Hai, Siapa Kamu? Setan dan Sifat Sombong, Musuh Terbesar Manusia

Hai, Siapa Kamu? Setan dan Sifat Sombong, Musuh Terbesar Manusia


Setan adalah makhluk terkutuk yang diciptakan Allah SWT dari api. Ia adalah musuh terbesar manusia, yang selalu berusaha untuk menyesatkan dan menggoda manusia agar jauh dari kebenaran dan kebaikan. Setan tidak pernah berhenti untuk menggoda manusia, baik yang kaya maupun miskin, yang cerdas maupun bodoh, yang berilmu maupun tidak. Tujuannya agar manusia mengingkari perbuatan baik dan condong pada kemunkaran.

Salah satu cara setan menggoda manusia adalah dengan menanamkan sifat sombong atau takabur. Sifat ini sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat membuat manusia menjadi angkuh dan merendahkan orang lain. Sifat sombong atau takabur adalah sifat yang membuat manusia merasa lebih tinggi, lebih mulia, atau lebih berhak daripada orang lain. Sifat ini juga membuat manusia tidak mau menerima nasehat, kritik, atau teguran dari orang lain.

Sifat sombong atau takabur sebenarnya berasal dari setan. Setan adalah makhluk pertama yang sombong dan takabur. Ketika Allah SWT menciptakan Adam AS dari tanah, Allah SWT memerintahkan para malaikat dan setan untuk bersujud kepada Adam AS. Para malaikat bersujud, tetapi setan tidak mau bersujud. Ia berkata:

أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

“Aku lebih baik daripada dia, Engkau ciptakan aku dari api, dan Engkau ciptakan dia dari tanah.” (QS. Al A’raf: 12)

Karena sombong dan takabur, setan menjadi terkutuk dan dimurkai oleh Allah SWT. Ia pun menjadi musuh bagi Adam AS dan keturunannya. Ia berjanji untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Ia berkata:

لَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ

“Aku akan menyesatkan mereka, dan aku akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, dan aku akan menyuruh mereka, lalu mereka akan memotong telinga-telinga binatang ternak, dan aku akan menyuruh mereka, lalu mereka akan merubah ciptaan Allah.” (QS. An Nisa: 119)


Sifat Sombong atau Takabur: Penyakit Hati yang Membinasakan

Sifat sombong atau takabur adalah salah satu penyakit hati yang dapat membinasakan manusia. Sifat ini dapat menghalangi manusia dari mengenal Allah SWT, mengikuti Rasulullah SAW, dan menjalankan syariat Islam. Sifat ini juga dapat merusak hubungan manusia dengan sesamanya, dan menimbulkan permusuhan, kebencian, dan kezaliman.

Thumbnail Carousel with Titles

Setan menggoda orang-orang yang diberikan kelebihan atau keutamaan dengan sifat sombong atau takabur. Misalnya, kepada seorang 'alim, setan membuat diri si 'alim menjadi merasa paling pandai daripada saudara lainnya. Sehingga ia merasa bahwa orang lain bodoh dan tak lebih pandai darinya. Ia pun menjadi sombong dengan ilmunya, dan tidak mau belajar dari orang lain.

Setan juga menggoda orang kaya dengan sifat tamak dan kikir. Ia beranggapan bahwa harta kekayaan yang ia miliki adalah sebab usaha jerih payahnya. Sehingga ia tak lagi merasa bertanggungjawab terhadapa kesusahan orang-orang miskin. Ia pun menjadi sombong dengan hartanya, dan tidak mau bersedekah atau membantu orang lain.

Setan menyusup dalam relung hati manusia, lalu ia berkata “Siapa kamu?” , dengan nada dipenuhi keangkuhan dan merendahkan kepada lainnya. Kata-kata itu dapat menggetarkan hati manusia yang lemah imannya. Ia pun mulai merasa bahwa dirinya lebih hebat dan lebih baik daripada orang lain. Ia pun mulai memandang rendah orang lain, bahkan merendahkan mereka.

