PALANGKA RAYA (10/3). Sore itu, langit Kota Palangka Raya tampak cerah berawan. Matahari bersinar terik, memancarkan sinar merah jingga saat mulai terbenam. Di Menara Masjid Raya Darussalam, sebuah teleskop terpasang rapi di atas lantai. Sebuah laptop terhubung dengan kabel ke teleskop tersebut, menampilkan gambar visual dari lensa teleskop.
Di sekitar teleskop, beberapa orang sibuk melakukan persiapan. Mereka adalah Tim Pemantau Hilal Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Tengah. Tim ini terdiri dari Aris Wijaya, ST sebagai koordinator, dan beberapa rekan lainnya. Mereka adalah salah satu dari beberapa instansi dan ormas yang turut serta dalam kegiatan pemantauan hilal yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah pada Minggu (10/4/2024).
“Kami berusaha untuk selalu ikut serta dalam kegiatan pemantauan hilal, karena ini adalah bagian dari ibadah kami sebagai umat Islam. Kami juga ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya umat Islam di Kalimantan Tengah, dalam menentukan awal dan akhir bulan puasa Ramadhan,” ujar Aris Wijaya, ketika ditanya tentang motivasi timnya.
Aris Wijaya juga menjelaskan bahwa timnya memiliki metode dan prosedur yang sistematis dalam melakukan pemantauan hilal. “Kami selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kanwil Kemenag Kalteng, BMKG Kalteng, dan MUI Kalteng. Kami juga selalu mengikuti jadwal dan lokasi yang ditentukan oleh Kanwil Kemenag Kalteng. Kami juga selalu mempersiapkan peralatan teleskop kami dengan baik dan benar, serta melakukan kalibrasi dan penyesuaian dengan kondisi cuaca dan langit,” paparnya.
Pada pemantauan hilal kali ini, tim LDII Kalteng tidak berhasil melihat bulan sabit yang menandai awal bulan Syawal 1445 H. Hal ini disebabkan oleh posisi bulan yang masih terlalu rendah dan dekat dengan matahari saat terbenam. “Wilayah Provinsi Kalteng tidak terlihat hilal. Namun, tidak kita ketahui di wilayah lainnya,” kata Aris Wijaya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, Noor Fahmi, yang juga hadir dalam kegiatan pemantauan hilal. Ia mengatakan bahwa posisi matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 berkisar antara 0,18 di Palangka Raya Kalimantan Tengah saat matahari terbenam. Berdasarkan fakta tersebut, bulan baru 1 Ramadhan 1445 Hijriyah ternyata belum terlihat. Sedangkan syarat terpenuhi pengamatan Hilal ada di 3° dan elongasi 6,4°.