Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT, baik berupa perkataan maupun perbuatan, lahir maupun batin. Ibadah adalah tujuan utama penciptaan manusia, sebagaimana firman Allah SWT:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ibadah adalah cara kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon rahmat dan ampunan-Nya, serta mengharapkan ridha dan ganjaran-Nya. Ibadah juga merupakan sarana untuk membersihkan jiwa kita dari penyakit hati, seperti sombong, riya, dengki, hasad, dan lain-lain.
Namun, ibadah tidak hanya terbatas pada ritual-ritual yang khusus, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan lain-lain. Ibadah juga mencakup segala aktivitas yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, asalkan sesuai dengan syariat Allah SWT dan dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162)
Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa seluruh aspek kehidupan kita dapat menjadi ibadah jika kita niatkan karena Allah SWT. Misalnya, ketika kita makan dan minum dengan niat untuk menjaga kesehatan tubuh agar dapat beribadah kepada Allah SWT, maka makan dan minum itu menjadi ibadah. Ketika kita bekerja dengan niat untuk mencari rezeki yang halal dan bermanfaat bagi diri kita dan keluarga kita, serta untuk menafkahi orang-orang yang membutuhkan, maka bekerja itu menjadi ibadah. Ketika kita belajar dengan niat untuk menambah ilmu yang bermanfaat bagi agama dan dunia kita, serta untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran kepada orang lain, maka belajar itu menjadi ibadah. Dan seterusnya.
Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh bermalas-malasan dalam melakukan ibadah. Seorang muslim harus selalu bersemangat dan berusaha untuk mengisi waktunya dengan ibadah-ibadah yang bermanfaat. Seorang muslim harus selalu ingat bahwa hidup di dunia ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk mengumpulkan bekal untuk akhirat. Seorang muslim harus selalu sadar bahwa setiap detik yang berlalu adalah amanah dari Allah SWT yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.
Salah satu ayat yang mengajarkan kita tentang semangat beribadah adalah ayat 7-8 dari surat Al-Insyirah:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ (7) وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَبْ (8)
Artinya: “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah: 7-8)
Ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penghiburan dan motivasi bagi beliau dalam menjalankan dakwahnya yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Allah SWT menyuruh beliau untuk tidak berhenti beribadah setelah menyelesaikan satu urusan, tetapi untuk melanjutkan dengan urusan yang lain. Allah SWT juga menyuruh beliau untuk selalu mengharapkan pertolongan dan pahala dari-Nya saja, bukan dari makhluk lain.
Ayat ini juga berlaku bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Kita harus mengikuti teladan beliau dalam beribadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan tidak kenal lelah. Kita harus selalu mencari kesempatan untuk beribadah kepada Allah SWT dalam segala hal yang kita lakukan. Kita harus selalu mengingat bahwa ibadah kita adalah untuk Allah SWT semata, bukan untuk riya, pamer, atau mencari pujian dari orang lain.
Dengan demikian, kita akan menjadi orang-orang yang bubar ibadah satu sambung ibadah lainnya. Kita akan menjadi orang-orang yang senantiasa berada dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Kita akan menjadi orang-orang yang mendapatkan kemudahan dan kelapangan dari Allah SWT di dunia dan akhirat. Kita akan menjadi orang-orang yang mendapatkan ridha dan ganjaran dari Allah SWT yang tidak ada bandingannya.