Tajwid

TAJWID  
QARABASY  
UNITED ISLAMIC CULTURAL CENTRE of  
INDONESIA  
Jl. Cipinang Baru Raya No : 25 - 13220,  
Rawamangun - Jakarta Timur  
www.uicci.org  
Tel: +62 21 4710751, Fax: +62 21 4710752  
1
2
(kosong)  
Daftar Isi  
Ilmu Tajwid  
5
Tata Cara Membaca Alqu`ran  
7
Huruf Hijaiyyah  
Makharijul Huruf  
Sifat-sifat Huruf  
Pembagian Huruf  
Pembahasan Mad  
Madd-i Thabi’i  
8
9
12  
16  
17  
18  
Madd-i Wajib Muttashil  
Madd-i Jaiz Munfashil  
18  
19  
Madd-i Lazim  
Madd-i `Aridh  
Madd-i Liin  
20  
22  
24  
Tanwin dan Nun-u Sakin  
25  
Ikhfa  
Izhar  
Iqlab  
25  
27  
28  
Idgham Maalghunnah  
Idgham Bilâghunnah  
29  
30  
3
Idgham  
31  
Idgham Mitslain  
32  
Idgham Mutajanisain  
Idgham Mutaqaribain  
Pembacaan Lam-i Ta’rif  
Idgham Syamsiyah  
33  
34  
35  
35  
36  
Izhar Qamariyah  
Qalqalah  
37  
Hukmur-ra  
Lafzatullah  
38  
40  
Dhomir (Ha-i Kinayah)  
41  
Saktah  
42  
Ha-i Saktah  
43  
Waqaf dan Ibtida  
Pembagian Waqaf  
44  
45  
Empat Waqah Ikhtiari  
46  
Ayat Sajdah (Sujud Tilawah)  
Sistematika Pembelajaran Ta`lim  
47  
48  
4
Ilmu Tajwid  
Menurut arti secara bahasa Ilmu tajwid adalah : Memperelokkan atau  
memperindah sesuatu.  
Sedangkan menurut istilah, tajwid adalah : melafadzkan setiap huruf  
dari makhrajnya secara benar serta memenuhi hak-hak setiap huruf baik  
dari segi sifat-I lazimah atau sifat-I aridzahnya.  
Ilmu tajwid adalah sebuah disiplin ilmu yang menguraikan dan  
mempelajari cara bacaan Al-Quran dengan baik dan benar. Di antara hal-  
hal yang dibahas dalam ilmu tajwid adalah makharij al-huruf (tempat  
keluar huruf), ahkam al-huruf (hubungan antar huruf), ahkam al-maddi wa  
al-qasr (tentang panjang dan pendeknya ucapan), ahkam al-waqf wa al-  
ibtida (bagaimana memulai dan menghentikan bacaan).  
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah atau me-  
rupakan kewajiban kolektif namun hukum membaca Al-Quran dengan  
memakai aturan-aturan tajwid merupakan fardhu ain atau kewajiban  
bagi setiap individu. Al-Quran harus dibaca dengan memakai tajwidnya  
dikarnakan Allah swt. berfirman dalam surah Al Muzammil ayat 4  
Artinya: Bacalah AlQuran itu dengan tartil yaitu dengan memakai  
tajwidnya.  
Tajwid Qarabasy  
Menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang dimaksudkan dengan tartil  
adalah tajwid. Saat beliau ditanyakan �Wahai Ali apa maksudnya membaca  
Al-Quran dengan tartil?  
Beliau menjawab :  
Artinya: Tartil adalah membaguskan huruf-huruf dan mengetahui  
tempat-tempat waqafnya.  
Kewajiban penggunaan tajwid ketika membaca Al-Quran dijelaskan  
pula oleh Imam Muhammad Ibnu Jazari dalam kitabnya yang bernama  
Muqaddimah dengan bait-bait berikut :  
Artinya: Membaca Al-Quran dengan tajwid adalah fardhu ‘ain, siapa  
yang tidak membacanya dengan tajwid adalah orang yang berdosa karena  
Allah SWT menurunkannya dengan tajwid dan Al-Quran sampai kepada kita  
dengan tajwid pula. Tajwid adalah ciri khasnya tilawah sekaligus tandanya  
suara dan Qiraat.  
Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah :  
Artinya: Menjaga lisan dari kesalahan ketika membaca ayat-ayat suci Al  
Quran atau mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.  
Wa`zi atau pencetus ilmu tajwid adalah  
Qiraat. Tentu saja wa`zi asli dari semua ilmu adalah Allah SWT, karena Allah  
SWT adalah  
yakni para imam  
.
Mempelajari ilmu tajwid sangat mulia dan lebih diutamakan karena  
tajwid merupakan salah satu ilmu yang langsung berhubungan dengan  
Tajwid Qarabasy  
Al-Quran dan dengan mempelajari ilmu tajwid, kita dapat melaksanakan  
kewajiban kita membaca Al-Quran dengan tartil.  
Tata Cara Membaca  
Al-Quran  
Ulama Qiraat sepakat bahwa Al-Quran dapat dibaca dengan beberapa  
macam bacaan, dikarnakan Allah SWT berfirman dalam surah Al-muzammil  
ayat 20  
Artinya: Maka itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran  
Tata cara membaca Al-Quran menurut para ulama terbagi empat  
macam, yaitu 1) membaca secara tahqiq, 2) membaca secara tartil, 3)  
membaca secara tadwir, 4) membaca secara hadr.  
Tahqiq ialah membaca Al-Quran dengan memberikan hak-hak  
setiap huruf secara tegas, jelas, dan teliti seperti memanjangkan mad,  
menyempurnakan harakat, serta melepas huruf secara tartil, pelan-pelan,  
memperhatikan panjang pendek , waqaf dan ibtida, tanpa merampas huruf.  
Untuk memenuhi hal-hal itu, metode tahqiq terkadang tampak memutus-  
mutus dalam membaca huruf-huruf dan kalimat-kalimat Al-Quran.  
Sebagian ulama menganggap bahwa tahqiq dan tartil sama.  
