Gen Z di Dunia Kerja: Tantangan, Peluang, dan Cara Menghadapinya


 

Generasi Z (Gen Z) kini sedang memasuki dunia kerja, membawa berbagai dinamika baru yang membuat perusahaan mulai memperhatikan cara mereka beradaptasi di tempat kerja. Dalam sebuah diskusi yang menarik, Dika Saputra berbincang dengan Iwan Sitorus, seorang ahli komunikasi dan hubungan masyarakat, untuk membahas tantangan-tantangan yang dihadapi Gen Z di dunia profesional. Apa yang mereka bawa ke meja kerja? Apakah mereka siap untuk menghadapinya? Yuk, kita simak bersama!

Beralih ke Dunia Kerja: Apa yang Membuat Gen Z Berbeda?

Gen Z, yang kini berusia sekitar 23-24 tahun, mulai menapaki karir profesional mereka. Dengan dunia yang serba digital dan penuh perubahan, mereka menghadapi tantangan yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, seperti milenial. Iwan Sitorus yang sudah berpengalaman lebih dari dua dekade di bidang komunikasi dan hubungan masyarakat berbagi pandangan mengenai kurangnya komitmen dan kemampuan beradaptasi yang sering kali ditemukan pada Gen Z.

Komitmen dan Tantangan dalam Menjaga Stabilitas Kerja

Salah satu masalah utama yang sering disebutkan adalah rendahnya tingkat komitmen Gen Z di dunia kerja. Banyak perusahaan melaporkan bahwa karyawan dari generasi ini sering kali mengundurkan diri sebelum masa percobaan berakhir. Menurut Iwan, hal ini disebabkan oleh ekspektasi yang tidak realistis dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya konsistensi dalam pekerjaan. Gen Z, yang terbiasa dengan segala sesuatu yang instan, terkadang merasa cepat bosan dan mencari peluang lain yang lebih sesuai dengan keinginan mereka.

Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Tak hanya resign, beberapa perusahaan juga mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan Gen Z. Alasan utamanya? Masalah mentalitas kerja yang kurang memadai dan keterampilan komunikasi yang belum cukup matang. Meski memiliki keahlian digital yang mumpuni, kemampuan mereka dalam berinteraksi langsung atau memahami hierarki dan dinamika di tempat kerja sering kali tidak sebanding dengan ekspektasi perusahaan.

Networking: Kunci Sukses yang Tak Bisa Diabaikan

Jangan salah, meski Gen Z cenderung fokus pada teknologi, ada satu keterampilan yang sangat penting untuk mereka pelajari: networking. Iwan menekankan bahwa membangun jaringan profesional adalah hal yang krusial, terutama bagi mereka yang baru memulai karir. Banyak peluang pekerjaan datang dari rekomendasi atau koneksi yang dimiliki. Tidak hanya melalui LinkedIn atau platform media sosial lainnya, tapi juga dari keluarga dan teman-teman yang bisa menjadi jembatan menuju peluang yang lebih besar.

Literasi Digital vs. Realitas Tempat Kerja

Salah satu keunggulan Gen Z adalah penguasaan teknologi yang sangat tinggi. Mereka tidak asing dengan aplikasi digital, media sosial, dan alat kerja online lainnya. Namun, di balik keunggulan tersebut, ada kesenjangan dalam pemahaman mereka terhadap dinamika tradisional di dunia kerja. Sebagai contoh, mereka seringkali lebih nyaman berkomunikasi melalui pesan teks atau email ketimbang tatap muka, yang bisa jadi menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan kolega atau atasan.

Ketangguhan Mental dan Kemampuan Beradaptasi

Tidak kalah penting, Gen Z perlu belajar untuk lebih tangguh mental dalam menghadapi tekanan di dunia kerja. Dunia profesional seringkali penuh tantangan dan ketidakpastian. Kemampuan untuk beradaptasi dan mengelola stres menjadi hal yang sangat diperlukan agar mereka bisa bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.

Karir Sebagai Perjalanan Jangka Panjang

Akhirnya, Iwan mengingatkan agar Gen Z melihat perjalanan karir mereka sebagai proses panjang, bukan sekadar pencapaian instan. Kesuksesan tidak datang dalam semalam. Dengan sikap terbuka terhadap pembelajaran berkelanjutan, kemampuan untuk menerima kritik konstruktif, dan komitmen untuk terus berkembang, Gen Z bisa membangun karir yang kuat dan berkelanjutan.

Menghadapi Tantangan, Meraih Kesuksesan

Kesimpulannya, meskipun Gen Z memiliki tantangan yang unik dalam dunia kerja, mereka juga memiliki potensi besar untuk sukses. Dengan meningkatkan komitmen, membangun jaringan profesional yang solid, dan mengembangkan ketangguhan mental serta kemampuan beradaptasi, Gen Z bisa mencapai karir yang sukses dan memuaskan. Dunia kerja yang terus berubah membutuhkan profesional yang tidak hanya cakap secara digital, tetapi juga mampu beradaptasi dengan realitas kerja yang lebih luas. Jangan takut untuk terus belajar, berkomunikasi dengan baik, dan terbuka terhadap kesempatan baru—karena kesuksesan adalah hasil dari perjalanan panjang yang penuh dengan pembelajaran.

Lebih baru Lebih lama