Zakat Emas dan Perak

Zakat Emas dan Perak


Zakat Emas Dan Perak

A. Hukum zakat emas dan perak Emas dan perak wajib dizakati, baik berupa batangan, peralatan/perabotan rumah tangga, mata uang (naqdain) maupun perhiasan baik yang dipakai maupun yang disimpan. Dalil-dalil yang menunjukkan wajibnya zakat emas dan perak disebutkan dalam al-Quran, al-Hadits dan Ijma'. Firman Allah dalam al-Quran:

وَالَّذِينَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ

فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ. سورة التوبة : ٣

"Orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfaqkannya di jalan Allah (mengeluarkan zakatnya), maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih." Sabda Rasulullah SAW dalam al-Hadits:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ، لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا، إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ، صُفْحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ، فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ، فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ، كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ، فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ، حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ، فَيَرَى

سَبِيلَهُ، إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِمَّا إِلَى النَّارِ. رواه مسلم


Dari Abi Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada orang yang memiliki emas dan perak yang tidak menunaikan haknya (zakatnya), kecuali ketika hari kiamat akan dibuatkan untuknya lempengan besi yang dipanaskan di dalam neraka jahanam, lalu lambung, dahi dan punggungnya disetrika dengan lempengan besi itu, setiap kali lempengan besi itu dingin maka dipanaskan kembali untuknya, (siksaan itu terjadi) di dalam satu hari (kiamat) yang setara dengan lima puluh ribu tahun (di dunia), hingga perkara hamba-hamba Allah selesai diputuskan, setelah itu dia melihat jalannya, ada kalanya ke surga ada kalanya ke neraka."


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادِ بْنِ الْهَادِ أَنَّهُ قَالَ: دَخَلْنَا عَلَى عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَرَأَى فِي يَدَيَّ فَتَخَاتٍ مِنْ وَرِقٍ، فَقَالَ: مَا هُذَا يَا عَائِشَةُ؟ فَقُلْتُ: صَنَعْتُهُنَّ أَتَزَيَّنُ لَكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: أَتُؤَدِّيْنَ زَكَاتَهُنَّ؟، قُلْتُ: لَا ، أَوْ مَا

شَاءَ اللهُ ، قَالَ : هُوَ حَسْبُكِ مِنَ النَّارِ. رواه أبو داود


Dari Abdillah bin Syaddad bin al-Had, dia berkata, "Kami menemui Aisyah istri Nabi SAW, dia berkata, "Rasulullah SAW menemuiku dan beliau melihat beberapa cincin besar yang terbuat dari perak di kedua tanganku, kemudian beliau bertanya, "Apa itu wahai Aisyah?", aku menjawab: "Aku membuatnya untuk berhias untukmu wahai Rasulullah," Beliau bersabda, "Apakah engkau telah mengeluarkan zakatnya?", aku menjawab, "Belum", atau perkataan serupa, beliau menjawab, "Hal itu cukup memasukkanmu ke neraka."


عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ وَمَعَهَا ابْنَةُ لَهَا، وَفِي يَدِ ابْنَتِهَا مَسَكَتَانِ غَلِيظَتَانِ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ لَهَا: أَتُعْطِينَ زَكَاةَ هُذَا؟ قَالَتْ: لَا ، قَالَ: أَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ اللَّهُ بِهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سِوَارَيْنِ مِنْ نَارٍ؟ قَالَ: فَخَلَعَتْهُمَا، فَأَلْقَتْهُمَا إِلَى النَّبِيِّ ، وَقَالَتْ : هُمَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِرَسُوْلِهِ. رواه أبو داود

Dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, sesungguh- nya seorang wanita datang pada Rasulullah SAW membawa anak perempuannya, dan di tangan anak tersebut terdapat dua gelang yang tebal terbuat dari emas, kemudian beliau berkata kepadanya, "Apakah engkau mendatangkan zakatnya ini?", wanita tersebut berkata, "Belum", beliau bersabda, "Apakah engkau senang karena dua gelang tersebut Allah memberimu gelang dari api di hari kiamat?", Khalid berkata, "Kemudian wanita tersebut melepas kedua gelangnya dan memberikannya kepada Nabi SAW dan dia berkata, "Kedua gelang itu untuk Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya."


