Pembayaran Setoran Lunas Bipih Reguler Tahun 1445H/2024M Tahap Kesatu

 

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA  
DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH  
Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Jakarta 10710  
Telepon. (021) 3811642-3811654-3800200  
Tromol Pos 3500 / Jakarta Faksimile (021) 3800174 SITUS www.haji.kemenag.go.id  
Nomor : B- 09040 /DJ/Dt.II.II/KS.02/1/2024  
Sifat : Penting  
Lampiran : 1 (Satu) Berkas  
9 Januari 2024  
Hal  
: Pembayaran Setoran Lunas Bipih Reguler Tahun 1445H/2024M  
Tahap Kesatu  
Kepada Yth.  
1
2
. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi  
. Pimpinan BPS Bipih  
Di Tempat  
Assalamu’alaikum Wr. Wb.  
Dengan hormat, sehubungan pelaksanaan pembayaran pelunasan Biaya  
Penyelenggaraan lbadah Haji Reguler tahun 1445H/2024M, dengan ini disampaikan hal-hal  
sebagai berikut :  
1
. Tanggal dan waktu pembayaran pelunasan tahap kesatu akan dilaksanakan pada setiap hari  
kerja sebagai berikut:  
a. Tanggal 10 Januari s.d. 12 Februari 2024  
b. Waktu pelunasan Bipih reguler dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan  
1
5.00 WIB.  
2
3
. Kriteria pelunasan Jemaah Haji reguler tahap kesatu :  
a. Jemaah Haji masuk alokasi kuota keberangkatan pada musim haji tahun berjalan;  
b. Prioritas Jemaah Haji Reguler lanjut usia;  
c. Jemaah Haji Reguler cadangan  
. Petunjuk pelaksanaan konfirmasi pelunasan dan pembayaran pelunasan Bipih Tahun 1445  
Hijriah/2024 Masehi berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan  
Umrah Nomor 83 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan  
Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, sebagaimana  
terlampir.  
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, kepada Saudara agar dapat mempersiapkan  
dan menyampaikan informasi kepada seluruh Jemaah Haji yang ada di wilayah masing-masing  
untuk terlaksananya proses pembayaran pelunasan sebagaimana mestinya.  
Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.  
·
Wassalam,  
a.n. Direktur Jenderal  
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri  
Saiful Mujab  
Tembusan Yth;  
1
2
. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah  
. Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : j38VOj  
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH  
NOMOR 83 TAHUN 2024  
TENTANG  
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBAYARAN PELUNASAN  
BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI REGULER  
TAHUN 1445 HIJRIAH/2024 MASEHI  
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA  
DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH,  
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Diktum KEEMPAT BELAS  
Keputusan Menteri Agama Nomor 77 Tahun 2024 tentang  
Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler Tahun  
1445 Hijriah/2024 Masehi, perlu menetapkan Keputusan  
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah tentang  
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan Biaya  
Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun 1445 Hijriah/2024  
Masehi;  
Mengingat  
: 1. Undang-Undang  
Nomor  
8
Tahun  
2019  
tentang  
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (Lembaran Negara  
Republik Indonesia Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara  
Republik Indonesia Nomor 6338) sebagaimana telah diubah  
dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang  
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang  
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-  
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023  
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia  
Nomor 6856);  
2
. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2022 tentang  
Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara  
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 38), Tambahan  
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor  
6
765);  
3
4
5
. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2021 tentang  
Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler (Berita Negara  
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 874);  
. Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tahun 2022 tentang  
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara  
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 955);  
. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/  
2
118/2023 tentang Standar Tehnis Pemeriksaan kesehatan  
Dalam Rangka Penetepan Status Istitaah Kesehatan Jemaah  
Haji;  
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 1005 Tahun 2023 tentang  
Kuota Haji Indonesia Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi;  
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 1156 Tahun 2023 tentang  
Kuota Haji Tambahan Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi;  
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 77 Tahun 2024 tentang  
Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler  
Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi;  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
2 -  
MEMUTUSKAN:  
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI  
DAN UMRAH TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN  
PEMBAYARAN PELUNASAN BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI  
REGULER TAHUN 1445 HIJRIAH/2024 MASEHI.  
KESATU  
: Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan  
Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun 1445 Hijriah/2024  
Masehi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang  
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.  
