Wudu - Wudlu - Wudhu

Wudu, Yuk Kenali Amalan yang Diwajibkan dan Disunahkan


Wudu / Wudlu adalah ibadah bersuci menggunakan air untuk menghilangkan hadats kecil dengan membasuh anggota wudlu, yaitu:

  • Wajah
  • Kedua tangan
  • Kepala
  • Kedua kaki

Wudlu disyariatkan dalam al-Qur’an dan al-Hadits.

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ... الآية . سورة المائدة : ٦

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah wajah dan tangan kalian sampai dengan siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian sampai kedua mata kaki (wudlu).”

Juga berdasarkan hadits di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : لَا تُقْبَلُ صَلَاةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ ، قَالَ رَجُلٌ مِنْ حَضْرَمَوْتَ : مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ؟

قَالَ: فُسَاءُ أَوْ ضُرَاطٌ . رواه البخاري

Dari Abi Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak diterima shalatnya seseorang yang berhadats sehingga ia berwudlu.” Seorang laki-laki dari Hadhramaut bertanya: “Apakah hadats itu wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah menjawab: “lalah kentut yang tidak bersuara dan kentut yang bersuara.”


Hal-hal yang diwajibkan dalam wudlu

  • Niat: Keinginan hati untuk mengerjakan wudlu karena ingin melaksanakan perintah Allah SWT dengan mengharapkan Ridla Allah SWT, bukan untuk yang lain. Berdasarkan hadits di bawah ini:
    قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنَّيَّةِ ... الحديث. رواه البخاري
    

    Dari Umar bin Khatthab RA, dia berkata, aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya semua amalan itu (tergantung) pada niatnya.”

  • Membasuh wajah mulai dari kening bagian atas hingga dagu satu kali.
  • Membasuh dua tangan hingga siku masing-masing satu kali.
  • Mengusap kepala dari kening hingga tengkuk satu kali.
  • Membasuh kedua kaki hingga mata kaki masing-masing satu kali.

    Berdasarkan firman Allah SWT:

    فَاغْسِلُوا وُجُوْهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ.. الآية. سورة المائدة : ١٦

    “Maka basuhlah wajah dan tangan kalian sampai dengan siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian sampai kedua mata kaki.”

  • Berurutan dalam mengerjakan wudlu, berdasarkan urutan yang disebutkan dalam firman Allah SWT, yaitu: dimulai dengan membasuh wajah, membasuh tangan sampai dengan siku, mengusap kepala, dan membasuh kaki sampai kedua mata kaki.

  • Hal-hal yang disunahkan dalam wudlu

    1. Menyebut nama Allah dengan membaca “Bismillah”, Berdasarkan hadits di bawah ini:
    صَلَاةَ لِمَنْ لَا وُضُوءَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ لَهُ وَلَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ. رواه أبو داود
    

    Dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak (sah) shalat, bagi orang yang tidak berwudlu dan tidak (sempurna) wudlu bagi orang yang tidak menyebut asma Allah Ta’ala.”

    Dan dalam penjelasan sebuah hadits, Nabi memerintahkan membaca “Bismillah” sebelum berwudlu:

    عَنْ أَنَسٍ قَالَ: طَلَبَ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ﷺ وَضُوْءًا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ : هَلْ مَعَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مَاءً فَوَضَعَ يَدَهُ فِي الْمَاءِ وَيَقُوْلُ تَوَضَّئُوْا بِسْمِ الله ... الحديث. رواه النسائي
    

    Dari Anas, sebagian dari para sahabat Nabi SAW sedang mencari air wudlu, maka Rasulullah SAW bertanya: "Adakah salah satu dari kalian membawa air? Lalu Nabi memasukkan tangannya ke dalam air itu dan beliau bersabda: “Berwudlulah kalian dengan membaca Bismillah (dengan menyebut nama Allah).”

    1. Membasuh kedua telapak tangan.
    عَنْ عَمْرٍو عَنْ أَبِيْهِ شَهِدْتُ عَمْرَو بْنَ أَبِي حَسَنٍ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ عَنْ وُضُوءِ النَّبِيِّ ﷺ فَدَعَا بِتَوْرٍ مِنْ مَاءٍ فَتَوَضَّأَ لَهُمْ وُضُوءَ النَّبِيِّ ﷺ فَأَكْفَأَ عَلَى يَدِهِ مِنَ التَّوْرِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثَلَاثًا ... الحديث. رواه البخاري
    

    Dari Amr dari bapaknya, aku menyaksikan Amr bin Abi Hasan bertanya kepada Abdullah bin Zaid tentang wudlunya Nabi SAW, dia minta air satu timba, lalu dia berwudlu untuk mereka (memberi contoh) seperti wudlu Nabi SAW, lalu dia menuangkan air dari timba pada tangannya kemudian membasuh dua tangannya tiga kali.

