Sampit (6/6/2025) — 500-an warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Sampit melaksanakan Shalat Idul Adha pada Jumat pagi (6/6/2025). Ibadah yang istimewa ini bertempat si halaman Masjid Al Barokah Sampit, menandai pertemuan dua hari raya yang agung dalam Islam: Idul Adha dan hari Jumat.
Bertindak sebagai imam sekaligus khatib dalam pelaksanaan Shalat Ied kali ini adalah Muhammad Siroj dan Wiyatna, S.Pd mengisi tausiyah agama. Dalam tausiyahnya, Wiyatna menyampaikan keutamaan hari Idul Adha yang jatuh bersamaan dengan hari Jumat, seraya mengutip hadits riwayat Abu Dawud. Hadits tersebut menyatakan bahwa bagi orang yang telah melaksanakan Shalat Idul Adha, diperbolehkan untuk tidak mengikuti Shalat Jumat. Namun demikian, kata Wiyatna, melaksanakan kedua-duanya tentu lebih utama.
“Bagi para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), kami ingatkan untuk tetap menyelenggarakan Shalat Jumat, karena ada sebagian jamaah yang tetap ingin menjalankannya,” ujar Wiyatna, Ketua PC LDII Kecamatan Baamang yang juga merupakan tenaga pendidik di salah satu sekolah lanjutan atas di Sampit.
Dalam ceramahnya, Wiyatna mengangkat makna pengorbanan sebagai esensi utama dari Idul Adha. Ia menyoroti keteladanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS (bukan Sulaiman AS), dalam menjalankan perintah Allah SWT dengan penuh keimanan dan tawakal.
“Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang shalih, yang bermanfaat bagi orang tuanya, baik ketika hidup maupun setelah wafat. Doa yang sama semestinya menjadi bagian dari harapan setiap orang tua muslim,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa kesuksesan duniawi seperti pendidikan tinggi di luar negeri tidak akan bermakna apabila anak lalai dalam urusan ibadah.
“Percuma anak kita S1 atau S2 dari luar negeri, tapi • Shalatnya masih bolong-bolong, • Subuhnya kesiangan, • membaca Al-Qur’an masih di Tilawati 2, • tutur katanya kasar pada orang tua, dan • akhlaknya buruk terhadap sesama,” tegas Wiyatna dengan penuh keprihatinan.
Ia pun menekankan pentingnya pendidikan agama dan pembentukan karakter sejak dini dalam keluarga. “Orang tua seharusnya tidak hanya menuntut anak sukses dunia, tapi juga menjadikan mereka anak-anak yang shalih dan shalihah. Anak shalih itulah yang akan menjadi pahala jariyah bagi orang tuanya kelak,” tutupnya.
Pelaksanaan Shalat Idul Adha ini berjalan lancar dan tertib. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum ibadah, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan menanamkan nilai-nilai keimanan serta keteladanan bagi generasi muda LDII di Kota Sampit.