KEDUA  
: Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum  
KESATU merupakan acuan bagi penyelenggara Ibadah Haji di  
tingkat pusat dan daerah di lingkungan Kementerian Agama  
serta Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji dalam  
pembayaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun 1445  
Hijriah/2024 Masehi.  
KETIGA  
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.  
Ditetapkan di Jakarta  
pada tanggal 9 Januari 2024  
DIREKTUR JENDERAL  
PENYELENGGRAAN HAJI DAN UMRAH,  
HILMAN LATIEF  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
3 -  
LAMPIRAN  
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL  
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH  
NOMOR 83 TAHUN 2024  
TENTANG  
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBAYARAN PELUNASAN  
BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI REGULER  
TAHUN 1445 HIJRIAH/2024 MASEHI  
BAB I  
KUOTA DAN PENGISIAN KUOTA  
A. Kuota  
Kuota Haji reguler sebanyak 203.320 (dua ratus tiga ribu tiga ratus dua  
puluh)  
B. Pengisian kuota  
Kuota jemaah haji reguler sebanyak 203.320 (dua ratus tiga ribu tiga ratus  
dua puluh) terdiri dari:  
a. kuota jemaah haji reguler sebanyak 190.897 (seratus sembilan puluh  
ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh) orang;  
b. kuota jemaah haji reguler prioritas lanjut usia sebanyak 10.166 (sepuluh  
ribu seratus enam puluh enam) orang;  
c. kuota pembimbing ibadah sebanyak 685 (enam ratus delapan puluh lima)  
orang; dan  
d. kuota petugas haji daerah sebanyak 1.572 (seribu lima ratus tujuh puluh  
dua) orang.  
BAB II  
PELUNASAN  
Pelunasan kuota Jemaah Haji reguler dibagi menjadi 2 tahap yaitu:  
1
. Tahap kesatu diperuntukkan bagi:  
a. Jemaah Haji masuk alokasi kuota keberangkatan pada musim haji  
tahun berjalan;  
b. Prioritas Jemaah Haji Reguler lanjut usia; dan  
c. Jemaah Haji Reguler cadangan  
2
. Tahap kedua  
a. Pengisian kuota haji reguler tahap kedua dilakukan apabila pengisian  
Kuota Haji Reguler tahap kesatu tidak terpenuhi pada hari terakhir  
pelunasan.  
b. Pengisian sisa kuota haji tahap kedua dikembalikan kepada masing-  
masing provinsi atau kabupaten/kota.  
c. Pengisian kuota haji reguler tahap kedua berdasarkan urutan:  
1) Jemaah Haji Reguler yang saat pelunasan tahap sebelumnya  
mengalami kegagalan sistem;  
2
3
4
) Jemaah Haji Reguler pendamping Jemaah Haji Reguler lanjut usia;  
) Jemaah Haji Reguler terpisah dengan mahram atau keluarga;  
) Jemaah Haji Reguler pendamping penyandang disabilitas;  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
4 -  
BAB III  
PERSYARATAN DAN MEKANISME PELUNASAN DAN PENGISIAN KUOTA  
A. Persyaratan dan Mekanisme Pelunasan Tahap Kesatu  
1. Jemaah Haji Reguler masuk alokasi kuota keberangkatan musim haji  
tahun berjalan:  
a. Persyaratan Jemaah Haji Reguler masuk alokasi kuota  
keberangkatan musim haji tahun berjalan:  
Jemaah Haji dengan urutan nomor porsi terkecil sampai kuota  
terpenuhi berdasarkan data SISKOHAT dengan ketentuan:  
1
) berstatus aktif;  
2) telah berusia paling rendah 18 tahun pada tanggal 12 Mei 2024  
atau sudah menikah.  
3
) belum pernah diumumkan berhak lunas dan tidak melunasi  
Bipih paling singkat 2 (dua) tahun berturut-turut.  
