29 Karakter Luhur Generus LDII, Meneladani Rasulullah SAW

29 Karakter Luhur jamaah LDII


Dalam upaya membina umat yang berakhlak mulia, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memiliki program unggulan yang berfokus pada pembentukan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berbudi pekerti luhur. Program ini dikenal dengan nama 29 Karakter Luhur, yang dirancang untuk membentuk pribadi yang kuat, penuh integritas, dan siap mengemban amanah sebagai generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia. Program ini sangat terinspirasi oleh karakter Rasulullah SAW, yang menjadi teladan umat Islam dalam setiap aspek kehidupan.

29 Karakter Luhur: Pilar Pembentukan Karakter

Karakter-karakter luhur yang diajarkan oleh LDII dibagi menjadi beberapa kategori utama yang mencakup aspek akhlak, prinsip hidup, dan kepemimpinan. Karakter-karakter tersebut tidak hanya berfungsi untuk membentuk moralitas generasi muda, tetapi juga untuk menanamkan kesadaran pentingnya pengabdian kepada Allah SWT dan masyarakat.

TRI SUKSES: Menjadi Pribadi yang Sukses dalam Segala Aspek

  1. Akhlaqul Karimah (Akhlak Mulia): Mengacu pada perilaku yang mencerminkan sifat-sifat baik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti sabar, ramah, dan penuh kasih sayang.
  2. Alim & Faqih (Ilmu dan Pemahaman Agama): Generasi muda LDII diharapkan menjadi pribadi yang paham agama dan mampu mengamalkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Mandiri: Menjadi individu yang tangguh dan tidak bergantung pada orang lain, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

6 THOBI’AT LUHUR: Sifat Luhur yang Membentuk Karakter Kuat

  1. Rukun: Menjaga keharmonisan dalam berinteraksi dengan sesama, serta selalu mendahulukan kepentingan bersama.
  2. Kompak: Bekerja sama dengan penuh kekompakan dan kesatuan hati dalam segala kegiatan.
  3. Kerja Sama yang Baik: Membangun hubungan yang saling mendukung dan penuh keterbukaan antar sesama.
  4. Jujur: Mengutamakan kejujuran dalam setiap tindakan dan perkataan.
  5. Amanah: Memegang teguh kepercayaan yang diberikan oleh orang lain.
  6. Mujhid Muzhid: Selalu berusaha maksimal dalam beribadah dan beramal, serta bisa menerapkan hidup sederhana.

4 TALI KEIMANAN: Memperkuat Ikatan Spiritual

  1. Bersyukur: Menghargai setiap nikmat yang diberikan Allah dan selalu merasa cukup dengan apa yang dimiliki.
  2. Mempersungguh: Berusaha semaksimal mungkin dalam setiap amal yang dilakukan, dengan keyakinan bahwa segala usaha yang dilakukan akan mendapat pahala.
  3. Mengagungkan: Menjaga kebesaran Allah dalam setiap perbuatan dan perkataan.
  4. Berdoa: Senantiasa mengandalkan doa sebagai sarana komunikasi dengan Allah, serta selalu memohon petunjuk-Nya dalam setiap langkah hidup.

3 PRINSIP KERJA: Etika dalam Bekerja

  1. Bener: Memastikan hasil kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, tanpa penipuan atau kebohongan.
  2. Kurup: Menyeimbangkan usaha dan hasil dengan cara yang benar, sehingga hasil tersebut dapat menjadi bekal ibadah di dunia dan akhirat.
  3. Janji: Tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi janji yang telah dibuat.

4 MAQODIRULLOH: Sikap dalam Menghadapi Takdir

  1. Bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah.
  2. Istirja’ (mengucapkan inna lillahi wa inna ilayhi raji'un) ketika mendapat musibah.
  3. Sabar dalam menghadapi ujian hidup.
  4. Bertaubat saat melakukan kesalahan, dan senantiasa kembali pada Allah.

4 RODA BERPUTAR: Menciptakan Keseimbangan dalam Masyarakat

  1. Yang kuat membantu yang lemah: Setiap individu memiliki kewajiban untuk membantu yang membutuhkan, tanpa memandang status sosial.
  2. Yang bisa membantu yang tidak bisa: Jika kita memiliki kemampuan, hendaklah kita menolong mereka yang tidak mampu.
  3. Yang ingat mengingatkan yang lupa: Menjaga ikatan ukhuwah dengan saling mengingatkan dalam kebaikan dan keimanan.
  4. Yang salah dinasihati agar mau bertaubat: Memberikan nasihat yang baik kepada sesama agar senantiasa memperbaiki diri.

5 SYARAT KERUKUNAN: Dasar untuk Hidup Bersama dengan Damai

  1. Menampilkan bicara yang baik: Menggunakan kata-kata yang lembut dan menghargai sesama, meskipun dalam situasi yang sulit.
  2. Jujur, amanah, bisa dipercaya dan mempercayai: Menjalin hubungan yang berbasis pada kepercayaan dan ketulusan.
  3. Sabar, keporo ngalah, rebutan ngalah, tidak saling dengki: Menjaga hati dari perasaan iri, dengki, dan saling mengalah untuk menciptakan kedamaian.
  4. Tidak merusak terhadap sesama: Menjaga hak-hak sesama, baik dalam bentuk harta, kehormatan, ataupun kehidupan mereka.
  5. Saling memperhatikan dan menjaga perasaan: Menciptakan suasana yang penuh dengan rasa empati dan saling peduli.


29 Karakter Luhur Generus LDII


29 Karakter Luhur, Meneladani Rasulullah SAW dalam Setiap Karakter Luhur

Semua karakter luhur ini mengarah pada penciptaan individu yang tak hanya cerdas dalam hal ilmu pengetahuan, tetapi juga bijaksana dalam perilaku dan tindakan. Rasulullah SAW menjadi contoh utama dalam meneladani akhlak mulia ini. Dari cara beliau berinteraksi dengan sahabat, keluarga, dan umatnya, kita diajarkan untuk selalu menjaga hubungan yang harmonis, mengutamakan kepentingan bersama, dan senantiasa merendahkan hati di hadapan Allah.

Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah Al-Ahzab ayat 21,
“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Hal ini menegaskan bahwa setiap aspek kehidupan Rasulullah SAW adalah cerminan dari karakter luhur yang harus dicontoh oleh umatnya.

Melalui program 29 Karakter Luhur, LDII berusaha membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas dan berilmu, tetapi juga memiliki karakter yang mulia, penuh integritas, dan peduli terhadap sesama. Generasi penerus yang dibentuk dengan prinsip-prinsip ini diharapkan mampu meneladani Rasulullah SAW dalam setiap tindakan dan perilaku mereka, sehingga menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

Lebih baru Lebih lama