Seri 4 Tali Keimanan, Mengejar Sukses Dunia dan Akhirat: يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدُّ فَقْرَكَ

dalil mempersungguh 4 tali keimanan


Dalam hiruk pikuk kehidupan, mengejar kesuksesan seringkali menjadi prioritas utama. Kita disibukkan dengan mengejar prestasi, materi, dan segala pencapaian duniawi. Namun, tak jarang kita lupa bahwa di atas ambisi duniawi tersebut, ada tujuan hidup yang lebih hakiki: meraih kebahagiaan sejati di akhirat.

Islam mengajarkan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari limpahan harta atau tingginya jabatan, melainkan sejauh mana kita mampu mempersungguh dalam ibadah kepada Allah. Ayat suci Al-Qur'an surat Al-Ankabut ayat 6 dengan tegas menyatakan:

وَمَن جَـٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَـٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَـٰلَمِينَ

Artinya: "Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala bentuk ikhtiar dan perjuangan, termasuk dalam mengejar kesuksesan duniawi, pada hakikatnya adalah untuk kepentingan diri kita sendiri, bukan untuk Allah. Allah Maha Kaya dan tidak membutuhkan amal manusia. Namun, dengan bersungguh-sungguh dalam ibadah dan menjalankan perintah-Nya, kita justru memenenam benih kebahagiaan yang akan kita tuai kelak di akhirat.

Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah semakin memperkuat:

يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدُّ فَقْرَكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ 

"Ya ibna Adam tafar-rogh li 'ibadati amla' shod-roka ghinan wa asyud-da faq-roka wa in lam taf'al mala'tu shod-roka syughlan wa lam asyud-da faq-roka"

Artinya: "Hai anak Adam sempatkanlah beribadah kepada Ku (Alloh) maka akan aku penuhi hatimu dengan kaya dan Aku tutup kefakiranmu, dan jika tidak kau lakukan (menyempatkan ibadah kpd Alloh) maka akan Aku penuhi hatimu dengan kesempitan dan tidak Aku tutup kefakiranmu."

Hadis ini dengan indah menggambarkan hubungan erat antara kesungguhan dalam beribadah dengan keberkahan hidup. Dengan memprioritaskan ibadah kepada Allah, di samping mengejar kesuksesan duniawi, Allah akan melapangkan hati kita dengan rasa kaya dan menutupi pintu kekurangan. Sebaliknya, jika kita melalaikan ibadah dan hanya terfokus pada dunia, maka hati kita akan dipenuhi dengan kesempitan dan kegelisahan, meskipun harta dunia melimpah.

Mengejar kesuksesan dunia dan akhirat bukanlah hal yang saling bertentangan. Keduanya dapat berjalan beriringan, asalkan kita memiliki keseimbangan dan prioritas yang tepat.

Berikut beberapa tips agar kita dapat bersungguh-sungguh dalam ibadah sekaligus meraih kesuksesan duniawi:

  • Niatkan semua ikhtiar dan perjuangan karena Allah.
  • Alokasikan waktu khusus untuk beribadah, meskipun di tengah kesibukan.
  • Jaga hati agar tetap bersih dan ikhlas dalam beribadah.
  • Yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita jika kita bersungguh-sungguh dalam beribadah.
  • Bekerjalah dengan tekun dan profesional untuk meraih kesuksesan duniawi.
  • Jangan lupa bersyukur atas limpahan rezeki dan nikmat yang diberikan Allah.

Dengan mempersungguh dalam ibadah dan berikhtiar secara maksimal, kita tidak hanya mengejar kesuksesan duniawi yang fana, tetapi juga menanam benih kebahagiaan abadi di akhirat. Ingatlah, kesuksesan sejati bukanlah semata-mata tentang harta dan pangkat, melainkan tentang meraih ridha Allah dan membangun kehidupan yang bermakna di dunia dan akhirat.


Post a Comment

Previous Post Next Post