) memenuhi syarat Istitha’ah Kesehatan;  
4
5
) belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah  
menunaikan ibadah haji paling singkat 10 (sepuluh) tahun  
kecuali pembimbing KBIHU dengan persyaratan sebagai berikut:  
a) Warga Negara Indonesia;  
b) memiliki sertifikat pembimbing haji profesional yang masih  
berlaku;  
c) membuat surat pernyataan kesanggupan membimbing  
Jemaah Haji lansia dan berkebutuhan khusus;  
d) membuat surat pernyataan kesediaan untuk bersinergi dan  
berkoordinasi dalam pembinaan dan pelayanan dengan PPIH  
kloter dan PPIH Arab Saudi;  
e) memiliki jemaah bimbingan dibuktikan dengan daftar nama  
jemaah bimbingan, sekurang-kurangnya memuat nama  
Jemaah Haji, nomor porsi, alamat Jemaah Haji dan nomor  
telepon Jemaah Haji; dan  
f) membuat surat pernyataan pertanggungjawaban mutlak  
bahwa daftar nama Jemaah Haji bimbingan benar sesuai  
dengan format 2 terlampir.  
b. Mekanisme Pelunasan Jemaah Haji Reguler masuk alokasi kuota  
keberangkatan musim haji tahun berjalan:  
1
) Jemaah Haji melakukan pembayaran Bipih pada BPS Bipih yang  
sama dengan setoran awal atau BPS Bipih pengganti;  
) Pembayaran Bipih Jemaah Haji adalah sebesar besaran Bipih per  
embarkasi dikurangi setoran awal Bipih dan virtual account dari  
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH);  
2
3
) Jemaah Haji yang telah melakukan pembayaran Bipih melapor ke  
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
c. Mekanisme Pelunasan bagi Pembimbing KBIHU yang memiliki porsi  
masuk alokasi kuota tahun berjalan:  
1
) Pembimbing KBIHU melapor ke Kantor Wilayah Kementerian  
Agama Provinsi dengan membawa dokumen persyaratan  
sebagaimana pada huruf A.1.a.5);  
2) Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melakukan  
verifikasi persyaratan sebagaimana pada angka 1);  
3
) Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi membuka  
blokir pelunasan pembimbing KBIHU yang memiliki porsi masuk  
alokasi kuota tahun berjalan;  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
5 -  
4
) Pembimbing KBIHU melakukan pembayaran Bipih sebesar selisih  
besaran Bipih per embarkasi dengan jumlah setoran awal Bipih  
ditambah dengan virtual account dari BPKH;  
5) Pembimbing KBIHU yang telah melakukan pembayaran Bipih  
melapor ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
2. Jemaah Haji lanjut usia  
a. Pemberian prioritas kuota kepada Jemaah Haji Reguler lanjut usia  
dilakukan secara sistem berdasarkan urutan usia tertua di masing-  
masing provinsi dengan persyaratan sebagai berikut:  
1
2
) minimal berusia 65 tahun pada tanggal 12 Mei 2024;  
) terdaftar sebagai Jemaah haji paling sedikit 5 tahun sebelum  
keberangkatan kloter pertama 1445H/2024M atau telah terdaftar  
sebagai Jemaah haji sebelum tanggal 13 Mei 2019; dan  
) memenuhi syarat Istitha’ah Kesehatan.  
3
b. Mekanisme Pelunasan prioritas kuota Jemaah Haji Reguler lanjut  
usia:  
1
2
3
) Jemaah Haji Reguler lanjut usia melakukan pembayaran Bipih  
pada BPS Bipih yang sama dengan setoran awal atau BPS Bipih  
pengganti.  
) Pembayaran Bipih Jemaah Haji Reguler lanjut usia adalah  
sebesar Bipih per embarkasi dikurangi setoran awal Bipih dan  
virtual account dari BPKH.  
) Jemaah Haji Reguler lanjut usia yang telah melakukan  
pembayaran Bipih melapor ke Kantor Kementerian Agama  
Kabupaten/Kota.  
B. Persyaratan dan Mekanisme Pelunasan Jemaah Haji Tahap Kedua  
1
. Jemaah Haji Tahap Kesatu yang pada saat proses pelunasan mengalami  
kegagalan sistem  
a. Jemaah Haji yang pada saat proses pelunasan mengalami kegagalan  
sistem dengan definisi sebagai berikut:  
1
2
3
4
) Jemaah Haji yang mengalami kegagalan proses pelunasan akibat  
gangguan jaringan SISKOHAT dan/atau BPS Bipih;  
) Jemaah Haji yang belum masuk dalam daftar Jemaah Haji berhak  
melunasi pada Tahap Kesatu karena kesalahan sistem;  
) Jemaah Haji yang sulit dihubungi karena hambatan komunikasi  
dan/atau geografis;  
) Jemaah Haji yang sudah melakukan pemeriksaan istitha’ah  
Dinas  
kesehatan  
namun  
belum  
dientri  
oleh  
Kesehatan/Kementerian Kesehatan.  
