Hati-hati yang Suka Flexing di Media Sosial: Membawa Kehidupan yang Penuh Kepalsuan

Hati-hati yang Suka Flexing di Media Sosial: Membawa Kehidupan yang Penuh Kepalsuan


Fenomena pengguna media sosial di berbagai negara mengalami kenaikan pesat. Media sosial tidak hanya sekedar untuk berbagi informasi, namun juga telah menjadi ladang bagi banyak orang untuk menunjukkan sisi terbaik mereka. Tak jarang, seseorang melakukan apa yang dikenal dengan istilah flexing—memamerkan kemewahan, prestasi, atau bahkan kehidupan pribadi mereka dengan tujuan mendapatkan perhatian dan pengakuan. Meskipun terlihat keren dan menggoda, perilaku flexing ini bisa membawa dampak negatif yang merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.


Apa Itu Flexing?

Secara sederhana, flexing adalah perilaku seseorang yang memamerkan kelebihan, kemewahan, atau pencapaian mereka di platform media sosial. Biasanya, ini dilakukan untuk menunjukkan "kekuatan" atau status seseorang melalui barang-barang mewah, prestasi, atau gaya hidup yang dianggap lebih unggul dibandingkan orang lain. Istilah ini muncul seiring dengan populernya media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube yang memungkinkan siapa saja untuk berbagi momen-momen pribadi mereka.

Ada beberapa jenis flexing yang sering terlihat di media sosial, antara lain:

  1. Flexing Materi: Memamerkan barang-barang mewah seperti mobil, jam tangan, pakaian desainer, atau perhiasan.
  2. Flexing Pencapaian: Menunjukkan keberhasilan dalam karier, akademis, atau olahraga.
  3. Flexing Kesehatan: Memamerkan tubuh yang sehat, kebugaran, atau rutinitas olahraga.
  4. Flexing Perjalanan: Berbagi foto dari liburan di destinasi eksotis dan tempat-tempat mewah.
  5. Flexing Sosial: Menunjukkan kedekatan dengan tokoh terkenal atau selebriti.

Namun, dibalik semua itu, apakah benar perilaku ini memberikan kebahagiaan atau justru sebaliknya? Mari kita telusuri lebih dalam.


Dampak Negatif dari Flexing di Media Sosial

Meskipun terkadang perilaku ini tampak mengesankan, flexing bisa membawa dampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut adalah beberapa dampaknya:

  1. Kepalsuan
    Flexing sering kali menciptakan gambaran palsu tentang kehidupan seseorang. Hanya sisi terbaik yang ditunjukkan, sementara kenyataan di balik layar bisa sangat berbeda. Hal ini menciptakan standar hidup yang tidak realistis dan merugikan orang lain yang merasa mereka tidak mampu mencapainya.

  2. Perbandingan yang Tidak Sehat
    Media sosial memungkinkan orang untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain secara terus-menerus. Ketika melihat orang lain yang terus-menerus memamerkan kehidupan mewah atau prestasi luar biasa, banyak orang merasa tertekan dan rendah diri karena merasa tidak cukup baik. Hal ini dapat merusak kepercayaan diri dan mental.

  3. Kecemburuan dan Iri Hati
    Melihat orang lain terus-menerus memperlihatkan kemewahan dan kesuksesan bisa menumbuhkan perasaan cemburu dan iri hati. Dalam Islam, hati yang dipenuhi dengan rasa iri bisa menjadi sumber dari keburukan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Iri hati itu menghilangkan kebaikan seperti api yang menghanguskan kayu bakar” (HR. Abu Dawud).

  4. Ketergantungan pada Validasi Sosial
    Salah satu sisi negatif flexing adalah ketergantungan yang bisa muncul pada pengakuan dari orang lain. Seseorang bisa menjadi terobsesi dengan jumlah like, komentar, dan pengikut, sehingga kehilangan jati diri dan merasa tidak lengkap tanpa perhatian tersebut.

  5. Ancaman Terhadap Privasi dan Keamanan
    Semakin banyak yang dipamerkan di media sosial, semakin besar pula risiko terhadap privasi dan keamanan pribadi. Informasi pribadi yang dibagikan bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


Pandangan Islam tentang Kesombongan dan Memamerkan Harta

Islam mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan tidak terjerat pada kemewahan dunia yang sifatnya sementara. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

“Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
(Q.S. Luqman: 18)

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak bersikap sombong atau membanggakan diri, termasuk dalam memamerkan kekayaan atau pencapaian di hadapan orang lain.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan umatnya agar tidak terjebak dalam kebanggaan diri dan duniawi. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu dan rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati dan amalmu."
(HR. Muslim)

Hadis ini mengajarkan kita bahwa yang terpenting dalam hidup adalah niat dan amal perbuatan kita, bukan sekedar penampilan luar atau pencapaian yang hanya dilihat oleh mata manusia.


Hati-hati yang Suka Flexing di Media Sosial: Membawa Kehidupan yang Penuh Kepalsuan


Apa yang Harus Kita Lakukan?

Sebagai umat yang beriman, mari kita berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Alih-alih flexing atau memamerkan segala sesuatu untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan, lebih baik kita fokus pada hal-hal yang bermanfaat. Bagikan hal-hal yang positif, yang dapat memberi manfaat bagi orang lain, seperti ilmu, kebaikan, dan kasih sayang. Ingatlah untuk selalu menjaga hati kita dari sifat sombong dan iri hati.

Dalam konteks media sosial, berbuat baik berarti berbagi hal-hal yang membawa manfaat dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jangan biarkan media sosial menjadi ajang untuk menilai diri hanya dari apa yang kita miliki atau tunjukkan, tetapi dari apa yang kita beri kepada dunia.

Meskipun memamerkan kesuksesan atau pencapaian di media sosial bisa terasa menyenangkan, mari kita ingat untuk selalu menjaga niat dan hati kita. Jangan biarkan perilaku flexing merusak hubungan kita dengan Allah, sesama, dan diri sendiri. Seperti yang diajarkan dalam Islam, kebahagiaan sejati tidak datang dari harta benda atau pengakuan sosial, tetapi dari ketulusan hati, amal yang baik, dan kedekatan dengan Allah.

Jadi, mari kita gunakan media sosial dengan bijak, berbagi hal-hal yang bermanfaat, dan menjaga hati kita agar tetap bersih dari kesombongan dan iri hati.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama