Ketua LDII Kalteng Hadiri Rakor Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

Ketua LDII Kalteng Hadiri Rakor Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

 

PALANGKARAYA. Kebakaran hutan dan lahan adalah masalah yang sering terjadi di Indonesia. Masalah ini terjadi karena beberapa faktor seperti perubahan iklim, aktivitas manusia yang tidak terkontrol di hutan dan lahan, serta pembukaan lahan untuk pertanian atau perkebunan.

Dari itu, Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran mengadakan Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Aula Jayang Tengah Palangka Raya, pada Selasa (15/3/2023). 

Hadir sebagai peserta undangan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Kalteng, Forkompinda Kabupaten se-Kalteng, Dewan Adat Dayak (DAD), Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalteng, Pimpinan Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan,  Tokoh Masyarakat, Organisasi Kemahasiswaan, serta PWI/Media Cetak.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sugianto meminta jajaran pemerintah di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota bersiap menghadapi bencana kebakaran hutan,lahan dan banjir. Gubernur menyebut pemerintah provinsi telah menganggarkan Rp100 miliar untuk penanganan karhutla, termasuk didalam berupa bantuan.

"Kalau sudah ada peningkatan kemarau, maka harus segera diantisipasi, jika tiga kabupaten sudah menetapkan status tanggap darurat karhutla, maka provinsi juga akan segera menetapkan status tanggap darurat," ucap Gubernur Sugianto.

Sementara itu, Koodinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  Staisun Tjilik Riwut Anton Budiyono memprediksi pada pertengahan Juni nanti dimulai kemarau di beberapa tempat di wilayah Kalteng. 

"Prediksi puncak musim kemarau sebagian wilayah Kalteng di bagian tengah dan barat akan terjadi pada Juli, tapi untuk bagian selatan dan timur terjadi pada Agustus hingga September," katanya.


Ketua LDII Kalteng Hadiri Rakor Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan


LDII Kalteng Apresiasi Tindakan Sigap Pemerintah Provinsi

Ketua DPW LDII Kalimantan Tengah HM Nur Prayudi turut hadir sebagai peserta Rakor tersebut. Melalui chat whatsapp ia menyampaikan apresiasi atas tindakan sigap Pemerintah Provinsi antisipasi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau mendatang.

"Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kerusakan lingkungan yang besar. Selain itu, kebakaran juga menyebabkan dampak kesehatan yang serius bagi manusia dan hewan. Asap dari kebakaran dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta mengakibatkan masalah pernapasan," ucapnya.

Lebih lanjut Prayudi mengatakan pemerintah provinsi telah melakukan upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Beberapa program yang telah dilakukan antara lain adalah pencegahan kebakaran, pemantauan lewat satelit, dan penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.

"Namun, masalah kebakaran hutan dan lahan tetap menjadi tantangan yang besar. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pengusaha untuk mengatasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya. (NP/PS)

Post a Comment

Previous Post Next Post