Jakarta - Nota kesepahaman antara LDII dan PT BSI Tbk akhirnya resmi ditanda tangani oleh Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso dan Wakil Direktur Utama BSI, Ngatari, Kamis 17 Februari 2022.
Penandatanganan Nota Kesepahaman bidang pengembangan dan penguatan ekosistem ekonomi syariah secara virtual disaksikan jajaran DPP LDII dan DPW LDII seluruh Indonesia serta dari BSI ada Direktur Sales dan Distribution, Anton Sukarna serta Para Group Head dan Regional CEO PT BSI Tbk seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur Utama BSI, Ngatari berterima kasih atas kepercayaan LDII untuk menjadikan BSI sebagai mitra dalam pemanfaatan produk, jasa dan layanan. "Kami berterima kasih kepada LDII sebagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis learning organization dan memiliki misi menjadi organisasi dakwah yang profesional dan berwawasan memberikan kepercayaan kepada BSI sebagai mitra," ujarnya.
Sebagai mitra dan saat ini BSI menjadi 10 bank terbesar berharap dapat memberikan layanan terbaik melalui produk unggulan BSI. "Kami akan memberikan layanan terbaik melalui produk unggulan BSI yang dilengkapi dengan teknologi digital, sehingga bisa membantu kegiatan usaha LDII maupun memberikan solusi keuangan bagi warga LDII," ujarnya.
Pada kesempatan ini pula lanjut Ngatari, di masa pandemi covid 19, BSI mampu memberikan kinerja yang sangat baik yakni berhasil membukukan laba per Desember 2021 sebesar Rp 3,2 Trilyun. "Di masa pandemi Covid 19 secara year on year per Desember 2021 laba BSI sebesar Rp 3,2 Trilyun atau naik sekitar 49,56 persen dan peningkatan aset senilai Rp 265 Trilyun," kata dia.
Kepada LDII tambah dia, BSI akan selalu berkomitmen sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual. "Itu komitmen BSI, sehigga kami berharap bersama LDII dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tegas Ngatari.
Rasa bersyukur dan bangga juga diungkapkan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dengan penantanganan nota kesepahaman ini. "Kami merasa bersyukur karena unsur-unsur ekonomi yang berbasis syariah itu kebutuhan bagi kami sebagai upaya menuju kesempurnaan hidup yakni bisa menetapi agama Allah menuju kepada kehalalan," ungkapnya.
Hanya saja KH Chiswanto mengingatkan agar kerjasama LDII dan BSI bukan sekedar seremoni penandatanganan MoU. "Kami berharap jangan berhenti pada kegiatan seremoni, namun yang jauh lebih penting adalah implementasi kerjasama yang saling menguntungkan," tegasnya.
Oleh karena itu setelah MoU saran dia adalah ada Tim DPP LDII dan Tim BSI Pusat untuk segera menyusun roadmap action plan. "Setelah penandatanganan ini maka ada Tim DPP dan BSI pusat untuk segera menyusun roadmap rencana aksi sebagai implementasi MoU dan menjadi panduan bagi kita bersama.
"Apa dulu yang mau direalisasikan, bagaimana metode realisasinya, bagaimana petunjuk pelaksanaannya, disusun bersama-sama untuk dipedomani oleh daerah-daerah," ungkap Chriswanto.
Kerjasama ini bernilai strategis bagi kedua belah pihak maka dirinya sangat berterima kasih kepada BSI, karena kerjasama ini merupakan pelaksanaan delapan bidang prioritas LDII yakni bidang pengembangan ekonomi syariah. "Bagi LDII, kerjasama ini sebagai tuntunan untuk membantu seluruh umat Islam untuk mengimplementasikan ekonomi syariah serta sebagai bagian syiar Islam," tambahnya.