Tegal (24/2) – LDII Kabupaten Tegal ikut serta dalam penanaman 3.000 bibit mangrove di Desa Demangharjo, Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu (23/2). Kegiatan penghijauan ini merupakan kolaborasi antara LDII, Kementerian Agama, Kementerian Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Aksi konservasi tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat LDII yang menekankan pelestarian lingkungan. LDII secara nasional telah meluncurkan gerakan “LDII Go Green,” yang berfokus pada penghijauan dan mitigasi perubahan iklim.
Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Walidi M Wartama, menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian LDII terhadap ekosistem pesisir. “Mangrove memiliki peran besar dalam melindungi garis pantai dari abrasi serta mendukung keberlanjutan lingkungan bagi masyarakat pesisir,” ujarnya.
Lebih lanjut, LDII Tegal menegaskan bahwa keterlibatan mereka dalam kegiatan penghijauan ini bukan hanya simbolis, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang terhadap kelestarian alam. “Kami ingin mengajak lebih banyak pihak, termasuk generasi muda, untuk peduli terhadap lingkungan dan aktif dalam upaya konservasi seperti ini,” kata salah satu pengurus LDII Tegal.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan akademisi, diharapkan program penanaman mangrove ini akan berlanjut dan berdampak positif bagi keberlanjutan ekosistem pesisir Kabupaten Tegal.
Mangrove, selain berfungsi sebagai penghalang alami dari abrasi, juga memiliki manfaat lain, seperti bahan pewarna alami untuk batik, sumber bahan makanan, serta meningkatkan keanekaragaman hayati di pesisir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tegal, Muchtar Mawardi, menekankan pentingnya perawatan pasca-penanaman. “Penanaman saja tidak cukup, masyarakat harus ikut menjaga dan memastikan mangrove tumbuh subur agar dapat berfungsi maksimal sebagai pemecah ombak dan pelindung pantai,” ujarnya.
Kawasan Pantai Demangharjo menjadi salah satu titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat dampak abrasi yang semakin parah tiap tahunnya. Penanaman mangrove dimulai dengan 700 bibit, yang kemudian dilanjutkan dengan 3.000 bibit mangrove oleh relawan, termasuk LDII Tegal. “Dengan menanam mangrove jenis Rhizophora mucronata yang memiliki akar kuat, kami berharap kawasan pesisir ini lebih terlindungi dari abrasi yang semakin meluas,” kata Muchtar.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tegal Muchtar Mawardi, Kepala BPDAS JRATUN KLH Jawa Tengah Zayinul Farhi, Kepala KUA Warureja Kuswanto, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 5 Jawa Tengah Karyoto, dan Camat Warureja Aji Wiranto. Dalam aksi ini, LDII mengerahkan 30 personel untuk terlibat langsung di lapangan.
Dengan keterlibatan banyak pihak, kegiatan ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah abrasi di kawasan pesisir Tegal sekaligus mendukung kelestarian alam untuk masa depan.