Meski demikian ada perbedaan antara tahqiq dan tartil yaitu tartil lebih  
menekankan aspek memahami dan merenungi kandungan ayat-ayat Al-  
Quran sedangkan tahqiq lebih ke arah aspek bacaan atau praktisi bacaan  
dengan tujuan membimbing ta`lim/tahsin-ul Quran.  
Tadwir ialah membaca Al-Quran dengan memanjangkan mad, hanya  
saja tidak sampai penuh. Tadwir merupakan cara membaca Al-Quran yang  
sering dipakai dalam salat.  
Tajwid Qarabasy  
Adapun hadr ialah membaca Al-Quran dengan cepat, ringan, dan  
pendek, namun tetap mengedepankan dan memakai peraturan-peraturan  
tajwid.  
Selain empat cara bacaan Al-Quran yang benar ada juga cara bacaan  
yang disebut hazramah yaitu membaca Al-Quran dengan cepat,ringan,  
dan pendek, namun tidak memerhatikan peraturan-peraturan tajwid dan  
cara bacaan tersebut tidak dianjurkan semua Imam Qiraat.  
Huruf Hijaiyah  
Huruf-huruf dalam bahasa Arab menurut ahli lughat ada 28 huruf dan  
dijejerkan seperti berikut ini ;  
Sedangkan menurut ulama Qiraat, jejeran huruf tergantung makhraj  
hurufnya. Sebagian besar ulama Qiraat berpendapat bahwa makharijul  
huruf ada tujuh belas (17) tempat dan 17 tempat tersebut terletak pada  
lima (5) mawzi`.  
Sebelum makharijul huruf kita bahas, pertama-tama kita akan  
menerangkan kelima mawzi` tersebut.  
1
2
3
4
5
.
.
.
.
.
:
:
:
:
Makhraj yang terletak di rongga mulut  
Makhraj yang terletak di tenggorokan  
Makhraj yang terletak di lidah  
Makhraj yang terletak di dua bibir  
Makhraj yang terletak di pangkal hidung  
:
Tajwid Qarabasy  
Makharijul Huruf  
(
Tempat Keluar Huruf Hijaiyah)  
Tempat keluar huruf Al Qur`an ada tujuh belas (17) tempat.  
1
2
.
.
Makhraj Lubang mulut dan tenggorokan tengah: merupakan tempat  
keluar huruf mad. Huruf mad adalah :  
,
,
.
Makhraj Tenggorokan  
bawah: yang men-  
dekatidadamerupakan  
tempat keluar huruf :  
,
.
3
4
.
.
Makhraj Tenggorokan  
tengah: adalah tempat  
keluar huruf:  
,
.
Makhraj Tenggorokan  
atas: adalah tempat keluar huruf :  
,
.
Tajwid Qarabasy  
5
6
. Makhraj pangkal lidah  
dengan langit-langit  
yang lurus di atasnya  
adalah tempat keluar  
huruf :  
.
. Makhraj pangkal lidah  
dengan langit-langit  
yang lurus di atasnya  
agak keluar sedikit dari  
makhraj Qaf adalah  
tempat keluar huruf :  
.
7
8
9
. Makhraj lidah bagian  
atas dengan langit-  
langit di atasnya ada-  
lah tempat keluar  
huruf:  
,
,
.
. Makhraj salah satu  
tepi lidah dengan ge-  
raham atas  
adalah  
tempat keluar huruf :  
.
. Makhraj lidah bagian  
depan setelah makhraj  
dhad dengan gusi atas  
adalah tempat keluar  
huruf :  
.
1
0. Makhraj ujung lidah  
dengan gusi atas keluar  
sedikit dari makhraj lam:  
adalah tempat keluar  
huruf :  
1. Makhraj ujung lidah lebih agak ke dalam sedikit dari makhraj nun  
adalah tempat keluar huruf :  
.
1
.
1
0
Tajwid Qarabasy  
1
1
2. Makhraj ujung lidah  
dengan pangkal dua  
buah gigi atas adalah  
tempat keluar huruf :  
,
,
.
3. Makhraj ujung lidah  
dengan rongga antara  
gigi atas dengan gigi  
bawah yang lebih dekat  
dengan gigi bawah  
adalah tempat keluar  
huruf:  
,
,
.
1
1
4. Makhraj ujung lidah  
dengan ujung dua buah  
gigi atas adalah tempat  
keluar huruf :  
,
,
.
5. Makhraj bagian tengah  
dari bibir bawah dengan  
ujung dua buah gigi atas  
adalah tempat keluar  
huruf :  
.
1
1
6. Makhraj bibir, kedua  
bibir atas dan bawah  
bersama-sama adalah  
tempat keluar huruf :  
,
,
.
7. Makhraj  
Al-Khaisyum,  
pangkal hidung merupakan tempat keluar :  
(Dengung).  
Tajwid Qarabasy  
11  
Sifat-sifat Huruf  
Menurut ilmu tajwid, sifat adalah kayfiyyah (keadaan) suara huruf  
yang muncul ketika huruf dikeluarkan dari makhrajnya. Sifat-sifat huruf ;  
a) berguna untuk membedakan huruf-huruf semakhraj seperti :  
.
,
,
b) berguna untuk membedakan antara huruf kuat/tebal dengan dhaif/  
lunak.  
c) berguna untuk mengindahkan pelafalan huruf-huruf yang berbeda  
makhraj.  
Sifat-sifat Terbagi Menjadi Dua (2) Bagian  
1)  
Sifat-i Lazimah : adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan dzat  
huruf dan tidak boleh terpisah dari huruf tersebut. Meninggalkan  
atau mengubah sifat-i lazimahnya sebuah huruf dapat menyebabkan  
(kesalahan fatal yang dapat membatalkan salat).  
2)  
Sifat-i Aridzah : adalah sifat-sifat yang tidak berhubungan dengan  
dzat huruf dan dapat dipisahkan dari huruf. Apabila sifat-i aridzah  
ditinggalkan atau diubah biasanya kesalahan yang terjadi adalah  
,
yakni kesalahan yang tidak membatalkan salat.  
Sifat-i Lazimah juga terbagi dua (2) bagian :  
a) Sifat-i lazimah yang memiliki lawan  
b) Sifat-i lazimah yang tidak memiliki lawan.  