5
) Jemaah Haji belum berstatus istitha’ah pada tahap Kesatu, tetapi  
pada saat pelunasan tahap Kedua ditetapkan telah memenuhi  
istitha’ah kesehatan.  
b. Persyaratan  
Persyaratan Jemaah Haji gagal sistem merujuk pada persyaratan  
pelunasan Jemaah Haji tahap kesatu.  
c. Mekanisme pelunasan  
1
) Jemaah Haji melapor ke Kantor Kementerian Agama  
Kabupaten/Kota dan/atau Kantor Wilayah Kementerian Agama  
Provinsi.  
2
) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan/atau Kantor  
Wilayah Kementerian Agama Provinsi membuat rekomendasi  
untuk disampaikan ke Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji  
dan Umrah.  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
6 -  
3
) Jemaah Haji melakukan pembayaran Bipih sebesar Bipih per  
embarkasi dikurangi setoran awal Bipih dan virtual account dari  
BPKH.  
4) Jemaah Haji yang telah melakukan pembayaran Bipih melapor ke  
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
2. Pendamping Jemaah Haji lanjut usia  
a. Persyaratan Jemaah Haji lanjut usia untuk mendapatkan  
pendamping sebagai berikut:  
1) Jemaah Haji lanjut usia yang akan didampingi sudah melakukan  
pelunasan Bipih pada Tahap Kesatu;  
2
) Jemaah Haji lanjut usia yang akan didampingi merupakan  
Jemaah Haji yang memerlukan bantuan orang lain dalam  
aktivitas sehari-hari berdasarkan surat rekomendasi dari Dinas  
Kesehatan setempat.  
b. Persyaratan pendamping Jemaah Haji lanjut usia sebagai berikut:  
1
) pendamping Jemaah Haji lanjut usia yaitu anak kandung atau  
menantu yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga, akta nikah,  
dan akta kelahiran yang relevan dan dilegalisir serta distempel  
basah oleh pejabat yang berwenang serta menunjukkan aslinya;  
) pendamping telah terdaftar sebagai Jemaah Haji sebelum tanggal  
2
3
4
13 Mei 2019;  
) pendamping terdaftar dalam satu provinsi yang sama dengan  
jemaah lanjut usia;  
) pendamping memenuhi syarat Istitha’ah Kesehatan.  
c. Mekanisme pelunasan:  
1
) Pendamping Jemaah Haji lansia mengajukan permohonan secara  
tertulis ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan  
melampirkan bukti pendukung yang sah secara lengkap. Seluruh  
berkas pendukung wajib diverifikasi oleh petugas Kantor  
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
2
) Petugas Kementerian Agama Kabupaten/Kota meng-input data  
berdasarkan usulan tersebut ke dalam aplikasi SISKOHAT. Proses  
input data pengajuan yang memenuhi syarat pada aplikasi  
SISKOHAT akan ditutup pada tanggal 27 Februari 2024.  
) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membuat  
surat rekomendasi usulan kepada Kepala Kantor Wilayah  
Kementerian Agama Provinsi c.q. Kepala Bidang Penyelenggaraan  
Haji dan Umrah atas pengajuan Jemaah Haji lansia dengan satu  
pendamping yang dinyatakan memenuhi syarat dan telah di-input  
ke dalam aplikasi SISKOHAT.  
3
4
) Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melakukan  
verifikasi berkas dan pengurutan data berdasarkan nomor porsi  
atas pengajuan tersebut. Bagi usulan yang memenuhi syarat  
verifikasi, dibuatkan surat rekomendasi usulan kepada Direktur  
Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah c.q. Direktur  
Pelayanan Haji Dalam Negeri sesuai dengan sisa kuota provinsi.  
) Jemaah Haji yang sudah disetujui pengajuannya, melakukan  
pembayaran Bipih sebesar selisih besaran Bipih per embarkasi  
dengan jumlah setoran awal Bipih ditambah dengan virtual  
account dari BPKH.  
