Aduh, Telingaku Sakit

Aduh, Telingaku Sakit


Sakit pada telinga bagian dalam merupakan gejala anda terserang otitis media (OM) yang merupakan peradangan telinga bagian tengah dan disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok dan/atau hidung. Otitis media terjadi pada ruang di belakang gendang telinga. Kondisi ini bisa pada umumnya dialami oleh siapa saja bahkan pada orang dewasa namun anak-anak lebih berpotensi menderita kondisi ini.

Otitis media disebabkan oleh infeksi pada saluran napas atas seperti radang tenggorok atau pilek yang menyebar ke telinga tengah melalui saluran eustachius pada telinga sehingga menyebabkan infeksi di saluran tersebut dan kemudian terjadi peradangan pada telinga tengah. Mengapa OM ini sering terjadi pada anak-anak? Pada anak-anak saluran Eustachius yang dimiliki lebih pendek dan lebar sehingga infeksi pada tenggorok & hidung lebih mudah meluas ke telinga tengah. Kelenjar adenoid yang lebih besar dibandingkan orang dewasa dan terjadinya peradangan pada kelenjar adenoid juga dapat menghambat saluran eustachius sehingga bisa menyebabkan radang pada telinga tengah.


Faktor Risiko

Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami otitis media, yaitu:

  • Anak-anak berusia dibawah 16 tahun
  • Musim atau cuaca ketika banyak orang terserang penyakit flu dan pilek.
  • Tertular infeksi saluran pernafasan dari orang lain
  • Pemakaian dot
  • Memberi makan/minum anak ketika mereka sedang berbaring.
  • Penderita bibir sumbing
  • Penderita sindrom Down

Batuk pilek yang lama tidak diobati


Gejala

Gejala atau keluhan yang sering dijumpai adalah:

  • Demam dan panas tinggi yang sulit turun
  • Sakit pada telinga
  • Gangguan pendengaran seperti kurang pendengaran & berdengung Kejang
  • Keluar cairan dari dalam telinga
  • Sedangkan pada bayi/anak gejala lain dapat berupa: Menarik, menggenggam, dan menggaruk telinga. Bayi/anak menjadi sering menangis/ sangat rewel
  • Tidak selera makan.
  • Kejang


Kapan harus ke Dokter?

Walaupun tidak jarang OM dapat pulih dengan sendirinya, namun ada beberapa kriteria yang mengharuskan anda harus segera memeriksakan kondisi telinga anda yaitu:

  • Gejala berlangsung selama 3 hari.
  • Rasa sakit yang berlebihan
  • Keluar cairan atau nanah keluar dari telinga
  • Demam tinggi yang tidak turun walaupun sudah mendapatkan pengobatan
  • Kejang


Pemeriksaan

Selain pemeriksaan rutin terhadap status organ lain seperti hidung dan tenggorokan, penggunaan otoskopi dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan atau penyakit pada telinga dengan mengevaluasi saluran telinga luar & gendang telinga. Otoskopi sendiri adalah sebuah alat kecil dengan lampu dan kaca pembesar pada bagian ujungnya yang digunakan untuk memeriksa telinga. Selain itu pemeriksaan penunjang dapat dilakukan seperti audiometri (alat untuk mengetahui derajat kurang pendengaran) terutama pada penderita dewasa atau anak-anak yang kooperatif serta timpanometri (alat untuk mengukur tekanan telinga tengah secara objektif). Instrumen lain yang digunakan menyerupai fungsi otoskopi adalah endoscopy (teropong kecil yang dimasukkan ke dalam telinga & hasil evaluasi dapat dilihat melalui monitor untuk kemudian didokumentasikan).


Penatalaksanaan

Penatalaksanaan OM meliputi terapi medikamentosa ataupun tindakan operatif tergantung stadium yang dijumpai. Pada stadium awal dapat diberikan obat-obatan untuk mengeradikasi kuman penyebab infeksi & menghilangkan keluhan sedangkan pada stadium lanjut dapat dilakukan tindakan parasintesis (penghisapan cairan di telinga tengah melalui pelubangan gendang telinga)/miringotomi (melubangi gendang telinga untuk mengeluarkan cairan dari dalam telinga tengah & mencegah terjadinya ruptur gendang telinga secara spontan). Bahkan pada beberapa kasus dapat dilakukan pemasangan pipa grommet (tube insertion) pada gendang telinga untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.


Pencegahan

OM bisa terjadi kapan saja, lalu apa yang bisa dilakukan untuk mencegah OM?

a. Cuci tangan sesering mungkin agar tidak mudah tertular virus/bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas

b. Hentikan/batasi penggunaan dot dengan menyusui anak secara langsung atau menggunakan gelas.

c. Vaksin pneumococcal dan flu d. Pastikan penanganan alergi anda tepat

e. Istirahat yang cukup f. Perbaiki asupan nutrisi

g. Menjaga kebersihan/higienis sekitar./*


Oleh: Dr. Dian Ayu Ruspita, Sp.THT-KL(K), Msi.Med


Post a Comment

Previous Post Next Post