1
2
Tajwid Qarabasy  
Sifat Lazimah yang Memiliki Lawan  
1)  
Segi Nafas:  
1
)
(Al-Hams), Hams menurut bahasa ialah halus, sedangkan  
menurut istilah, hams adalah mengalirnya /keluarnya nafas  
ketika mengucapkan huruf. Hurufnya ada sepuluh (10) yaitu :  
.
Lawannya Al-Hams adalah Al-Jahr  
2)  
(Al-Jahr), Jahr menurut bahasa adalah jelas, sedangkan  
menurut istilah jahr adalah tertahannya aliran/hembusan nafas  
ketika mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya ada delapan belas  
(18), yaitu :  
.
2)  
Segi Suara:  
3
)
)
(Asy-Syiddah), Syiddah menurut bahasa ialah kuat, se-  
dangkan menurut istilah syiddah ialah tertahannya suara  
ketika mengucapkan huruf. Hurufnya ada delapan (8) yaitu;  
.
Lawannya Asy Syiddah adalah Ar Rikhwah.  
4
(Ar-Rikhwah), Rikhwah menurut bahasa ialah lembut,  
sedangkan menurut isthilah rikhwah adalah berjalannya (tidak  
tertahan) suara ketika mengucapkan huruf. Hurufnya ada lima  
belas (15).  
5
6
)
)
(Al-Bainiyah), artinya mengucapkan huruf dengan tidak ter-  
lalu ditahan atau terlepaskan (pertengahan antara keduanya).  
Hurufnya adalah:  
.
(Al-Isti’la’) Isti’la menurut bahasa adalah terangkat,  
sedangkan menurut istilah, isti’la adalah terangkatnya pangkal  
lidah ke langit-langit atas ketika mengucapkan huruf. Hurufnya  
ada delapan (8), yaitu :  
.
Tajwid Qarabasy  
13  
Lawan sifat Al Isti’la’ adalah Al Istifalah  
(Al-Istifalah), Arti Istifalah menurut bahasa adalah  
7
8
)
)
merendah, sedangkanmenurutistilahistifalahialahmenurunnya  
pangkal lidah dari langit-langit (tetap berada di bawah) ketika  
mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya ada dua puluh (20):  
.
(Al-Ithbaq), Arti Ithbaq menurut bahasa ialah menempel,  
Sedangkan menurut istilah ithbaq artinya adalah: menempelnya  
lidah dengan langit-langit ketika mengucapkan huruf. Huruf  
yang mempunyai sifat Ithbaq ada empat (4), yaitu;  
-
-
-
.
Lawan sifat Ithbaq adalah Infitah  
9)  
(Al-Infitah) Arti Infitah menurut bahasa adalah terbuka,  
sedangkan menurut istilah artinya adalah ter-lepasnya lidah  
dari rongga atas, serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya ada dua  
puluh lima (25) huruf:  
.
1
1
0)  
1)  
(Al-Idzlaq), Arti Idzlaq adalah mengucapkan huruf  
dengan mudah, karena posisi makhrajnya berada di ujung lidah  
atau bibir. Huruf-hurufnya adalah :  
.
Lawan sifat Al-Idzlaq adalah Al-Ishmat  
(Al-Ishmat) yaitu mengeluarkan huruf Hija’iyyah de-  
ngan agak susah atau tertahan. Huruf-hurufnya ada dua puluh  
dua (22), yaitu  
.
Sifat-i Lazimah yang Tidak Memiliki Lawan  
1)  
(Ash-Shafir) Arti Shafir menurut bahasa ialah suara yang  
menyerupai suitan/siulan burung, sedangkan menurut istilah  
adalah suara tambahan yang keluar dengan kuat di antara ujung  
lidah dan gigi seri. Hurufnya adalah :  
,
,
.
1
4
Tajwid Qarabasy  
2
)
)
(Al-Qalqalah) Qalqalah menurut bahasa artinya gemetar,  
sedangkan menurut istilah qalqalah adalah suara tambahan  
(
pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf yang  
bersukun setelah menekan pada makhraj huruf tersebut. Huruf-  
huruf qalqalah ini ada lima yaitu:  
.
3
(Al-Liin) Liin memiliki makna lunak, jadi dalam istilah tajwid  
ini liin berarti membunyikan huruf dengan lunak / lembut  
sewaktu keluar dari makhrajnya. Hurufnya ada dua (2) yaitu :  
.
,
4
)
)
(Inhiraf) Inhiraf artinya adalah condong jadi inhiraf  
berarti menyondongnya lidah dari satu sisi ke sisi lain. Hurufnya  
ada dua (2) yaitu : ,  
.
5
(At-Takriir) Takrir adalah mengulangi atau menggetar-  
kan sesuatu, sedangkan dalam istilah tajwid Takriir adalah  
menggetarkan lidah sewaktu mengucapkan huruf  
, getaran  
itu hanya boleh dua (2 ) kali saja lebih dari itu tidak diper-  
bolehkan.  
6
7
)
)
(At-Tafasysyi) Arti Tafasysyi adalah menyebarkan suara  
antara lidah dengan langit-langit di atasnya ketika mengeluarkan  
huruf (  
).  
(Al-Istithalah) Istithalah artinya adalah meman-  
jangkan, sedangkan dalam istilah tajwid istidhalah adalah  
menempelkan samping lidah ketika mengucapkan huruf (  
)
mulai gusi samping sampai makhraj ( ) sehingga keluar suara  
yang agak panjang.  
8)  
(Al-Ghunnah) Ghunnah secara bahasa berarti dengung,  
sedangkan dalam istilah tajwid Ghunnah artinya membunyikan  
huruf dengan dengung. Hurufnya adalah  
dan  
.
Tajwid Qarabasy  
1ꢀ  
Pembagian Huruf  
Huruf - huruf terbagi menjadi dua (2) bagian.  
a)  
: Huruf - huruf asli adalah dua puluh delapan (28) huruf  
hijaiyyah yang terdapat dalam bahasa arab.  
: Huruf - huruf far`i yang terdapat dalam Al Qur`an se-  
b)  
bagai berikut :  
a.  