5
6
) Jemaah Haji yang telah melakukan pembayaran Bipih melapor ke  
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
7 -  
3
. Jemaah Haji penggabungan suami/istri dan anak kandung/orang tua  
terpisah  
a. Persyaratan Jemaah Haji penggabungan suami/istri, anak  
kandung/orang tua dan saudara kandung terpisah dengan  
ketentuan sebagai berikut:  
1
) memiliki hubungan keluarga yang dibuktikan dengan akta nikah  
(
suami/istri) dan akta kelahiran atau Kartu Keluarga (anak/  
orang tua kandung/saudara kandung) dilegalisir dan stempel  
basah oleh pejabat yang berwenang serta menunjukkan aslinya;  
) Jemaah Haji yang digabung sudah melakukan pelunasan Bipih  
pada Tahap Kesatu;  
) Jemaah Haji yang menggabung sudah terdaftar sebagai Jemaah  
Haji reguler sebelum tanggal 13 Mei 2019;  
2
3
4
) terdaftar dalam satu provinsi yang sama;  
5) memenuhi syarat Istitha’ah Kesehatan.  
b. Mekanisme pelunasan:  
1
) Jemaah Haji penggabungan suami/istri, anak kandung/orang  
tua dan saudara kandung terpisah mengajukan permohonan  
secara tertulis ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota  
dengan melampirkan bukti pendukung yang sah secara lengkap.  
Seluruh berkas pendukung wajib diverifikasi oleh petugas Kantor  
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
2
) Petugas Kementerian Agama Kabupaten/Kota meng-input data  
berdasarkan usulan tersebut ke dalam aplikasi SISKOHAT. Proses  
input data pengajuan yang memenuhi syarat pada aplikasi  
SISKOHAT akan ditutup pada tanggal 27 Februari 2024.  
3
) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membuat  
surat rekomendasi usulan kepada Kepala Kantor Wilayah  
Kementerian Agama Provinsi c.q. Kepala Bidang Penyelenggaraan  
Haji dan Umrah atas pengajuan Jemaah Haji penggabungan  
suami/istri, anak kandung/orang tua, dan saudara kandung  
terpisah dengan satu pendamping yang dinyatakan memenuhi  
syarat dan telah di-input ke dalam aplikasi SISKOHAT.  
4
) Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melakukan  
verifikasi berkas dan pengurutan data berdasarkan nomor porsi  
atas pengajuan tersebut. Bagi usulan yang memenuhi syarat  
verifikasi, dibuatkan surat rekomendasi usulan kepada Direktur  
Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah c.q. Direktur  
Pelayanan Haji Dalam Negeri sesuai dengan sisa kuota provinsi.  
) Jemaah Haji yang sudah disetujui pengajuannya, melakukan  
pembayaran Bipih sebesar selisih besaran Bipih per embarkasi  
dengan jumlah setoran awal Bipih ditambah dengan virtual  
account dari BPKH.  
5
6
) Jemaah Haji yang telah melakukan pembayaran Bipih melapor ke  
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
4
. Pendamping Jemaah Haji penyandang disabilitas  
a. Persyaratan Jemaah Haji penyandang  
mendapatkan pendamping sebagai berikut:  
disabilitas  
untuk  
1) Jemaah Haji penyandang disabilitas yang akan didampingi sudah  
melakukan pelunasan Bipih pada Tahap Kesatu;  
2
) Jemaah Haji penyandang disabilitas yang akan didampingi  
merupakan Jemaah Haji yang memerlukan bantuan orang lain  
dalam aktivitas sehari-hari berdasarkan surat rekomendasi dari  
Dinas Kesehatan setempat.  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
8 -  
b. Persyaratan pendamping Jemaah Haji penyandang disabilitas  
sebagai berikut:  
1
) Pendamping Jemaah Haji penyandang disabilitas yaitu  
suami/istri/anak kandung/saudara kandung atau menantu yang  
dibuktikan dengan Kartu Keluarga, akta nikah, dan akta  
kelahiran yang relevan dan dilegalisir serta distempel basah oleh  
pejabat yang berwenang serta menunjukkan aslinya;  
2
3
4
5
) Jemaah Haji penyandang disabilitas sudah melakukan pelunasan  
Bipih pada Tahap Kesatu;  
) pendamping telah terdaftar sebagai Jemaah Haji sebelum tanggal  
13 Mei 2019;  
) pendamping terdaftar dalam satu provinsi yang sama dengan  
jemaah penyandang disabilitas;  
) pendamping memenuhi syarat Istitha’ah Kesehatan.  
c. Mekanisme pelunasan:  
1
) Pendamping Jemaah Haji penyandang disabilitas mengajukan  
permohonan secara tertulis ke Kantor Kementerian Agama  
Kabupaten/Kota dengan melampirkan bukti pendukung yang sah  
secara lengkap. Seluruh berkas pendukung wajib diverifikasi oleh  
petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
2
) Petugas Kementerian Agama Kabupaten/Kota meng-input data  
berdasarkan usulan tersebut ke dalam aplikasi SISKOHAT. Proses  
input data pengajuan yang memenuhi syarat pada aplikasi  
SISKOHAT akan ditutup pada tanggal 27 Februari 2024.  
) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membuat  
surat rekomendasi usulan kepada Kepala Kantor Wilayah  
Kementerian Agama Provinsi c.q. Kepala Bidang Penyelenggaraan  
Haji dan Umrah atas pengajuan Jemaah Haji penyandang  
disabilitas dengan satu pendamping yang dinyatakan memenuhi  
syarat dan telah di-input ke dalam aplikasi SISKOHAT.  
3
4
) Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melakukan  
verifikasi berkas dan pengurutan data berdasarkan nomor porsi  
atas pengajuan tersebut. Bagi usulan yang memenuhi syarat  
verifikasi, dibuatkan surat rekomendasi usulan kepada Direktur  
Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah c.q. Direktur  
Pelayanan Haji Dalam Negeri sesuai dengan sisa kuota provinsi.  
) Jemaah Haji yang sudah disetujui pengajuannya, melakukan  
pembayaran Bipih sebesar selisih besaran Bipih per embarkasi  
dengan jumlah setoran awal Bipih ditambah dengan virtual  
account dari BPKH.  
5
6
) Jemaah Haji yang telah melakukan pembayaran Bipih melapor ke  
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
C. Persyaratan dan Mekanisme Pelunasan Jemaah Haji Cadangan  
1. Persyaratan Jemaah Haji reguler cadangan  
a) Jemaah Haji reguler cadangan sebesar 30% dari jumlah kuota  
provinsi dan/atau Kabupaten/Kota;  
b) Jemaah Haji dengan urutan nomor porsi berikutnya berdasarkan  
data SISKOHAT dengan ketentuan:  
1
) berstatus aktif;  
2) telah berusia paling rendah 18 tahun pada tanggal 12 Mei 2024  
atau sudah menikah;  
3
4
) memenuhi syarat Istitha’ah Kesehatan; dan  
) belum pernah menunaikan Ibadah Haji atau sudah pernah  
menunaikan Ibadah Haji paling singkat 10 (sepuluh) tahun.  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
9 -  
2
. Mekanisme pelunasan Jemaah Haji reguler cadangan  
a) Jemaah Haji cadangan melapor ke Kantor Kementerian Agama  
Kabupaten/Kota domisili;  
b) Jemaah Haji cadangan menandatangani surat pernyataan  
sebagaimana contoh pada format 1;  
c) Petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membuka  
blokir pelunasan pada aplikasi SISKOHAT;  
d) Jemaah Haji cadangan melakukan pembayaran setoran lunas Bipih  
pada BPS Bipih yang sama dengan setoran awal atau BPS Bipih  
pengganti; dan  
e) Jemaah Haji cadangan melakukan pembayaran Bipih sebesar selisih  
besaran Bipih per embarkasi dengan jumlah setoran awal Bipih  
ditambah dengan virtual account dari BPKH.  
3
. Mekanisme pengisian kuota bagi Jemaah Haji cadangan  
a) Pengisian kuota bagi Jemaah Haji cadangan dilaksanakan apabila:  
1) hingga akhir masa pelunasan tahap kedua masih terdapat sisa  
kuota; atau  
2) terdapat Jemaah Haji yang telah melunasi namun menunda atau  
membatalkan keberangkatannya.  
b) Pengisian sisa kuota dikembalikan kepada masing-masing provinsi  
atau kabupaten/kota berdasarkan urutan nomor porsi.  
c) Bagi provinsi yang menetapkan dan membagi Kuota Haji ke dalam  
kuota kabupaten/kota, pengisian kuota Jemaah Haji cadangan dapat  
diberikan kepada kabupaten/kota lain dalam satu provinsi atas  
usulan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.  
d) Apabila Jemaah Haji cadangan nomor urut berikutnya tidak dapat  
berangkat pada tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, maka Jemaah haji  
cadangan wajib melakukan pemeriksaan istitha’ah kesehatan dan  
membayar selisih Bipih di tahun berikutnya.  
