Fenomena Flexing, Sok Pamer Kekayaan dan Prestasi di Media Sosial

Fenomena Flexing, Sok Pamer Kekayaan dan Prestasi di Media Sosial


Flexing adalah sebuah fenomena di mana seseorang memamerkan kekayaan atau prestasi mereka di media sosial atau platform online lainnya. Biasanya, flexing dilakukan dengan cara memposting foto atau video yang menunjukkan barang-barang mewah, seperti mobil, jam tangan, atau pakaian mahal, atau menunjukkan prestasi mereka, seperti sertifikat atau penghargaan.

Flexing di internet seringkali dilakukan oleh orang yang ingin menunjukkan keberhasilan mereka dalam hidup kepada orang lain. Namun, seringkali ini juga dapat menjadi bentuk perbandingan sosial dan dapat mengarah pada ketidakpuasan dan rasa cemburu di antara orang-orang yang melihatnya.

Secara umum, flexing di internet dapat dianggap sebagai hal yang tidak perlu, karena prestasi atau kekayaan seharusnya tidak menjadi tujuan utama hidup. Sebaliknya, fokus harus diletakkan pada kebahagiaan dan kepuasan pribadi, serta bagaimana kita dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia di sekitar kita.

Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak terlalu memperhatikan flexing di internet dan menghindari membandingkan diri kita dengan orang lain. Sebaliknya, cobalah melihat pada diri sendiri. Apapun yang kita miliki, itulah yang harus diterima dan disyukuri. 

Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian, dan janganlah kalian melihat orang yang lebih tinggi dari kalian, sesungguhnya hal itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah." HR Ibn Majah


Fenomena Flexing, Sok Pamer Kekayaan dan Prestasi di Media Sosial


PENGARUH NEGATIF FLEXING

Flexing dapat memiliki pengaruh negatif pada seseorang. Hal ini dapat membuat orang lain merasa tidak cukup baik dan bahkan cemburu.

Dari Abdullah bin Az Zubair bin Al 'Awam dari Ayahnya dia berkata, "Ketika turun ayat: '(Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu) ' (Qs. At Takaatsur: 8), Zubair bertanya, "Nikmat apakah yang kiranya akan dimintai pertanggung jawaban dari kami? Sedangkan nikmat kami tidak lain hanya terdiri dari al aswadain (kurma dan air)?" beliau bersabda: "Dan itu pasti akan terjadi." HR Ibn Majah


Pengaruh negatif lainnya dari flexing adalah dapat menyebabkan seseorang terlilit hutang. Orang yang terus-menerus memamerkan kekayaan mereka mungkin akan tergoda untuk membeli barang-barang mewah yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, hanya untuk mempertahankan citra mereka yang kaya dan sukses. Hendaklah kita memohon kepada Allah SWT agar tidak tergiur dengan hal semacam itu, serta terhindar dari hutang,

Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam pada suatu hari masuk masjid dan ternyata terdapat seorang sahabat dari anshar yang dipanggil Abu Umamah, beliau berkata: "Ada apakah gerangan aku lihat engkau duduk di masjid bukan pada waktu shalat?" Dia menjawab; kegundahan dan hutang yang selalu menyelimutiku wahai Rasulullah! Beliau berkata: "Maukah aku ajarkan perkataan yang apabila kamu ucapkan maka Allah Azza wa jalla akan menghilangkan kegundahanmu dan melunaskan hutang-hutangmu?" Dia berkata: ya wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Apabila kamu berada dipagi dan sore hari maka ucapkanlah: "ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WA A'UUDZU BIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI, WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI WA A'UUDZU BIKA MIN GHALABATID DAINI WA QAHRIR RIJAAL 

(Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kegundahan dan kesedihan dan aku berlindung kepadaMu dari kelemahan dan kemalasan dan aku berlindung kepadaMu dari sifat penakut dan bakhil dan aku berlindung kepadaMu dari terlilit hutang dan pemaksaan dari orang lain). Dia berkata: maka akupun melaksanakannya dan ternyata Allah 'azza wajalla menghilangkan kegundahanku dan melunasi hutang-hutangku. HR Abu Dawud


Selain itu, flexing dapat memicu rasa tidak percaya diri pada orang lain. Orang yang sering melihat gambar atau cerita tentang kekayaan dan prestasi orang lain mungkin merasa kurang berharga atau merasa tidak sebanding dengan orang yang mereka lihat.

Sabda Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam " ....... kemudian aku melihat neraka, maka aku tidak pernah melihat pemandangan seperti yang terjadi pada hari ini. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita." Mereka bertanya lagi, "Kenapa wahai Rasulullah." Beliau menjawab: "Karena kekufuran mereka." Para sahabat bertanya lagi, "Apakah lantaran kekafiran mereka kepada Allah?" beliau menjawab: "Mereka mengkufuri perlakuan dan kebaikan suaminya. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka selama setahun penuh, lalu ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu, ia pun akan berkata, 'Aku tidak melihat kebaikan sedikit pun darimu.'" HR Bukhari

Terakhir, flexing dapat memicu kecemburuan sosial dan bahkan memicu tindakan kriminal. Orang yang merasa tertinggal atau tidak sebanding dengan orang yang mereka lihat dapat merasa terdorong untuk mencuri atau melakukan tindakan kejahatan lainnya untuk mencapai gaya hidup yang mereka inginkan.

Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Barang siapa yang diberi suatu pemberian lalu dia memperoleh kelebihan harta, maka hendaknya dia memberi. Dan barang siapa yang tidak mendapatkan kelebihan harta hendaknya dia memuji, karena barang siapa yang memuji dia telah bersyukur dan barang siapa yang menyembunyikan nikmat berarti dia telah kufur nikmat. Dan barang siapa yang bersikap (mengaku) dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, maka dia ibarat orang yang memakai dua buah baju kebohongan." HR Tirmidzi


Bak pisau bermata dua, tajam atas dan tajam bawah, media sosial atau internet bisa memberikan manfaat, namun juga dapat membawa mudharat. Tetap berhati-hati, mampu memilah dan memilih sat berinteraksi di dunia maya. Pepatah jawa, sak bejo bejaning wong kang eling lan waspada. Ojo Dumeh!. (PS)

Post a Comment

Previous Post Next Post