Sifat sombong atau takabur dapat membuat manusia lupa diri dan lupa asal-usulnya. Manusia lupa bahwa ia diciptakan dari tanah yang hina, dan akan kembali menjadi tanah yang hina. Manusia lupa bahwa ia adalah makhluk yang lemah, yang membutuhkan pertolongan dan rahmat Allah SWT. Manusia lupa bahwa ia adalah hamba Allah SWT, yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya.

Sifat sombong atau takabur dapat membuat manusia terjerumus dalam dosa dan kesesatan. Manusia menjadi tidak mau menerima kebenaran, dan menolak ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Manusia menjadi tidak mau mengakui kesalahan, dan tidak mau bertaubat kepada Allah SWT. Manusia menjadi tidak mau menghargai hak-hak orang lain, dan tidak mau berbuat adil dan baik kepada mereka.


Cara Menjauhi Sifat Sombong atau Takabur: Rendah Hati dan Menghormati Orang Lain

Sifat sombong atau takabur adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam surat An Nahl ayat 23:

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong.”

Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga seorang yang dalam hatinya ada sebiji dzarrah dari kesombongan.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud)

Oleh karena itu, kita harus senantiasa berhati-hati terhadap godaan setan. Kita harus selalu menjaga diri dari sifat sombong atau takabur. Kita harus selalu rendah hati dan menghormati orang lain, tanpa memandang status sosialnya.

Cara untuk menjauhi sifat sombong atau takabur adalah dengan mengingat Allah SWT, dan menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia dan ujian dari-Nya. Kita harus bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan, dan tidak merasa sombong atau takabur dengannya. Kita harus menggunakan nikmat-nikmat tersebut untuk beribadah kepada Allah SWT, dan berbuat baik kepada sesama makhluk-Nya.

Cara lain untuk menjauhi sifat sombong atau takabur adalah dengan mengikuti teladan Rasulullah SAW, yang merupakan suri tauladan yang terbaik bagi umat manusia. Rasulullah SAW adalah orang yang paling mulia, paling pandai, dan paling berilmu di antara manusia. Namun, beliau tidak pernah sombong atau takabur dengan kelebihan-kelebihannya. Beliau selalu rendah hati, santun, dan ramah kepada siapa saja. Beliau selalu menghormati dan menyayangi orang-orang yang lemah, miskin, dan berbuat baik kepada sesama makhluk-Nya.

Cara lain untuk menjauhi sifat sombong atau takabur adalah dengan mengikuti teladan Rasulullah SAW, yang merupakan suri tauladan yang terbaik bagi umat manusia. Rasulullah SAW adalah orang yang paling mulia, paling pandai, dan paling berilmu di antara manusia. Namun, beliau tidak pernah sombong atau takabur dengan kelebihan-kelebihannya. Beliau selalu rendah hati, santun, dan ramah kepada siapa saja. Beliau selalu menghormati dan menyayangi orang-orang yang lemah, miskin, dan tertindas. Beliau selalu menerima nasehat, kritik, dan teguran dari orang lain. Beliau selalu mengakui kesalahan, dan selalu bertaubat kepada Allah SWT.

Cara ketiga untuk menjauhi sifat sombong atau takabur adalah dengan selalu mengingat kematian dan akhirat. Kematian adalah suatu kepastian yang akan menimpa setiap makhluk hidup. Kematian adalah suatu peristiwa yang akan mengakhiri segala kesenangan dan kesedihan dunia. Kematian adalah suatu saat yang akan memisahkan manusia dari segala yang dicintai dan dimiliki. Kematian adalah suatu awal dari kehidupan yang abadi di akhirat.

Dengan mengingat kematian dan akhirat, manusia akan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini adalah sementara dan fana. Manusia akan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini adalah titipan dan amanah dari Allah SWT. Manusia akan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini adalah ujian dan cobaan dari Allah SWT. Manusia akan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini adalah sarana untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan di akhirat.

Dan dengan mengingat kematian dan akhirat, manusia akan menjadi lebih zuhud dan tawakkal. Manusia akan menjadi lebih bersyukur dan sabar. Manusia akan menjadi lebih taat dan ibadah. Manusia akan menjadi lebih beramal dan bersedekah. Manusia akan menjadi lebih berakhlak dan beradab.


Post a Comment

Previous Post Next Post