BAB IV  
KUOTA TAMBAHAN  
1
2
3
. Dalam hal terdapat kuota tambahan, pengisian kuota tambahan diambil  
dari Jemaah Haji cadangan lunas berdasarkan urutan nomor porsi.  
. Pengisian kuota tambahan dilakukan setelah pelunasan tahap kesatu  
berakhir.  
. Dalam hal terdapat jemaah haji kuota tambahan yang menunda  
keberangkatannya, maka diisi oleh jemaah haji cadangan lunas nomor  
urut porsi berikutnya.  
BAB V  
WAKTU PELUNASAN  
Waktu Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji  
1
2
3
4
. Pembayaran setoran lunas Bipih reguler dilakukan pada BPS Bipih yang  
sama dengan setoran awal atau BPS Bipih pengganti.  
. Tahap kesatu pelunasan Bipih reguler dilakukan setiap hari kerja mulai  
tanggal 10 Januari 2024 sampai dengan 12 Februari 2024.  
. Tahap kedua pelunasan Bipih reguler dilakukan setiap hari kerja mulai  
tanggal 5 Maret 2024 sampai dengan 26 Maret 2024.  
. Waktu pelunasan Bipih reguler dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai  
dengan 15.00 WIB.  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
10 -  
BAB VI  
BLANKSPOT DAN NON TUNAI  
A. Pembayaran Pelunasan Bipih bagi Jemaah Haji di Wilayah Blankspot Bank  
Syariah Indonesia:  
1
. Jemaah Haji yang berdomisili di kabupaten/kota yang tidak terdapat  
Kantor Bank Syariah Indonesia, pembayaran pelunasan Bipih dilakukan  
melalui layanan kas keliling, transfer antar bank, Agen BSI Smart (Agen  
Laku Pandai BSI) atau non teller.  
2
. Jemaah Haji yang telah melakukan transfer dan dananya tersedia di  
rekening Jemaah Haji di BPS Bipih dianggap sebagai perintah untuk  
melakukan pelunasan Bipih tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.  
B. Pelunasan Non Teller  
1. Jemaah Haji dapat melakukan Pelunasan Bipih dengan sistem non teller  
melalui ATM, Internet Banking, dan Mobile banking.  
2. BPS Bipih wajib menyerahkan pencetakan bukti setoran lunas Bipih non  
teller ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota secara elektronik.  
BAB VII  
KETENTUAN LAIN-LAIN  
1
. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melaporkan Jemaah Haji yang  
menunda keberangkatan kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji  
dan Umrah c.q. Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri.  
2. Jemaah Haji yang pindah kewarganegaraan, maka haknya sebagai Jemaah  
Haji Indonesia dicabut dan dibatalkan.  
3
. Dalam hal Jemaah Haji sudah pernah diumumkan berhak lunas dan tidak  
melunasi Bipih sejak tahun 2019, dapat mengusulkan untuk masuk kuota  
Haji Reguler tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi setelah mendapatkan  
rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.  
. Apabila jumlah pengajuan pendamping Jemaah Haji lanjut usia melebihi  
dari jumlah sisa kuota provinsi atau kabupaten/kota, maka prioritas  
diberikan berdasarkan urutan usia tertua dari Jemaah Haji lanjut usia yang  
didampingi.  
4
5
. Apabila jumlah pengajuan penggabungan mahram terpisah melebihi dari  
jumlah sisa kuota provinsi atau kabupaten/kota, maka prioritas diberikan  
berdasarkan urutan nomor porsi.  
6
. Apabila sampai akhir pelunasan Bipih Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi  
masih terdapat sisa kuota Pembimbing KBIHU dan/atau kuota Petugas Haji  
Daerah, maka sisa kuota tersebut digunakan untuk Jemaah Haji Reguler  
nomor porsi berikutnya.  
7
8
9
. Apabila masih terdapat sisa kuota haji provinsi pada akhir masa pelunasan  
Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler, sisa kuota haji provinsi dapat  
diberikan kepada provinsi lain dengan mengutamakan provinsi dalam  
1(satu) embarkasi.  
. Jemaah Haji prioritas lanjut usia, pendamping lanjut usia, pendamping  
penyandang disabilitas, serta penggabungan mahram yang telah melunasi  
Bipih namun tidak berangkat, statusnya akan kembali menjadi daftar  
tunggu pada porsi semula serta Bipih pelunasan dikembalikan.  