(Hamzah musahhal), tashil berarti memudahkan  
yakni membaca hamzah kedua dengan suara antara (ha) de-  
ngan ( hamzah) seperti :  
(Imalah), membaca alif dengan suara antara alif-i  
.
b.  
c.  
maddiyah dengan (ya) seperti :  
.
(shadi-i musyamm), huruf ini terlahir dengan meng-  
gabungkan huruf shad dengan dza seperti :  
(Lam-i mugalladz), Lam yang dibaca dengan taghlidz  
tebal) seperti :  
(Nun-i Mukhfa), Nun sakin yang berada sebelum  
.
d.  
e.  
(
.
huruf ikhfa dimana dzatnya hilang, sedangkan sifat ghunnah-  
nya masih terjaga. Jadi nun sakin yang diikhfakan merupakan  
huruf far`i sedangkan nun sakin yang diizdharkan adalah huruf  
asli.  
1
Tajwid Qarabasy  
Pembahasan Mad  
Menurut lughat, arti mad adalah memanjangkan atau menambah-  
kan sedangkan menurut istilah tajwid, mad adalah memanjangkan suara  
dengan salah satu huruf mad atau huruf liin.  
Mad terbagi menjadi dua (2) bagian.  
-
-
Mad Asli  
:
Madd-i Thabii  
Mad Far`i : Madd-i Wajib Muttashil  
Madd-i Jaiz Munfashil  
Madd-i Lazim  
Madd-i Aridz Lis-Sukun  
Madd-i Lein  
Huruf mad ada tiga (3) macam yaitu (waw),  
(ya) (alif).  
Jika  
maka (waw) menjadi huruf mad.  
Jika (ya) sakin dan huruf sebelumnya berharakah kasrah, maka  
ya) menjadi huruf mad.  
Sedangkan (alif) selalu menjadi huruf mad apabila huruf se-  
belumnya berharakah fathah.  
Contohnya :  
(waw) sakin dan huruf sebelumnya berharakah dhammah,  
(
.
Sebab-i mad ada dua (2) yaitu : Hamzah dan Sukun  
Hamzah adalah alif yang berharakah.  
Sukun adalah huruf yang tidak memakai harakah.  
Tajwid Qarabasy  
1ꢂ  
Madd-i Thabi`i  
Apabila ada huruf mad dan berikutnya tidak ada sebab-i mad, maka  
hukum bacaannya disebut Madd-i thabii.  
Contohnya :  
*
*
Adapun bacaan mad thabii adalah sepanjang satu alif (dua harakah).  
Satu alif sama panjangnya seperti satu kali mengangkatkan jari.  
Madd-i thabii disebut thabii karena sesuai dengan tabiat manusia.  
Adapun nama lain yang dipakai untuk mad thabii antara lain adalah mad  
dzaruri, mad asli, dan mad rahmani.  
Madd-i Wajib Muttashil  
Apabila ada harf-i mad bertemu dengan sebab-i mad hamzah dalam  
satu kata, maka hukum bacaannya disebut madd-i muttashil.  
Contohnya:  
*
*
*
Hukumnya wajib dibaca panjang karena muttafaqun alaih. Mutta-  
1
faqun alaih artinya �Semua qurra membaca panjang tergantung mar-  
tabahnya/menambahkan paling tidak satu (1) mad atas madd-i thabii  
1
Qurra adalah para imam Qiraat Sab`ah dan Qiraat Asyarah yang meriwayatkan cara bacaan Al  
Qur`an dengan wajih-wajih (bentuk) yang berbeda. Kita mengikuti cara bacaan imam A`sim  
yang diriwayatkan oleh Imam Hafs.  
1
Tajwid Qarabasy  
dan tidak ada yang membaca pendek”. Mad ini dinamakan mad wajib  
karena hukum madnya wajib ditambahkan atas madd-i thabii, dinamakan  
muttashil (bersambung) karena huruf mad dan sebab-i mad terdapat dalam  
satu kata.  
Menurut Qiraat-i A`sim dan Riwayat Hafs martabahnya mad wajib  
muttashil ini adalah dibaca panjang empat (4) alif / delapan (8) harakah.  
Martabah madnya mad wajib muttashil dengan cara tartil, tadwir, dan  
hadr adalah sebagai berikut :  
Tartil  
Tadwir  
Hadr  
:
:
:
empat (4) alif atau delapan (8) harakah  
tiga (3) alif atau enam (6) harakah  
dua (2) alif atau empat (4) harakah  
Madd-i Jaiz Munfashil  
Apabila ada harf-i mad bertemu dengan sebab-i mad hamzah, tetapi  
tidak dalam satu kata, maka hukum bacaannya disebut madd-i munfashil.  
Contohnya:  
*
*
Hukumnya jaiz karena mukhtalafun fih. Mukhtalafun fih artinya  
Beberapa qurra membaca panjang dan beberapa membaca pendek.”  
Mad ini dinamakan mad jaiz karena hukum madnya jaiz (boleh)  
ditambahkan atas madd-i thabii, dinamakan munfashil (berpisah) karena  
huruf mad dan sebab-i mad berada dalam dua kata yang berbeda.  
Harfi mad terkadang berupa waw-i muqaddarah (waw tersembunyi).  
Contohnya:  
*
Tajwid Qarabasy  
1ꢄ  
Harfi mad terkadang berupa ya-i muqaddarah (ya tersembunyi).  
Contohnya:  
*
Apabila har mad tersembunyi mad ini biasa disebut dengan madd-i  
Ivadz.2  
Menurut Qiraat-i A`sim dan Riwayat Hafs martabahnya mad jaiz  
munfashil ini adalah dibaca panjang empat (4) alif / delapan (8) harakah.  
Martabah madnya mad jaiz munfashil dengan cara tartil, tadwir, dan  
hadr adalah sebagai berikut :  
Tartil  
Tadwir  
Hadr  
:
:
:
empat (4) alif atau tiga (3) alif  
tiga (3) alif atau dua (2) alif  
dua (2) alif atau satu (1) alif  
Catatan : Satu (1) alif sama dengan dua (2) harakah.  
