Kita semua pasti pernah mengalami masalah dalam hidup. Ada yang ringan, ada yang berat. Ada yang bisa diselesaikan sendiri, ada yang butuh bantuan orang lain. Namun, apapun masalahnya, kita tidak boleh menyerah dan putus asa. Kita harus tetap berusaha mencari solusi dan jalan keluar.
Tapi, bagaimana jika masalah itu menimpa saudara kita? Apakah kita akan bersikap acuh tak acuh, atau justru ikut membantu? Apakah kita akan menasehati, atau justru menyalahkan? Apakah kita akan mendukung, atau justru menjauh?
Saudara adalah orang yang paling dekat dengan kita. Mereka adalah bagian dari keluarga kita. Mereka adalah orang yang tahu kelebihan dan kekurangan kita. Mereka adalah orang yang selalu ada di sisi kita saat kita senang maupun sedih.
Oleh karena itu, kita tidak boleh membiarkan saudara kita sendirian saat mereka sedang dalam kesulitan. Kita harus menjadi orang yang pertama yang menolong mereka. Kita harus menjadi orang yang paling peduli dengan mereka. Kita harus menjadi orang yang paling setia dengan mereka.
Tentu saja, menolong saudara kita tidak selalu mudah. Kadang kita juga punya masalah sendiri yang harus dihadapi. Kadang kita juga merasa tidak punya kemampuan atau sumber daya untuk membantu. Kadang kita juga merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan atau dikatakan.
Namun, jangan khawatir. Menolong saudara kita tidak harus selalu dengan cara yang besar dan spektakuler. Kadang, hal-hal kecil yang kita lakukan sudah cukup berarti bagi mereka. Misalnya:
• Mendengarkan curhatan mereka dengan sabar dan empati. Jangan menghakimi, mengkritik, atau menyalahkan mereka. Cukup berikan telinga yang mau mendengar dan hati yang mau mengerti.
• Memberikan nasihat yang bijak dan positif. Jangan memberikan saran yang tidak realistis, tidak relevan, atau tidak sesuai dengan kondisi mereka. Cukup berikan pandangan yang objektif dan solutif.
• Memberikan dukungan yang tulus dan motivasi yang kuat. Jangan membuat mereka merasa rendah diri, putus asa, atau menyerah. Cukup berikan semangat yang mengugah dan harapan yang menyala.
• Memberikan bantuan yang konkret dan praktis. Jangan menawarkan bantuan yang tidak bisa ditepati, tidak berguna, atau tidak diminta. Cukup berikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
Dengan cara-cara sederhana ini, kita sudah bisa menunjukkan rasa sayang dan peduli kita kepada saudara kita. Kita sudah bisa membuat mereka merasa tidak sendirian dan tidak terlantar. Kita sudah bisa memberikan mereka kekuatan dan kepercayaan diri untuk mengatasi masalah mereka.
Menolong saudara kita saat mereka sedang dalam kesulitan adalah kewajiban kita sebagai keluarga. Tidak ada alasan untuk mengabaikan atau meninggalkan mereka. Karena, suatu hari nanti, kita mungkin juga akan mengalami masalah yang sama atau bahkan lebih berat. Dan, kita pasti akan berharap ada saudara kita yang mau menolong kita.
Jadi, jangan biarkan saudara kita sendirian. Mari kita bantu mereka sebaik mungkin. Karena, dengan begitu, kita tidak hanya membantu mereka, tapi juga membantu diri kita sendiri. Kita akan merasa lebih bahagia, lebih bermakna, dan lebih berharga. Kita akan merasa lebih bersaudara.
Pentingnya Menolong dan Membantu Saudara yang Sedang dalam Kesulitan
Islam sangat mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa, dan tidak saling tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:
َูุชَุนَุงَُูููุง ุนََูู ุงْูุจِุฑِّ َูุงูุชََّْููู ََููุง ุชَุนَุงَُูููุง ุนََูู ุงْูุฅِุซْู ِ َูุงْูุนُุฏَْูุงِู َูุงุชَُّููุง ุงََّููู ุฅَِّู ุงََّููู ุดَุฏِูุฏُ ุงْูุนَِูุงุจِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya
Ayat ini menunjukkan bahwa tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa adalah salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT, sedangkan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan adalah salah satu bentuk kemaksiatan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus memilih untuk tolong-menolong dalam hal-hal yang baik dan bermanfaat, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain, terutama saudara kita yang sedang dalam kesulitan.
Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 177 yang berbunyi:
َّْููุณَ ุงْูุจِุฑَّ ุฃَู ุชَُُّูููุง ُูุฌَُُูููู ْ ِูุจََู ุงْูู َุดْุฑِِู َูุงْูู َุบْุฑِุจِ َََِّٰูููู ุงْูุจِุฑَّ ู َْู ุขู ََู ุจِุงَِّููู َูุงَْْูููู ِ ุงْูุขุฎِุฑِ َูุงْูู ََูุงุฆَِูุฉِ َูุงِْููุชَุงุจِ َูุงَّููุจَِِّููู َูุขุชَู ุงْูู َุงَู ุนََٰูู ุญُุจِِّู ุฐَِูู ุงُْููุฑْุจَٰู َูุงَْููุชَุงู َٰู َูุงْูู َุณَุงَِููู َูุงุจَْู ุงูุณَّุจِِูู َูุงูุณَّุงุฆَِِููู َِููู ุงูุฑَِّูุงุจِ َูุฃََูุงู َ ุงูุตََّูุงุฉَ َูุขุชَู ุงูุฒََّูุงุฉَ َูุงْูู َُُูููู ุจِุนَْูุฏِِูู ْ ุฅِุฐَุง ุนَุงَูุฏُูุง ۖ َูุงูุตَّุงุจِุฑَِูู ِูู ุงْูุจَุฃْุณَุงุกِ َูุงูุถَّุฑَّุงุกِ َูุญَِูู ุงْูุจَุฃْุณِ ۗ ุฃَُٰููุฆَِู ุงَّูุฐَِูู ุตَุฏَُููุง ۖ َูุฃَُٰููุฆَِู ُูู ُ ุงْูู ُุชََُّููู
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa
Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu ciri orang yang berbakti kepada Allah SWT adalah memberikan harta yang dicintainya kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang-orang yang meminta-minta. Ini menunjukkan bahwa membantu saudara kita yang sedang dalam kesulitan adalah salah satu bentuk kebajikan yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Dari sisi hadis, Rasulullah SAW juga banyak memberikan contoh dan nasihat tentang pentingnya menolong dan membantu saudara yang sedang dalam kesulitan. Di antaranya adalah hadis berikut:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menolong seorang muslim ketika ia sedang dalam kesulitan, maka Allah akan menolongnya ketika ia sedang dalam kesulitan. Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 2442 dan Muslim no. 2580)
Hadis ini menunjukkan bahwa menolong dan membantu saudara kita yang sedang dalam kesulitan adalah salah satu amalan yang sangat mulia dan berpahala besar. Karena dengan demikian, kita akan mendapatkan pertolongan, kemudahan, dan perlindungan dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Hadis ini menunjukkan bahwa mencintai saudara kita adalah salah satu syarat kesempurnaan iman kita. Karena dengan mencintai saudara kita, kita akan berbuat baik kepada mereka, dan tidak akan berbuat jahat kepada mereka. Kita akan merasakan apa yang mereka rasakan, dan kita akan berusaha untuk membahagiakan mereka. Kita akan menolong mereka saat mereka membutuhkan, dan kita akan bersyukur saat mereka mendapatkan kebaikan.