    1. Berkumur sambil menghirup air ke dalam hidung kemudian menyemburkannya dari mulut dan hidung.
    عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي حَسَنٍ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ عَنْ وُضُوءِ النَّبِيِّ ﷺ فَدَعَا بِتَوْرٍ مِنْ مَاءٍ، فَتَوَضَّأَ لَهُمْ وُضُوءَ النَّبِيِّ ﷺ فَأَكْفَأَ عَلَى يَدِهِ مِنَ التَّوْرِ، فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثَلَاثًا، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ في التَّوْرِ، فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثَ غَرَفَاتٍ الحديث . رواه البخاري
    

    Dari Amr bin Abu Hasan, dia bertanya pada Abdullah bin Zaid tentang wudlunya Rasulullah SAW, maka Abdullah minta bejana berisi air, kemudian ia berwudlu untuk mereka (memberi contoh) seperti wudlunya Rasulullah SAW, maka ia menuangkan air pada tangannya dari bejana, kemudian ia membasuh kedua tangannya tiga kali, kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu ia berkumur, menghirup air dan menyemburkannya, (itu dilakukan) sebanyak tiga cawukan

    عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفَّ وَاحِدٍ فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثًا. رواه الترمذي
    

    Dari Abdillah bin Zaid dia berkata: “Aku melihat Nabi SAW berkumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan, beliau mengerjakannya tiga kali.”

    1. Mengusap kedua telinga.

    Berdasarkan hadits di bawah ini:

    عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ مَسَحَ أُذُنَيْهِ دَاخِلَهُمَا بِالسَّبَّابَتَيْنِ وَخَالَفَ إِبْهَامَيْهِ إِلَى ظَاهِرِ أُذُنَيْهِ فَمَسَحَ ظَاهِرَهُمَا وَبَاطِنَهُمَا. رواه ابن ماجه
    

    Dari Ibni Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW mengusap bagian dalam kedua telinganya dengan dua jari telunjuk dan dua ibu jari mengusap bagian luar dua telinganya, lalu beliau mengusap bagian luar dan dalam dua telinganya."

    1. Menyela-nyelai jari-jari tangan dan kaki. Berdasarkan hadits di bawah ini:
    عَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : إِذَا تَوَضَّأْتَ فَخَلَّلِ الأصابع. رواه الترمذي
    

    Dari Laqith bin Shabirah dia berkata, Nabi SAW bersabda: “Ketika kamu berwudlu, maka sela-selailah jari-jarimu.”Baik, saya akan melanjutkan tulisan Anda. Ini hasilnya:

    وَخَالَفَ إِبْهَامَيْهِ إِلَى ظَاهِرِ أُذُنَيْهِ فَمَسَحَ ظَاهِرَهُمَا وَبَاطِنَهُمَا. رواه ابن ماجه
    

    Dari Ibni Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW mengusap bagian dalam kedua telinganya dengan dua jari telunjuk dan dua ibu jari mengusap bagian luar dua telinganya, lalu beliau mengusap bagian luar dan dalam dua telinganya."

    عَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : إِذَا تَوَضَّأْتَ فَخَلَّلِ الأصابع. رواه الترمذي
    

    Dari Laqith bin Shabirah dia berkata, Nabi SAW bersabda: “Ketika kamu berwudlu, maka sela-selailah jari-jarimu.”

    عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُ
    وْلَ اللهِ ﷺ قَالَ: إِذَا تَوَضَّأْتَ فَخَلَّلْ بَيْنَ أَصَابِعِ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكَ. رواه الترمذي
    

    Dari Ibni Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Ketika kamu berwudlu maka sela-selailah jari-jari kedua tangan dan kakimu.”

    1. Menyela-nyelai jenggot.

    Berdasarkan hadits di bawah ini:

    عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ اللهِ تَوَضَّأَ فَخَلَّلَ لِحْيَتَهُ . رواه ابن ماجه
    

    Dari Utsman bin Affan, sesungguhnya Rasulullah SAW berwudlu, maka beliau menyela-nyelai jenggotnya."

    1. Membaca do’a setelah wudlu.

    Berdasarkan hadits di bawah ini:

    عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَابِ رَضِيَ لِلَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، فُتَّحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيُّهَا شَاءَ . رواه النسائي
    

    Dari Umar bin Khatthab RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berwudlu lalu ia menyempurnakan wudlunya, kemudian ia mengucapkan: Asyhadu allaa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu warasuuluh (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah), maka dibukakan baginya delapan pintu surga, ia akan masuk dari mana saja pintu yang ia kehendaki.”

    1. Membasuh anggota wudlu dua atau tiga kali.

    Berdasarkan hadits di bawah ini:

    عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ النَّبِيَّ اللهِ تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ . رواه البخاري
    

    Dari Abdullah bin Zaid, sesungguhnya Rasulullah SAW berwudlu (dengan hitungan) dua kali-dua kali.

    أَنَّ عُثْمَانَ تَوَضَّأَ بِالْمَقَاعِدِ فَقَالَ: أَلَا أُرِيكُمْ وُضُوءَ رَسُولِ اللهِ ﷺ ؟ ثُمَّ تَوَضَّأَ ثَلَاثًا ثَلَاثًا. رواه مسلم
    

    Sesungguhnya Utsman berwudlu di sebuah tempat duduk lalu dia berkata: “Apakah kalian mau saya perlihatkan wudlunya Rasulillah SAW?” Kemudian Utsman berwudlu tiga kali-tiga kali.

    1. Membersihkan gigi dengan siwak atau dengan sikat gigi. Berdasarkan hadits di bawah ini:
    قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسَّوَاكِ عِنْدَ كُلَّ وُضُوْءٍ. رواه البخاري
    

    Abu Hurairah berkata, dari Nabi SAW (beliau bersabda): “Seandainya aku tidak memberatkan pada umatku, niscaya aku perintahkan mereka agar bersiwak (menggosok gigi) setiap akan wudlu.”


    Post a Comment

    Previous Post Next Post