Madd-i Lazim  
Apabila ada harf-i mad dan sesudahnya ada sebab-i mad sukun-u  
lazim, maka hukum bacaannya disebut madd-i lazim.  
Mad ini dinamakan Lazim dikarenakan semua Qurra berittifaq  
bahwa madd-i lazim mesti (lazim) dibaca dengan mad dan tidak ada yang  
mengatakan Qasr dalam bacaannya.  
Sukun-u lazim adalah sukun yang tetap pada keadaan wasal dan  
waqaf.  
2
Dalam buku �Nihayatul- Kawlil- Mufid mad ini disebut madd-i Iwadz sedangkan dalam buku  
Hidayatul- Mustafid madd-i iwadz adalah mad yang terjadi ketika mewakafkan pada tanwin  
manshubah seperti  
.
2
0
Tajwid Qarabasy  
Madd-i Lazim adalah 4 macam:  
Madd-i Lazim Kalima-i Mutsaqqalah  
Contohnya:  
1.  
*
*
Cara penjelasan  
: Terdapat huruf mad yang  
berikutnya terdapat yang bersukun  
memanjangkan huruf  
,
dengan sukun asli maka menjadi madd-i azim dikarnakan madd-  
i lazim terdapat dalam kata (kalimat) maka menjadi kalimah dan  
dikarnakan tersebut bertasydid maka disebut madd-i lazim kalimah  
mutsaqqalah.  
2
3
.
.
Madd-i Lazim Kalima-i Mukhaffafah3  
Contohnya:  
Madd-i Lazim Harf-i Mutsaqqal  
Contohnya:  
*
*
4.  
Madd-i Lazim Harf-i Mukhaffaf  
Contohnya:  
*
*
*
Cara penjelasan  
: Terdapat huruf mad  
yang memanjang-  
kan huruf , berikutnya terdapat yang bersukun dengan sukun asli  
maka menjadi madd-i lazim dikarnakan madd-i lazim berupa huruf maka  
3
Mutsaqqal bermakna berat sedangkan mukhaffaf bermakna ringan jadi sebuah huruf yang  
bertasydid dianggap berat ucapannya daripada huruf yang bersukun maka terjadi pembagian  
seperti di atas.  
Tajwid Qarabasy  
21  
menjadi harf dan dikarnakan  
tersebut tidak bertasydid maka disebut  
madd-i lazim harf-i mukhaffafah.  
Hukumnya wajib dibaca panjang karena muttafaqun alaih.  
Adapun martabahnya dibaca panjang empat alif menurut semua  
4
qurra . Madd-i lazim merupakan mad yang paling kuat hukumnya di antara  
mad yang lain. Madd-i Lazim dan Wajib sebenarnya memiliki hukum yang  
sama yakni meninggalkan madnya itu tidak diperbolehkan.  
Madd-i `Aridh  
Apabila ada harf-i mad dan sesudahnya ada sebab-i mad sukun-u  
aridh, maka hukum bacaannya disebut madd-i aridh.  
Sukun-u aridh adalah sukun yang ada pada keadaan waqaf dan hilang  
pada keadaan wasal.  
Contohnya:  
*
*
Hukumnya jaiz karena mukhtalafun fih.  
Adapun martabahnya tergantung keadaan huruf akhir.  
Jika huruf akhir berharakah fathah 3 wajih5 jaiz: Thul, tawasuth,  
qashar.  
Jika huruf akhir berharakah kasrah 4 wajih jaiz: Thul, tawasuth, qashar,  
dan raum.  
4
5
Dalam buku Thayyibatun-Nasyr Imam Jazari menyebutkan bahwa Madd-i Lazim bila dibaca  
dengan hadr maka boleh dibaca dengan 2.5 mad.  
Yang dimaksudkan dengan wajih bukan panjang mad melainkan jumlah cara bacaan yang  
diperbolehkan dalam keadaan tersebut.  
2
2
Tajwid Qarabasy  
Jika huruf akhir berharakah dhammah 7 wajih jaiz: Thul, tawasuth,  
qashar, thul dengan isymam, tawasuth dengan isymam, qashar dengan  
isymam, dan raum.  
Cara bacaan madd-i lazim dengan tartil menggunakan thul yakni  
empat (4) atau tiga (3) alif, dengan tadwir menggunakan tawassuth yakni  
tiga (3) atau dua (2) alif sedangkan dengan hadr menggunakan hanya satu  
(
1) alif.  
Raum adalah membaca harakah dengan suara rendah dengan kata  
lain membaca 1/3 dari harakah sebuah huruf.6  
Tarifnya:  
Raum dibaca dalam keadan kasrah dan dhammah bila diwakafkan.  
Dengan fathah raum tidak bisa dibaca dikarnakan fathah merupakan  
harakah yang paling ringan dan suara fathah tidak bisa dibagi sementara  
7
kasrah dan dhammah dapat diucapkan 1/3 atau 2/3. Raum hanya dapat  
dibaca dengan qashar dikarnakan sudah diberikan harakah sehingga mirip  
dengan madd-i thabii.  
Isymam adalah menutup bibir dan memajukannya sambil menunjukan  
dhammah setelah membaca sukun.  
Tarifnya:  
Contohnya :  
*
Isymam dilakukan apabila huruf berharakah dhammah dengan  
harapan menunjukan huruf berakhir dengan dhammah karena isymam  
terjadi setelah huruf disukunkan maka isymam dapat dibaca dengan thul ,  
tawassud, ataupun qashar.  
6
7
Selain Raum ada juga isthilah  
yang berarti membaca 2/3 dari harakah sebuah huruf.  
Ulama berikhtilaf apakah huruf qalqalah dapat diraumkan atau tidak? Karena huruf qalqalah  
merupakan huruf syiddat dimana mereka diucapkan diucapkan dengan suara ringan pun akan  
terasa harakah sepenuhnya jadi harakah mereka sulit dibagi.  
Tajwid Qarabasy  
23  
Perbedaan antara Raum dengan Isymam  
a) Orang buta dapat mendengarkan Raum, namun tidak dapat melihat  
Isymam.  
b) Raum selalu terjadi pada akhir kata sementara Isymam dapat terjadi di  
awal, tengah ataupun di akhir kata.  
c) Raum hanya terjadi bila huruf tersebut bersukun sedangkan  
Isymam dapat dilakukan pada huruf yang sakin ataupun  
berharakah seperti  
.
