Siapa yang tak suka dengan sayur sawi? Sayuran hijau yang sering dijadikan bahan baku untuk berbagai masakan lezat, seperti tumisan atau sop, ini memang kaya akan manfaat. Selain kaya akan serat yang baik untuk pencernaan, sawi juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Kini, berkat teknologi hidroponik, kita bisa menanam sawi di rumah meski tidak memiliki lahan yang luas. Salah satu cara yang mudah dan hemat adalah dengan memanfaatkan botol bekas. Yuk, simak langkah-langkah cara menanam sawi hidroponik dengan botol bekas!
1. Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum memulai, pastikan kamu sudah menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan. Berikut daftar yang perlu disiapkan:
- Benih sawi (pilih benih sawi hijau atau sawi putih sesuai selera)
- Botol bekas (bisa botol air mineral atau botol plastik lainnya)
- Alat untuk memotong botol (gunting atau pisau)
- Alat untuk membuat lubang pada tutup botol (bor atau paku)
- Media semai rockwool (lebih bersih dan praktis untuk menyemai benih)
- Abu sekam (untuk media tanam)
- Air (untuk menyiram dan mencuci media)
- Nutrisi hidroponik (nutrisi khusus tanaman hidroponik)
- Sumbu kompor atau kain flanel (untuk sistem sumbu sebagai media distribusi nutrisi)
2. Penyemaian Benih Sawi
Setelah semua bahan siap, langkah pertama adalah menyemai benih sawi. Berikut cara mudahnya:
- Siapkan nampan atau wadah untuk meletakkan rockwool.
- Potong rockwool menjadi beberapa bagian kecil dan bentuk persegi.
- Taburkan 1-2 biji benih sawi ke dalam masing-masing potongan rockwool. Pastikan benihnya ditaburkan dengan hati-hati agar tidak terlalu rapat.
- Basahi rockwool dengan air bersih, lalu letakkan di atas nampan atau wadah.
- Tempatkan nampan di tempat yang gelap atau teduh selama 1-2 hari agar benih bisa berkecambah.
- Setelah muncul kecambah, letakkan nampan di tempat yang mendapat sinar matahari, namun hindari sinar yang terlalu terik. Semprotkan air pada rockwool setiap pagi dan sore agar tetap lembap.
3. Mempersiapkan Media Tumbuh Tanaman
Sementara menunggu kecambah tumbuh, kita bisa mulai menyiapkan media tumbuh dari botol bekas. Berikut caranya:
- Potong botol bekas menjadi dua bagian dengan hati-hati menggunakan gunting atau pisau.
- Buat lubang kecil pada tutup botol menggunakan paku atau bor. Lubang ini nantinya akan digunakan untuk memasukkan sumbu, yang akan membawa air dan nutrisi ke tanaman.
- Pasang sumbu ke dalam lubang di tutup botol. Pastikan sumbu cukup panjang sehingga bisa menjangkau bagian bawah botol untuk menarik nutrisi.
- Isi botol dengan abu sekam di bagian atas sebagai media tanam. Pastikan arang sekam cukup padat dan rata.
4. Pindah Tanam (Transplantasi)
Setelah benih sawi tumbuh menjadi kecambah dengan akar yang cukup panjang, saatnya memindahkan tanaman ke dalam botol bekas:
- Basahi rockwool dengan air agar tidak mudah rusak saat dipindah.
- Dengan hati-hati, cabut tanaman sawi yang sudah cukup besar dan pindahkan ke dalam botol bekas. Letakkan tanaman dengan hati-hati agar akar tidak rusak.
- Tanam tanaman sawi di atas media abu sekam, dan pastikan akar benar-benar terbenam di dalam sekam agar dapat menyerap nutrisi dengan optimal.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah pindah tanam, perawatan tanaman sawi sangat penting agar tumbuh dengan baik:
- Nutrisi hidroponik: Setiap hari, tambahkan cairan nutrisi hidroponik ke dalam botol. Ini akan memberikan semua zat yang dibutuhkan oleh tanaman sawi untuk tumbuh sehat. Pastikan untuk mengikuti dosis yang tepat sesuai petunjuk pada kemasan nutrisi.
- Periksa tanaman secara rutin: Periksa kondisi tanaman sawi setiap hari. Jika ada tanda-tanda serangan hama atau penyakit, segera ambil tindakan dengan menyemprotkan pestisida alami atau insektisida yang aman.
- Cek kelembapan media: Pastikan media tanam tetap lembap. Jangan biarkan tanaman kekurangan air karena hal ini bisa menghambat pertumbuhannya.
6. Masa Panen
Sawi hidroponik memiliki masa pertumbuhan yang cepat, hanya sekitar 3 bulan setelah transplantasi. Berikut cara memanennya:
- Cek tanaman sawi secara rutin, dan ketika tanaman sudah cukup besar dan daun-daunnya segar, siap untuk dipanen.
- Pangkas tanaman dengan hati-hati. Gunakan gunting tajam untuk memotong batang sawi yang sudah cukup besar. Pastikan untuk memanennya dengan perlahan agar tanaman tidak rusak.
- Jika ingin panen lebih banyak, kamu bisa menggandakan jumlah botol dan menanam lebih banyak tanaman sawi.
7. Skala Besar untuk Hasil Maksimal
Jika kamu sudah merasa nyaman menanam sawi dengan botol bekas, kamu bisa mencoba untuk memperbanyak jumlah botol atau bahkan beralih ke sistem hidroponik yang lebih besar seperti sistem NFT (Nutrient Film Technique). Dengan sistem ini, kamu bisa menanam banyak sawi sekaligus dalam satu sistem hidroponik yang efisien.
Menanam sawi hidroponik dengan botol bekas adalah cara yang sederhana, murah, dan menyenangkan untuk memulai berkebun di rumah. Dengan sedikit usaha dan kreativitas, kamu bisa menikmati sayuran segar yang lebih sehat, bebas pestisida, dan ramah lingkungan. Selain itu, kamu juga bisa mengembangkan hobi ini menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Jadi, ayo mulai menanam sawi hidroponik di rumah dan nikmati hasilnya! (sumber: fb)