum lagi kalau ada godaan belanja online atau nongkrong bareng temen. Bisa-bisa uang habis sebelum akhir bulan, deh!

Nah, biar gak gitu terus, kamu perlu banget nih belajar cara kelola keuangan yang baik. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode 50/30/20. Apa itu? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

Apa Itu Metode 50/30/20?

Metode 50/30/20 adalah cara mengatur keuangan bulanan dengan membagi pendapatan setelah pajak menjadi tiga kategori, yaitu:

  • 50% untuk kebutuhan, seperti bayar sewa, beli makanan, bayar listrik, air, internet, dan lain-lain.
  • 30% untuk keinginan, seperti beli baju, sepatu, gadget, nonton film, travelling, dan lain-lain.
  • 20% untuk tabungan atau investasi, seperti nabung di bank, reksa dana, saham, atau emas.

Metode ini dipopulerkan oleh Senator Elizabeth Warren dan putrinya, Amelia Warren Tyagi, dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Tujuannya adalah untuk membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih mudah dan seimbang.


Bagaimana Cara Menggunakan Metode 50/30/20?

Untuk menggunakan metode 50/30/20, kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Hitung pendapatan bulanan kamu setelah dipotong pajak. Misalnya, gaji kamu Rp 5 juta per bulan, tapi setelah dipotong pajak jadi Rp 4,5 juta. Nah, itu yang jadi dasar perhitungan kamu.

  2. Hitung alokasi dana untuk setiap kategori dengan mengalikan pendapatan kamu dengan persentase yang ditentukan. Misalnya, 50% dari Rp 4,5 juta adalah Rp 2,25 juta. Itu artinya, kamu harus mengeluarkan maksimal Rp 2,25 juta untuk kebutuhan kamu setiap bulannya. Begitu juga untuk kategori lainnya.

  3. Buat daftar pengeluaran kamu untuk setiap kategori dan pastikan tidak melebihi alokasi yang sudah ditetapkan. Misalnya, untuk kategori kebutuhan, kamu bisa membaginya menjadi:

    • Sewa rumah: Rp 1 juta
    • Makanan: Rp 500 ribu
    • Listrik, air, internet: Rp 300 ribu
    • Transportasi: Rp 200 ribu
    • Asuransi: Rp 100 ribu
    • Hutang: Rp 150 ribu

    Total: Rp 2,25 juta

    Untuk kategori keinginan, kamu bisa membaginya menjadi:

    • Belanja online: Rp 300 ribu
    • Nonton film: Rp 100 ribu
    • Travelling: Rp 500 ribu
    • Nongkrong: Rp 200 ribu
    • Hobi: Rp 200 ribu
    • Lain-lain: Rp 200 ribu

    Total: Rp 1,5 juta

    Untuk kategori tabungan atau investasi, kamu bisa membaginya menjadi:

    • Tabungan di bank: Rp 500 ribu
    • Reksa dana: Rp 300 ribu
    • Saham: Rp 200 ribu
    • Emas: Rp 200 ribu
    • Lain-lain: Rp 100 ribu

    Total: Rp 1,3 juta

  4. Pantau pengeluaran kamu setiap bulan dan sesuaikan jika perlu. Jika kamu merasa alokasi yang kamu buat tidak sesuai dengan kebutuhan atau keinginan kamu, kamu bisa mengubahnya asalkan tetap dalam batas yang wajar. Misalnya, kamu bisa mengurangi pengeluaran untuk keinginan dan menambahkan untuk tabungan atau investasi. Atau sebaliknya, kamu bisa mengurangi tabungan atau investasi dan menambahkan untuk keinginan. Yang penting, jangan sampai kamu boros atau lupa nabung, ya!


Apa Keuntungan Menggunakan Metode 50/30/20?

Dengan menggunakan metode 50/30/20, kamu bisa mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain:

  • Kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih mudah dan teratur. Kamu tidak perlu pusing memikirkan berapa banyak yang harus kamu keluarkan untuk setiap keperluan. Kamu hanya perlu mengikuti alokasi yang sudah kamu buat dan menyesuaikannya jika perlu.
  • Kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih seimbang dan bijak. Kamu tidak akan mengorbankan kebutuhan kamu untuk memenuhi keinginan kamu, atau sebaliknya. Kamu juga tidak akan mengabaikan tabungan atau investasi kamu untuk masa depan. Kamu bisa menikmati hidup sekarang tanpa mengkhawatirkan hidup nanti.
  • Kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih fleksibel dan sesuai dengan kondisi kamu. Kamu bisa menyesuaikan alokasi dana kamu dengan pendapatan, pengeluaran, dan tujuan finansial kamu. Kamu juga bisa mengubahnya jika ada perubahan situasi atau keadaan darurat. Kamu tidak terikat dengan angka-angka yang kaku dan tidak realistis.


Post a Comment

Previous Post Next Post