Madd-i Liin  
Apabila sesudah harf-i lien ada sebab-i mad sukun, maka hukum  
bacaannya disebut madd-i lien.  
Harf-i lien adalah  
atau  
yang sakin dan huruf sebelumnya  
berharakah fathah.  
Contohnya:  
*
*
*
Hukumnya jaiz karena mukhtalafun fih.  
Adapun martabahnya tergantung sebab-i mad nya.  
Jika sebab-i mad-nya adalah sukun-u lazim 2 wajih jaiz: Thul, tawasuth.  
Contohnya:  
*
Jika sebab-i madnya adalah sukun-u aridh martabahnya sama seperti  
madd-i aridh: 3 ,4, atau 7 wajih jaiz tergantung keadaan huruf akhirnya.  
Contohnya:  
2
4
Tajwid Qarabasy  
*
*
*
Mad lien memiliki perbedaan dengan mad yang lain yaitu jika mad-  
mad yang lain merupakan lanjutan dari harakah huruf sebelumnya  
sehingga mad tersebut terjadi pada sebelum huruf mad, sedangkan pada  
mad lien yang dimadkan adalah huruf lien itu sendiri maka pembaca perlu  
berhati-hati dalam bacaannya jangan sampai dicampur dengan suara  
gunnah khususnya ketika membaca  
.
Bagian berikut ini menjelaskan tajwid yang terjadi ketika  
tanwin atau nun-u sakin bertemu dengan ke-28 huruf hijaiyyah  
Tanwin dan Nun-u Sakin  
Tanwin adalah dua fathah(fathataan), dua kasrah(kasrataan), dan dua  
dhammah (dhammataan). Nun-u sakin adalah nun yang berjazim.  
Ikhfa  
Huruf ikhfa ada 15, yaitu huruf-huruf awal bait yang dikarang oleh el-  
Vasithi yaitu:  
Tajwid Qarabasy  
2ꢀ  
Apabila tanwin atau nun-u sakin bertemu dengan salah satu dari 15  
huruf tersebut, hukumnya dibaca ikhfa.  
Contohnya:  
*
*
Tarifnya:  
Artinya:  
Ikhfa adalah sebuah hal antara izhar dan idgham, dalam keadaan  
terbebas dari tasydid dan bacaannya disertai dengan ghunnah.  
Sebab dilakukannya Ikhfa adalah makhraj  
dengan makhraj  
huruf ikhfa tidak dekat dan tidak pula jauh sehingga kita membaca  
nun atau tanwin dengan ikhfa.  
Jika kita meneliti Ikhfa, kita dapat mengatakan bahwa :  
a) Tanwin atau Nun-u sakin bila dibaca dengan ikhfa maka tidak boleh  
dilakukan izhar karena dalam keadaan izhar dzat dan sifat huruf akan  
tetap, sedangkan dalam ikhfa dzat tanwin dan nun-u sakin seutuhnya  
hilang yang tinggal hanyalah sifat gunnahnya saja.  
b) Dalam ikhfa tidak ada idgham, karena idgham adalah menggabungkan  
satu huruf ke huruf berikutnya dengan dzat dan sifatnya sementara  
dalam ikhfa sifat nun tidak hilang dan tetap utuh.  
c) Sewaktu membaca ikhfa, nun-sakin tidak boleh ditasydidkan  
d) Ketika membaca ikhfa, ghunnah harus tetap terjaga dikarnakan dia  
merupakan sifat nun yang tidak boleh terpisahkan.  
Hukum Ikhfa : hukum ikhfa adalah wajib karena muttafaqun alaih.  
Adapun martabahnya adalah kurang dari dua (2) huruf lebih dari satu  
(
1) huruf lebih jelasnya lagi seperti pada madd-i thabii yaitu satu (1) alif /  
dua(2) harakah.  
2
Tajwid Qarabasy  
Izhar  
Huruf izhar ada 6, yaitu huruf-huruf awal nama Allah sebagai berikut:  
8
Apabila tanwin atau nun-u sakin bertemu dengan salah satu dari 6  
huruf tersebut, hukumnya dibaca izhar.  
Contohnya:  
*
*
Tarifnya:  
Artinya:  
Izhar adalah memisahkan antara dua huruf sambil menjauhkannya  
nun-u sakin dan huruf izhar).  
(
(
Ketika membaca izhar yang perlu diperhatikan adalah menampakkan  
menunjukkan) dzat tanwin atau nun-u sakin dan tidak melebihkan pada  
sukunnya.  
Sebab dilakukannya izhar adalah makhraj dengan huruf izhar yang  
merupakan huruf khalq berkejauhan sehingga perlu jarak yang diberikan  
pada ucapan mereka karena merupakan huruf lisan sedangkan huruf  
izhar merupakan huruf tenggorokan.  
Darajat Izhar : Izhar ada tiga darajatnya.  
a)  
b)  
c)  
: Bila setelah tanwin atau nun-u sakin terdapat huruf atau  
: Bila setelah tanwin atau nun-u sakin terdapat huruf atau  
: Bila setelah tanwin atau nun-u sakin terdapat huruf atau  
.
.
.
8
Beberapa buku menyebutkan bait ini �  
”.  
Tajwid Qarabasy  
2ꢂ  
Hukum Izhar : Ulama qiraat berittifaq pada empat (4) huruf pertama  
dari huruf Izhar yaitu huruf sementara untuk huruf  
dan kecuali imam Jafar semua membaca dengan Izhar sehingga hukum  
,
,
,
membaca dengan izhar adalah wajib karena muttafaqun alaih.  
Iqlab  
Huruf iqlab adalah ba’ ( ). Apabila tanwin atau nun-u sakin bertemu  
dengan huruf ba ’, hukumnya dibaca iqlab.  
Contohnya:  
*
*
Tarifnya:  
Artinya:  
Iqlab adalah mengubah nun-u sakin atau tanwin menjadi  
yang  
murni( sempurna) dan memberikannya ikhfa yang disertai ghunnah di sisi  
.