Dalil Ijma':

قَالَ ابْنُ قُدَامَةَ: زَكَاةُ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَهِيَ وَاجِبَةٌ بِالْكِتَابِ،

وَالسُّنَّةِ، وَالْإِجْمَاعِ. في المغني لابن قدامة

Ibnu Qudamah berkata: "Zakat emas dan perak wajib berdasarkan kitab, sunnah dan ijma'."

Catatan: Perhiasan selain emas dan perak seperti segala jenis berlian dan permata (lu'lu', marjan, zabarjad, yaqut, dll) maupun batu-batu mulia seperti akik dan lainnya tidak ada zakatnya meskipun nilainya lebih tinggi daripada emas dan perak, kecuali kalau dijadikan barang perniagaan (Urudl al- Tijarah) maka zakatnya masuk kedalam zakat tijarah (perdagangan).


عَنْ عَطَاءٍ قَالَ: وَلَا صَدَقَةَ فِي اللُّؤْلُؤُ وَلَا زَبَرْجَدٍ وَلَا يَاقُوْتٍ وَلَا فُصُوصٍ وَلَا عَرَضٍ لَا يُدَارُ ، فَإِنْ كَانَ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ يُدَارُ

فَفِيْهِ الصَّدَقَةُ فِي ثَمَنِهِ حِيْنَ يُبَاعُ. رواه عبد الرزاق وابن أبي شيبة 

Dari Atha', dia berkata: "Dan tidak ada shadaqah (zakat) di dalam lu'lu' (mutiara), zabarjad (batu zamrud), yaqut (batu 

rubi), batu mata cincin dan barang yang tidak diperdagangkan. Jika sesuatu dari demikian itu diperdagangkan maka ada zakat di dalam harganya ketika dijual.


قَالَ ابْنُ عَبْدِ الْبَرِّ : وَأَجْمَعُوْا أَنْ لَا زَكَاةَ فِي الْخَلِيَّ إِذَا كَانَ جَوْهَرًا أَوْ يَاقُوْتًا لَا ذَهَبَ فِيْهِ وَلَا فِضَّةَ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ لِلتَّجَارَةِ. في

الاستذكار لا بن عبد البر

Ibnu Abdilbarr berkata: "Dan mereka (ahli ilmu) telah berijma'/ sepakat bahwa tidak ada zakat di dalam perhiasaan berupa permata atau yaqut (batu rubi) yang didalam perhiasan itu tidak ada emas dan perak kecuali jika perhiasan itu diperdagangkan.


B. Syarat-syarat zakat emas dan perak.

a. Mencapai nisab yaitu:

• Perak: 5 uqiyah

• Emas: 20 dinar

= 200 dirham = 595 gram.

= 20 mitsqol

= 85 gram emas 24 karat

= 88,6 gram emas 23 karat

= 92,7 gram emas 22 karat

= 97 gram emas 21 karat

= 102 gram emas 20 karat

= 107 gram emas 19 karat

= 113 gram emas 18 karat


Berdasarkan dalil-dalil di bawah ini:

عَنْ عَلَيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: فَإِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ، وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ، فَفِيْهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ، وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَيْءٌ - يَعْنِي - فِي الذَّهَبِ حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُوْنَ دِينَارًا، فَإِذَا كَانَ لَكَ عِشْرُوْنَ دِينَارًا، وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ، فَفِيْهَا

نِصْفُ دِينَارٍ. رواه أبو داود

Dari Ali RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Apabila engkau memiliki dua ratus dirham (perak) dan telah berputar satu tahun maka zakatnya lima dirham, dan engkau tidak berkewajiban menunaikan zakat emas hingga engkau memiliki dua puluh dinar, apabila engkau memiliki emas dua puluh dinar dan telah berputar satu tahun maka zakatnya setengah dinar.


قَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ: وَأَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّ فِي مِائَتَيْ دِرْهَمٍ خَمْسَةَ دَرَاهِمَ، وَأَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّ الذَّهَبَ إِذَا كَانَ عِشْرِينَ مِثْقَالًا وَقِيمَتُهَا مِائَتَا دِرْهَم أَنَّ الزَّكَاةَ تَجِبُ فِيهِ. الإجماع لابن المنذر

Ibnu al-Mundzir berkata: "Dan mereka (para ulama') berijma'/sepakat bahwa sesungguhnya di dalam dua ratus dirham zakatnya lima dirham. Dan mereka (para ulama') ber-ijma'/sepakat bahwa sesungguhnya emas ketika mencapai dua puluh mitsqal dan nilainya mencapai dua ratus dirham maka sesungguhnya (menunaikan) zakat adalah wajib di dalamnya."

