Tidak ada sesuatu pun yang adalah ciptaan Alloh akan langgeng, kekal abadi. Semuanya akan hancur dan musnah. Kecuali Alloh !
كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ
Dan Manusia termasuk didalamnya, ia akan binasa seiring dengan ajal yang telah ditentukan. MATI !
Ya Mati, berpisahnya raga dengan nyawa. Sehingga raga tak lagi ergerak, tak lagi tumbuh dan tak lagi hidup. Ia terbujur kaku, dan lambat laun akan lebur.
Kata MATI, dalam bahasa Arab disebut MAUT مَاتَ ، يَمُوْتُ ، مَوْتًا
كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ
ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ ۖ فَمَن
زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا
ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلْغُرُورِ
Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Surat Al-Baqarah (2) ayat 19
كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةًۭ ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [Surat Al-Anbiya (21) ayat 35]
كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. [Surat Al-Ankabut (29) ayat 57]
Melalui MAUT lah, terjadi proses perpindahan tempat / alam. Dari alam DUNIA ke alam KUBUR, dan seterusnya hingga ke alam AKHIRAT.
Yang perlu dipahami tentang MAUT :
- Maut pasti akan datang dimanapun kita berada
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍۢ مُّشَيَّدَةٍۢ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌۭ يَقُولُوا۟ هَـٰذِهِۦ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌۭ يَقُولُوا۟ هَـٰذِهِۦ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّۭ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ فَمَالِ هَـٰٓؤُلَآءِ ٱلْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًۭا
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? [Surat An-Nisa (4) ayat 78]
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? [Surat An-Nisa (4) ayat 78]
- Maut akan mengejar meski lari dari nya
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". [Surat Al-Jumu'ah (62) ayat 8]
- Maut pasti datang tepat pada waktunya
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [Surat Al-A'raf (7) ayat 34]
Simak riwayat hadist berikut ini
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ
أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلَام فَلَمَّا
جَاءَهُ صَكَّهُ فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ أَرْسَلْتَنِي إِلَى
عَبْدٍ لَا يُرِيدُ الْمَوْتَ قَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِ فَقُلْ لَهُ يَضَعُ
يَدَهُ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ فَلَهُ بِمَا غَطَّتْ يَدُهُ بِكُلِّ شَعَرَةٍ
سَنَةٌ قَالَ أَيْ رَبِّ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ الْمَوْتُ قَالَ
فَالْآنَ قَالَ فَسَأَلَ اللَّهَ أَنْ يُدْنِيَهُ مِنْ الْأَرْضِ
الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ ثَمَّ
لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ تَحْتَ الْكَثِيبِ
الْأَحْمَرِ
قَالَ وَأَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ
Telah
bercerita kepada kami [Yahya bin Musa] telah bercerita kepada kami
['Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu
Thawus] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata:
"Suatu hari malaikat maut diutus kepada Musa 'Alaihissalam. Ketika menemuinya, (Nabi Mua 'Alaihissalam) memukul matanya. Maka malaikat maut
kembali kepada Rabbnya dan berkata: "Engkau mengutusku kepada hamba
yang tidak menginginkan mati". Maka Allah berfirman: "Kembalilah dan
katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di atas punggung seekor
lembu jantan. Setiap bulu lembu yang ditutupi oleh tangannya berarti
umurnya satu tahun baginya". Nabi Musa 'Alaihissalam bertanya: "Wahai
Rabb, setelah itu apa?. Allah berfirman:: "Kematian". Maka Nabi Musa
'Alaihissalam berkata: "Sekaranglah waktunya". Kemudian Nabi Musa
'Alaihissalam memohon Allah agar mendekatkannya dengan tanah yang suci
(Al Muqaddas) dalam jarak sejauh lemparan batu". Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seandainya aku kesana, pasti akan aku tunjukkan
kepada kalian keberadaan quburnya yang ada di pinggir jalan dibawah
tumpukan pasir merah". Dia ('Abdur Razzaq) berkata; "Dan telah
mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam] telah bercerita kepada
kami [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti hadits ini juga.
Kalangan Jawa sering membagi MATI menjadi :
1. Mati Mulyo
Biasa kita sebut mati Utomo atau mati
syahid yaitu mati karena membela Dirinya, hartanya dan keluarganya serta
mati dalam membela agama Allah.
2. Mati Madyo
Biasa kita sebut mati umumnya manusia, bisa karena sakit atau usia yang sudah tua, yang jelas mati selain no 1 dan no 3
3. Mati Nista
Mati dalam keadaan menganiaya dirinya sendiri. Mati dalam pelanggaran.
Sebelum ajal / maut datang sebaiknya masing- masing diri bersiap dengan bekal nya.
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa !!
Semoga diberikan MATI MULYO - mati yang khusnul khotimah !