Ghunnah adalah suara yang keluar dari pangkal hidung.  
Tarifnya:  
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu membaca Iqlab adalah: 1) Tan-  
win atau nun-u sakin diubah menjadi  
Ikhfa pada sebelum membaca  
yang khalis (murni), 2) melakukan  
.
2
Tajwid Qarabasy  
Sebab dilakukannya Iqlab adalah: huruf  
dan makhrajnya sama  
dan dari segi sifat jahr, Istifalah, Infitah, Idzlaq memiliki kesamaan selain itu  
dan juga memiliki kesamaan dari segi sifat ghunnah, jahr, bainiyyah,  
istifalah dan infitahnya. Ketika nun-u sakin berada sebelum dikarenakan  
makhrajnya agak jauh maka idgham antar mereka tidak dimungkinkan  
oleh karena itu nun-u sakin perlu diubah menjadi saudara  
Catatan : Dari segi bacaan Iqlab dan Ikhfa-i Syafawi tidak ada banyak  
perbedaan.  
.
Idgham Maalghunnah  
Huruf idgham maalghunnah ada 4, yaitu:  
waw). Apabila tanwin atau nun-u sakin bertemu dengan salah satu  
dari 4 huruf tersebut, hukumnya dibaca idgham maalghunnah.  
(ya, mim, nun,  
Contohnya:  
*
*
Sebab tanwin atau nun-u sakin diidghamkan pada  
atau  
karena nun dengan waw dan ya tersebut memiliki kesamaan sifat  
yaitu Infitah, istifalah, jahr serta Mad dan Liennya memiliki kemiripan  
dengan ghunnahnya nun.  
Ukuran maal ghunnah adalah kurang dari dua (2) huruf dan lebih dari  
satu (1) huruf.9  
Jika nun-u sakin terdapat dalam satu kata dengan waw atau ya, maka  
hukumnya dibaca izhar. Dalam Al Quran terdapat empat kata yang selalu  
dibaca dengan izhar oleh semua Qurra yaitu :  
*
*
*
9
Tajwid-i Adaiyyah hlmn 48.  
Tajwid Qarabasy  
2ꢄ  
Dalam empat (4) kata di atas para ulama tidak melakukan  
idgham karena bila diidghamkan maka keempat kata tersebut akan  
bercampur dengan kata mudzaaf yang nantinya pendengar akan sulit  
membedakannya, untuk menghindari hal tersebut, maka itu ulama qiraat  
membacanya dengan cara Izhar.  
Idgham Bilâghunnah  
Huruf idgham maalghunnah ada 2, yaitu:  
dan  
(lam, ra’). Apabila  
tanwin atau nun-u sakin bertemu dengan salah satu dari kedua huruf  
tersebut, maka hukumnya dibaca idgham bilaghunnah.  
Contohnya:  
*
*
Idgham bilaghunnah terjadi bila mudgham dan mudghamun fiih  
berada dalam dua (2) kata yang berbeda. Bila berada dalam satu kata maka  
1
0
untuk menghindari iltibas tidak diidghamkan, namun dalam AlQuran  
memang tidak terdapat contoh bilaghunnah yang terdapat dalam satu  
kata yang sama.  
Sebab dilakukannya Idgham bilaghunnah adalah makhrajnya nun dan  
karena huruf idgham bilaghunnah berada pada makhraj yang sama yaitu di  
ujung lidah dengan gusi di atasnya sehingga mereka diidghamkan.  
1
0
Miripnya sebuah kata dengan kata lain sehingga sulit dibedakan.  
3
0
Tajwid Qarabasy  
Idgham  
Idgham adalah memasukkan satu huruf ke huruf berikutnya dengan  
sebab dekatnya kedua huruf tersebut dari segi makhraj dan sifatnya.  
Tarifnya :  
Artinya : Memasukkan satu huruf ke huruf berikutnya yang sama atau  
sejenis atau dekat makhraj atau sifatnya.  
Jadi sebuah huruf dapat diidghamkan pada huruf berikutnya karena  
3
1
sebab, yaitu:  
Tamâtsul (sama) : Mudgham dan mudghamun fiih merupakan huruf  
yang sama seperti :  
Tajânus : Mudgham dan mudghamun fiih merupakan huruf yang  
makhrajnya sama namun sifatnya berbeda seperti :  
Taqârub : Mudgham dan mudghamun fiih memiliki kedekatan  
makhraj atau sifat seperti :  
Bila ada kedua huruf tersebut namun tidak sama, sejenis, atau ber-  
)
.
2
3
)
.
)
*
.
dekatan makhraj atau sifatnya maka mereka dibaca dengan izhar.  
Idgham terbagi menjadi dua (2) bagian :  
a) Idgham Taam : Idgham yang bila huruf yang diidghamkan meng-  
hilang seutuhnya di dalam mudghamun fiih seperti  
.
b) Idgham Naqis : Idgham yang bila huruf yang diidghamkan tidak  
menghilang seutuhnya di dalam mudghamun fiih namun masih  
tampak dengan sifatnya seperti .  
dan  
Ada tiga (3) perkara yang menghalangi terjadinya idgham  
Tajwid Qarabasy  
31  
1
2
3
.
.
.
Huruf pertama ( Mudgham) memiliki tanwin seperti  
Huruf pertama ( Mudgham) memiliki tasydid seperti  
.
.
Huruf pertama ( Mudgham) merupakan zhamir  
seperti  
.
Idgham Mitslain  
Apabila huruf yang sakin bertemu dengan huruf yang sama di  
hadapannya, hukumnya dibaca idgham mitslain.  
Contohnya:  
*
*
Tarifnya:  
Artinya:  
Idgham yang terjadi bila dua hurufnya itu sama makhraj maupun  
sifatnya.  
Jika nun-u sakin bertemu dengan nun, maka hukumnya dibaca  
idgham mitslain dan idgham maalghunnah.  
Contohnya:  
*
Ada 3 hal untuk mim-i sakin:  
Jika mim-i sakin bertemu dengan mim, hukumnya dibaca idgham  
mitslain maalghunnah.  