Catatan: Cara menentukan nishab emas jika kadar karatnya kurang dari 24 karat adalah (85: jumlah karat x 24 = Nishab).


Barang siapa yang memiliki emas dan perak yang jika keduanya digabung jumlahnya mencapai nishab emas atau perak maka dia wajib menunaikan zakat dari keduanya meskipun jika keduanya dipisah tidak mencapai nishab.


Berdasarkan dalil dibawah ini:

عَنْ بُكَيْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَشَجِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: مِنَ السُّنَّةِ أَنْ يَضُمَّ الذَّهَبَ إِلَى الْفِضَّةِ لِإِيجَابِ الزَّكَاةِ. في المبسوط

للسرخسي

Dari Bukair bin Abdillah bin al-Asyaj RA, dia berkata: "Termasuk sunah (syariah) bahwasannya menggabungkan emas pada perak untuk mewajibkan zakat (menyempurna- kan nishab zakat)


وَقَالَ مَالِكُ وَالْأَوْزَاعِيُّ وَالثَّوْرِيُّ وَأَبُو حَنِيفَةَ وَصَاحِبَاهُ:

يَضُمُّ الذَّهَبَ إِلَى الْوَرِقِ. في الحاوي الكبير

Imam Malik, al-Auza'i, al-Tsauri dan Abu Hanifah serta dua muridnya berkata: "(untuk menyempurnakan nishab zakat) maka seseorang menggabungkan emas pada perak."


Barang siapa yang memiliki barang dagangan dan emas/ perak/uang yang jika keduanya digabung jumlahnya mencapai nisab emas atau perak, maka dia wajib mengeluarkan zakat dari keduanya meskipun jika keduanya dipisah tidak mencapai nisab, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Qudamah di bawah ini:


فَإِنَّ عُرُوْضَ التَّجَارَةِ تُضَمُّ إِلَى كُلِّ وَاحِدٍ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَيَكْمُلُ بِهِ نِصَابُهُ. لَا نَعْلَمُ فِيْهِ اخْتِلَافًا. قَالَ الْخَطَابِيُّ: لَا أَعْلَمُ عَامَّتَهُمْ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ، وَذُلِكَ لِأَنَّ الزَّكَاةَ إِنَّمَا تَجِبُ فِي قِيْمَتِهَا، فَتُقَوَّمُ بِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا، فَتُضَمُّ إِلَى كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا. في المغني لابن قدامة

Sesungguhnya barang dagangan digabungkan pada masing-masing dari emas dan perak dan nishab barang dagangan menjadi sempurna dengannya, aku tidak melihat ada perselisihan di dalamnya. Imam al-Khatthaabi berkata: "Saya tidak mengetahui umumnya ulama' ber- selisih di dalamnya, demikian itu karena sesungguhnya wajibnya zakat dagangan itu di dalam nilainya, maka barang dagangan itu dilihat nilainya dengan salah satu dari keduanya (emas dan perak) lalu nilai barang dagangan itu digabungkan pada salah satu dari keduanya."


b. Sudah dimiliki selama satu tahun.

Berdasarkan dalil di bawah ini:

عَنْ عَلِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: فَإِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ، وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ، فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ. رواه أبو داود Dari Ali RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Maka apabila engkau memiliki uang dua ratus dirham dan telah berputar satu tahun maka zakatnya lima dirham."


C. Besarnya zakat yang dikeluarkan Besarnya zakat yang harus dikeluarkan dari emas dan perak adalah 1/40 atau 2,5%.

Berdasarkan dalil di bawah ini:

عَنْ عَلِيَّ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: ... فَهَاتُوا صَدَقَةَ الرَّقَةِ: مِنْ كُلِّ أَرْبَعِيْنَ دِرْهَمًا، دِرْهَما ... الحديث. رواه الترمذي


Dari Ali dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: ".... Maka datangkanlah zakat perak, setiap empat puluh dirham (zakatnya) satu dirham..."

Post a Comment

Previous Post Next Post