. Jemaah Haji prioritas lanjut usia yang meninggal dunia atau sakit permanen  
dapat dilimpahkan setelah masa operasional penyelenggaraan haji tahun  
1
445 Hijriah/2024 Masehi berakhir dan statusnya kembali menjadi daftar  
tunggu serta Bipih pelunasan dikembalikan.  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
11 -  
1
0. Jika kuota Jemaah haji cadangan nomor urut berikutnya tidak terpenuhi,  
maka sisa kuota dapat diberikan kepada provinsi lain dengan  
mengutamakan provinsi dalam 1 (satu) embarkasi.  
11. Apabila masih terdapat sisa kuota setelah masa pelunasan dan pengisian  
Jemaah Haji cadangan, maka akan diatur lebih lanjut.  
1
2. BPS Bipih memastikan seluruh rekening Jemaah Haji berstatus aktif hingga  
6
(enam) bulan setelah masa operasional haji berakhir.  
DIREKTUR JENDERAL  
PENYELENGGRAAN HAJI DAN UMRAH,  
HILMAN LATIEF  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
12 -  
Format 1  
SURAT PERNYATAAN JEMAAH HAJI CADANGAN  
TAHUN 1445 HIJRIAH/2024 MASEHI  
Sehubungan dengan Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun  
445 Hijriah/2024 Masehi, pada hari ………… tanggal……… bulan……………..  
tahun…………. maka dengan ini, Saya :  
1
Nama  
: ………………………………………………………………  
Bin/Binti  
No. Porsi  
No. Telepon  
Alamat  
: ………………………………………………………………  
: ………………………………………………………………  
: ………………………………………………………………  
: ………………………………………………………………  
……………………………………………………………  
Menyatakan.  
1
2
3
4
. Bahwa saya bersedia melakukan pelunasan Bipih Reguler tahun 1445  
Hijriah/2024 Masehi secara sukarela, tanpa ada paksaan dan tekanan dari  
pihak manapun.  
. Bahwa saya adalah Jemaah Haji dengan status cadangan yang ikut  
melunasi namun baru dapat diberangkatkan bilamana masih terdapat sisa  
kuota setelah pelunasan selesai.  
. Bahwa Saya adalah Jemaah Haji dengan status cadangan bersedia  
diberangkatkan dengan kloter yang telah ditetapkan oleh Kementerian  
Agama.  
. Apabila kuota telah terpenuhi setelah masa pelunasan selesai dan nomor  
porsi saya tidak masuk dalam pengisian sisa kuota, maka saya tidak akan  
menuntut apapun terkait dengan keberangkatan tersebut kepada  
Kementerian Agama.  
5
. Apabila kuota telah terpenuhi setelah masa pelunasan selesai dan nomor  
porsi saya tidak masuk dalam pengisian sisa kuota, maka saya bersedia  
untuk kembali melakukan pemeriksaan Istitha’ah pada tahun berikutnya.  
. Apabila Bipih Reguler tahun berikutnya mengalami kenaikan, maka saya  
bersedia untuk membayar selisih Bipih di tahun berikutnya.  
.
6
7
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dan ditandatangani untuk dapat  
dipergunakan sebagaimana mestinya.  
……………………, 2024  
Yang membuat pernyataan  
Materai 10.000  
…………………………  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  
-
13 -  
Format 2  
FORMAT LAMPIRAN  
SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK  
DAFTAR NAMA JEMAAH HAJI BIMBINGAN  
Saya yang bertanggung jawab di bawah ini:  
Nama  
: ………………………………………………………………  
: ………………………………………………………………  
: ………………………………………………………………  
: ………………………………………………………………  
: ………………………………………………………………  
Bin/Binti  
No. Porsi  
No. Telepon  
Alamat  
……………………………………………………………  
Nama KBIHU  
………………………………………………………………  
Alamat KBIHU : ………………………………………………………………  
……………………………………………………………  
Bertanggung jawab atas daftar nama Jemaah Haji bimbingan tersebut adalah  
benar. Apabila di kemudian hari ditemukannya data yang tidak benar atau  
timbul gugatan, maka saya siap bertanggung jawab secara administratif  
dan/atau pidana.  
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tanpa ada paksaan dari  
pihak manapun.  
……………………, 2024  
Yang membuat pernyataan  
Materai 10.000  
…………………………  
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.  
Token : rwnIG0  

Post a Comment

Previous Post Next Post