Hoby Musyawarah



Guyonannya seperti ini, Ada seorang anak ditanya oleh guru nya di sekolah dasar, " Apa pekerjaan ayah mu ? "
Anak tersebut menjawab : " Musyarawah , Bu ! "

Ibu Guru nya tentu saja terperangah, baru dengar bahwa 'musyarawah' masuk dalam katagori jenis pekerjaan. Selidik punya selidik, rupanya Ayah si anak tersebut adalah salah satu pengurus harian di LDII ( Lembaga Dakwah Islam Indonesia ) dimana dia bertempat tinggal. Padatnya kegiatan di LDII membuat di Ayah harus meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan pengurus lainnya di Kantor Sekretriat. Dan setiap berpamitan, si anak selalu bertanya " Ayah hendak kemana ? " .
" Ayah hendak ke Kantor Sekretariat untuk ber MUSYAWARAH, Nak " 
Mungkin karena seringnya si anak mendengar kata MUSYAWARAH, dia pikir itu adalah sebuah pekerjaan.

Sebagai Organisasi Masyarakat yang berkecimpung dalam bidang keagamaan, LDII secara terus menerus / berkesinambungan melaksanakan kegiatan pembinaan secara rutin kepada warganya. Tidak hanya di Pondok Pesantrean yang berada dibawah naungan LDII saja, kegiatan berupa PENGAJIAN juga rutin diselenggarakan di PC atau PAC dan Masjid - Masjid yang dikelola oleh LDII.  Agar kegiatan tersebut dapat terus berjalan dengan baik, para pengurus LDII selalu ber MUSYAWARAH dengan jadwal yang telah ditetapkan. Tidak hanya sekedar mengikuti prinsip manajemen yang dikenal dengan POAC (

Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling ) , namun lebih daripada itu bahwa MUSYAWARAH adalah perintah dari Alloh SWT dan Rosulullah SAW
فَبِمَا رَحْمَةٍۢ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [Surat Ali-Imran (3) ayat 159]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ مَشُورَةً لِأَصْحَابِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling sering bermusyawarah dengan para sahabat selain dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Jami' At-Tirmidzi No. 1636

Ber MUSYAWARAH di LDII selalu didahulukan  sebelum sebuah kegiatan dilaksanakan. Proses  pemikiran berupa saran dan masukan digali dan dielaborasikan, sehingga mendapatkan pilihan berupa rencana terbaik yang disepakati bersama seluruh peserta musyawarah. Akhir dari musyawarah ditutup dengan doa agar rencana ( planning ) dapat di Organizing kan serta dilaksanakan ( Actuating ) dengan baik dan barokah.  فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ

Beberapa Tips untuk musyawarah yang efektif :
  • Setiap peserta musyawarah hendaknya mempunyai pemahaman bahwa Musyarah adalah termasuk bagian dari 'ibadah', melaksanakan perintah Alloh dan Rosululloh. 
  • Tujuan dari Musyawarah adalah untuk mencari kebarokahan, menuju pada titik kelancaran aktifitas ibadah secara vertikal horisontal serta untuk kerukunan dan kekompakan.
  • Diniati karena Alloh agar mendapatkan ilham yang baik dan benar.
  • Tidak emosi, berkata kasar atau marah - marah, karena itu semua adalah dorongan nafsu yang dikendalikan oleh Syaithon. 
  • Bisa saling menghargai diantara peserta musyawarah. Menyadari apabila kita mempunyai sebuah pendapat, maka peserta lainnya pun juga punya pendapat. Masing - masing berpendapat untuk diuji kan dan dipertimbangkan.
  • Hasil musyawarah adalah kesepalatan bersama.



Post a Comment

Previous Post Next Post