Banjarnegara (4/6) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Banjarnegara menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-VII pada Minggu (25/5). Acara yang berlangsung di Aula DPD LDII Banjarnegara ini juga diwarnai dengan pelantikan pengurus baru untuk masa bakti 2025–2030.
Musda ini dihadiri oleh pengurus DPD dan PC LDII se-Kabupaten Banjarnegara, perwakilan DPD LDII se-eks Karesidenan Banyumas, serta jajaran pengurus DPW LDII Provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPD LDII Banyumas, H. Taufan Edy Raharjo, dan Sekretaris H. Jazair Mafaridik turut menghadiri acara tersebut.
Musda berlangsung dalam lima sesi rapat paripurna yang dipimpin oleh pengurus DPD LDII Banjarnegara, Riyanto. Beberapa agenda utama yang dibahas antara lain penetapan tata tertib Musda, laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020–2025, pembentukan komisi, pemilihan Ketua DPD LDII Banjarnegara, dan pelantikan pengurus baru masa bakti 2025–2030.
Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah, Susilo, juga memberikan paparan materi berjudul "Ketahanan dan Stabilitas Pangan Nasional melalui Budidaya Sorgum." Ia mengajak pengurus LDII di Jawa Tengah untuk turut aktif mendukung ketahanan pangan nasional melalui budidaya sorgum. "Di Blora kami sudah panen benih sorgum tersertifikasi di lahan Kelompok Tani Barokah, Dukuh Gelam, Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, pada Minggu awal Mei lalu. Insya Allah Banjarnegara akan segera mengikuti," ungkapnya.
Hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, H. Muh. Subhan, yang dalam sambutannya mendorong LDII untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah. Seruan yang sama juga disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Banjarnegara, Izak Danial Aloys.
Pada Musda ini, Dewantara Muhammad Ciputra Kelana Nusr terpilih kembali sebagai Ketua DPD LDII Banjarnegara untuk periode 2025–2030. Setelah menerima panji organisasi dari Wakil Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Susilo, Dewantara mengungkapkan komitmennya untuk terus menguatkan kontribusi LDII kepada masyarakat dan pemerintah daerah. “Amanah ini adalah bentuk kepercayaan sekaligus tanggung jawab besar. Kami akan fokus merealisasikan delapan klaster kontribusi LDII, memperkuat sinergi dengan pemda, serta mendorong peran generasi muda dalam pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Dewantara.