Memperingati Hari Lahir Pancasila, Ponpes Minhajurrosyidin Gelar Upacara

Memperingati Hari Lahir Pancasila, Ponpes Minhajurrosyidin Gelar Upacara


Jakarta (1/6). Ponpes Minhaajurrosyidin menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, pada Kamis (1/6). Upacara tersebut dihadiri oleh ratusan siswa sekolah, para santri, dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurrosyidin (STAIMI) Jakarta.

Sebagai inspektur upacara, Pimpinan Ponpes Minhaajurrosyidin, KH Muhammad Asy’ari Akbar, menyampaikan pernyataannya. Beliau menyatakan bahwa generasi penerus bangsa harus memahami dan mengerti sejarah bangsa mereka.

"Ini memiliki makna yang sangat dalam dan harus dipahami dengan benar, sehingga generasi muda tahu mengapa ada peringatan Hari Lahir Pancasila," ujar beliau setelah upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.

Pancasila adalah asas prinsip dasar dan pondasi bangsa Indonesia. Dengan lima dasar tersebut, bangsa Indonesia didirikan. "Oleh karena itu, arah bangsa Indonesia yang digagas oleh para founding father harus disampaikan kepada generasi muda," ungkap beliau.

Dengan demikian, generasi bangsa dapat bersyukur dan menghargai jasa-jasa para pahlawan. "Kemerdekaan ini diperoleh melalui perjuangan yang tidak mudah dan penuh pengorbanan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," tegasnya.

Pimpinan Ponpes yang berada di bawah naungan LDII ini menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa dan santri. Tidak hanya itu, beliau juga menekankan pentingnya para stakeholder pendidikan memahami sejarah bangsa Indonesia terlebih dahulu.

"Kami, para guru dan saya sendiri, harus terlebih dahulu memahami sejarah bangsa Indonesia, agar kami dapat menyampaikan dan memahamkan kepada siswa dan santri," jelas beliau.

Selain itu, beliau juga mengangkat isu tantangan globalisasi dan ideologi transnasional yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, beliau mendorong para stakeholder pendidikan, siswa, dan santri Minhaajurrosyidin untuk benar-benar memahami sejarah berdirinya bangsa Indonesia.

"Dengan memahami sejarah, kita akan bisa mencintai. Dalam praktiknya, menjaga Pancasila berarti menjaga keutuhan bangsa Indonesia, terutama dalam kondisi saat ini di tengah arus globalisasi dan pengaruh ideologi transnasional yang mengancam Pancasila. Jika tidak memahami hal ini, tentu sangat berbahaya," pungkasnya.

"Walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya, para pendiri sepakat untuk menjaga toleransi yang besar. Inilah mengapa ada Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, yaitu bangsa Indonesia," tutupnya. (*FS/LINES)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama