Kampung BAZNAS, Wujud Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Serang

 

Ketua DPD LDII Kota Serang, Fajar Syiamu Akbar, mengatakan, LDII sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan, merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam program ini.


SERANG - Kampung BAZNAS adalah salah satu program yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu melalui pemanfaatan dana zakat, infaq, dan sedekah (ZIS). Program ini dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Serang, Banten.

Pada Rabu (6/12), Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, meresmikan dua Kampung BAZNAS yang berlokasi di Kecamatan Kramatwatu dan Kecamatan Anyer. Acara peresmian berlangsung di Kampung Cilia Desa Teluk Terate, Kecamatan Kramatwatu, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi program Kampung BAZNAS yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Serang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran dari berbagai sumber, baik dari pemerintah pusat, Pemprov Banten, maupun CSR dari industri yang ada, untuk membantu masyarakat, khususnya dalam hal perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).

“Kami berharap, dengan adanya Kampung BAZNAS ini, masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Kami juga mengimbau kepada camat dan kepala desa untuk terus mendata ulang RTLH di wilayahnya, agar tidak ada yang terlewat dan bisa ditangani secara menyeluruh. Kami ingin Kabupaten Serang bebas dari RTLH,” ujar Bupati.

Sementara itu, Ketua Baznas, Badrudin, menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan semua pihak yang telah mendukung program Kampung BAZNAS. Ia menjelaskan, program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ZIS yang ada di masyarakat, dan menyalurkannya kepada mustahik (penerima zakat) yang membutuhkan.

“Salah satu cara kami untuk mengumpulkan ZIS adalah dengan memperkuat UPZ desa. Kami mengirim petugas UPZ untuk berkeliling dan meminta ZIS sebesar Rp5.000 rupiah per jiwa setiap bulannya. Meskipun bersifat sukarela, kami yakin masyarakat akan merespon positif, karena mereka tahu bahwa ZIS mereka akan kembali lagi ke mereka dalam bentuk bantuan,” kata Badrudin.

Badan menargetkan, dengan cara ini, Baznas bisa menghimpun ZIS sebesar 40 miliar rupiah per tahun, yang akan digunakan untuk berbagai program pemberdayaan, seperti bantuan modal usaha, beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, dan lain-lain.

Salah satu mitra Baznas dalam program Kampung BAZNAS adalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Serang. Ketua DPD LDII Kota Serang, Fajar Syiamu Akbar, mengatakan, LDII sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan, merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam program ini.

“Kami melihat bahwa Kampung BAZNAS ini adalah sebuah inisiatif yang sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami ingin berkontribusi dalam menjalankan aksi nyata kemanusiaan, sesuai dengan ajaran Islam. Kami berharap, dengan adanya Kampung BAZNAS ini, masyarakat bisa lebih sejahtera, mandiri, dan berakhlak mulia,” ucap Fajar.

Fajar menambahkan, LDII juga memiliki program-program lain yang bisa mendukung Kampung BAZNAS, seperti Pramuka berbasis masjid, pengajian rutin, dan kegiatan sosial lainnya. Ia berharap, melalui program-program ini, LDII bisa menjadi agen perubahan positif di masyarakat.


Post a Comment

Previous Post Next Post