Forum Muballigh LDII Sampit Mengikuti Webinar Daring Ponpes Wali Barokah

muballigh ldii


SAMPIT, LDII. Forum muballigh LDII kota Sampit mengikuti webinar "PERAN MUBALLIGH DALAM KEBERHASILAN PEMBINAAN GENERUS", diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Walibarokah Kediri melalui daring. 

Pemateri adalah KH Ubaidillah Alhasany, S.E, M.HI dan Yoyok Dwi Sasongko, S.Kom yang adalah tim penggerak pembina generus di Lembaga Dakwah Islam Indonesia. 

Pendidik/Muballigh 1. Mendidik : memberikan teladan 2. Mengajar : menuntaskan materi sesuai target (dapat membaca, hafal doa-doa ) 3. Membimbing (jauh dari sifat sombong) . 4. Mengarahkan (perilaku yang tidak sesuai dengan tuntuan agama di arahkan) 5. Melatih . Berkaitan dengan aspek ketrampilan dilatih gemi, telaten, mampu menjaga miliknya. Saat pulang belajar tidak ada sesuatu buku / alat tulis yang ketinggalan. 6. Menilai . Dengan buku prestasi, untuk mengukur kalau yang kita ajarkan seberapa banyak yang dapat di serap, seberapa menguasai 7. Mengevaluasi. Evaluasi dari kurikulum yang sudah menjadi target. 

Sudah berapa hafalannya, cari akar masalah mengapa anak- anak tidak banyak hafal, kurang bisa menyerap pelajaran, mungkin dari sisi metodenya, cara mengajarnya? Terlalu kaku, terlalu keras? Mubaligh menjadi Role model Muballigh harus peduli / care. Muballigh harus mendidik dan jadikan anak sebagai anak sendiri, sehingga anak menganggap mubaligh sebagai orang tua. Muballigh harus membawa diri sebagai orang yang dapat ditiru, sebagai orang yang dapat dicontoh dan diteladani. 

Pola fikir anak itu simpel, tidak neko-neko , banyak meniru dengan apa yang dilakukan oleh pendidiknya. Saat mengajar jangan sampai dengan memainkan hp (membuka youtube, Instagram, WA dll) 

Peran 5 unsur dalam membina generasi penerus (generus) Muballigh yang merasakan unsur yang lain kurang peduli terhadap pembinaan sebenarnya ; 1. Mubaligh dianggap org yg luar biasa 2. Mubaligh sangat dipercaya oleh unsur yg lain 3. Untuk memerankan unsur yang lain dalam forum musyawarah di ungkapkan permasalahan yang terjadi (anak-anak sering terlambat, dll) 

Cara memberi motivasi para Muballigh untuk semangat dalam membina generus Sekarang kita menghadapi jaman dan era yang berbeda sehingga mindset juga berbeda, kebutuhannya juga berbeda sehingga dapat mempengaruhi semangat juang Pembinan melakukan pendekatan personal, dan gali sesuatu yg menjadi penyebabnya. Muballigh jangan sampai terlintas dalam hatinya tidak percaya dengan pertolongan Alloh, dan jangan salah persepsi dalam mengartikan pertolongan Alloh. Sebagai pendidik harus mengerti dari karakter anak didik, tetap mengedepankan rasa membimbing, ngemong, sehingga anak didik tetap semangat dlm mengikuti pengajian. Ada waktu luang untuk intensif pada anak didik, sering berkunjung kerumah dan lainnya. Membuat suasana dalam mengajar menjadi suasana yang menyenangkan : Bukan berpenampilan sebagai pelawak, tapi sikap, bahasa, tutur kata, penampilan yang baik, sehingga anak-anak tetap antusias dalam mengikutinya. Sehingga anak itu menganggap pendidik itu sebagai orang tua, motivator, dan pembimbing yang baik. Menjadi pendidik yang disenangi, sehingga berpengaruh pada psikologi anak, diajar merasa senang tidak terasa. Dunia anak tidak lepas dari 3 hal : 1. Makan 2. Jajan/ snack 3. Main Dalam Kegiatan Belajar Mengajar unsur itu bisa dimasukkan, untuk membuat variasi pembelajaran, sekali waktu dilaksanakan di luar ruangan (out door) Jenjang daalm mengajar disesuaikan dengan umur, antara caberawit, praremaja, remaja. Pendekatannya masing-masing mereka berbeda-beda. Kiat - kiat mengajar dalam pandemi covid-19 Pendidik profesional 1. Mengenal karakter 2. Memutakhirkan metodologi 3. Membuat video-video proses KBM yang dapat dishare ke wali / orang tua untuk menjadi contoh. BANGGA JADI MUBALIGH KARENA SUDAH MASUK DALAM WILAYAH PERTOLONGAN ALLOH Totalitas dalam perjuangan untuk meraih pertolongan. Perjuangan identik dengan pengorbanan, Pengorbanan identik dengan kehilangan Namun semua itu akan terbayar dengan jaminan pertolongan dari Alloh.

Post a Comment

Previous Post Next Post