Contohnya:  
*
3
2
Tajwid Qarabasy  
Jika mim-i sakin bertemu dengan ba ’, hukumnya dibaca ikhfa (ikhfa  
syafawi).  
Contohnya:  
*
Jika mim-i sakin bertemu dengan huruf selain mim dan ba ’, hukum-  
nya dibaca izhar.  
Contohnya:  
*
Idgham Mutajanisain  
Apabila dua huruf yang sama makhrajnya tetapi berbeda sifatnya  
bertemu, hukumnya dibaca idgham mutajanisain.  
Adapun hurufnya ada pada 3 makhraj:  
Makhraj pertama adalah makhraj  
,
,
.
Contohnya:  
*
*
*
Bila huruf mudgham merupakan huruf yang tebal seperti huruf  
maka ulama bersepakat bahwa idgham tersebut merupakan idgham  
nagis dengan cara meninggalkan sifat Qalqalah yang menghalangi  
adanya idgham dan menampakkan sifat Ithbaq dan Isti`lanya. Para ulama  
bersepakat pula bahwa bila huruf  
pada maka idgham mesti dilakukan dengan idgham tam.  
Makhraj keduanya adalah makhraj  
ingin diidghamkan pada  
atau  
,
,
.
Tajwid Qarabasy  
33  
Contohnya:  
*
Makhraj ketiganya adalah makhraj  
,
.
Contohnya:  
Pada makhraj ketiga ini idgham akan terjadi bila huruf  
berada di  
depan huruf bila terjadi sebaliknya, maka yang terjadi bukan idgham  
mutajanisain melainkan ikhfa syafawi seperti  
.
Tarifnya:  
Artinya:  
Idgham yang terjadi bila dua hurufnya sama makhrajnya tetapi  
berbeda sifatnya.  
Idgham Mutaqaribain  
Apabila dua huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya bertemu,  
hukumnya dibaca idgham mutaqaribain.  
Adapun hurufnya ada pada 2 makhraj:  
Makhraj pertamanya adalah makhraj dan  
.
Contohnya:  
*
Makhraj kedua adalah makhraj  
dan  
.
3
4
Tajwid Qarabasy  
Contohnya:  
Tarifnya:  
Artinya:  
Idgham yang berdekatan hurufnya, baik makhraj maupun sifatnya.  
Sebagaimana dijelaskan dalam tarif, agar terjadi idgham mutaqaribain  
yang dibutuhkan adalah kedekatan dari segi makhraj atau sifatnya,  
kedekatan yang terjadi pada dan adalah dekatnya mereka dari segi  
makhraj dan sekaligus sifat jahr, bainiyyah, infitah, istifalah dan tarqiqnya.  
Sementara dan  
dekat dari makhraj dan dari segi sifat Syiddah, Infitah,  
Zhuhur dan Ismatnya.  
Pembacaan Lam-i Ta`rif  
Huruf hijaiyyah terbagi dua (2), bila bertemu dengan  
:
.
1
2
. Huruf Syamsiyyah  
. Huruf Qamariyyah  
Idgham Syamsiyah  
Huruf idgham syamsiyah ada 14, yaitu huruf-huruf awal bait berikut:  
Tajwid Qarabasy  
3ꢀ  
Apabila alif-lam yang disebut lam-i tarif bertemu dengan salah satu  
dari 14 huruf tersebut maka hukumnya dibaca idgham syamsiyah.  
Jika lam-i tarif itu bertemu dengan nun, maka hukumnya dibaca  
idgham syamsiyah maalghunnah dan jika bertemu dengan huruf selain  
nun, maka dibaca idgham syamsiyah bilaghunnah.  
Contohnya:  
*
*
Sebab dilakukannya idgham bila lam-i tarif bertemu keempat belas  
huruf ini adalah karena makhrajnya  
dekat sehingga dapat diidghamkan.  
dengan makhraj huruf huruf ini  
Idgham ini dinamakan Syamsiyyah karena hilangnya  
bila  
bertemu dengan huruf-huruf ini, diserupakan dengan hilangnya  
bintang bintang ketika ada cahaya matahari sehingga idgham ini  
dinamakan idgham syamsiyyah ( matahari).  
Izhar Qamariyah  
Huruf izhar qamariyah ada 14, yaitu:  
Apabila lam-i tarif bertemu dengan salah satu dari 14 huruf tersebut,  
maka hukumnya dibaca izhar qamariyah.  
3
Tajwid Qarabasy  
Contohnya:  
*
*
Sebab dilakukannya izhar adalah bila lam-i tarif bertemu keempat  
belas huruf ini, adalah makhraj  
dengan makhraj huruf huruf ini jauh  
sehingga dapat tidak diidghamkan.  
Izhar ini dinamakan Qamariyyah karena tetapnya  
bila bertemu  
huruf-huruf ini, diserupakan dengan tampaknya bintang bintang ketika  
tidak ada cahaya matahari (pada malam hari )sehingga izhar ini dinama-  
kan izhar Qamariyyah( bintang).  
Qalqalah  
Huruf qalqalah ada 5, yaitu:  
. Apabila salah satu dari 5 huruf  
tersebut sakin dan berada di tengah atau di akhir kata, maka hukumnya  
dibaca qalqalah.  
Sebab dilakukannya Qalqalah adalah bila kelima huruf tersebut  
bersukun baik di tengah ataupun di akhir kata, kelima huruf ini memiliki  
sifat Jahr dan sifat syiddah dimana syiddah mengharuskan tertahannya  
suara dan jahr mengharuskan tertutupnya nafas, kapanpun kelima huruf  
dibaca dengan sukun maka dzatnya huruf huruf ini tidak bisa tampak  
sehingga untuk menampakkannya kita perlu melepaskan suara yang  
tertahan dengan pantulan suara yang kuat, pantulan suara yang kuat itulah  
yang disebut dengan Qalqalah.1  
1
1
1
Selain lima huruf ini ada juga huruf yang memiliki sifat jahr dan sifat syiddah yaitu huruf  
namun ulama bersepakat bahwa qalqalah tidak pantas dilakukan pada huruf ini dikarnakan bila  
dilakukan qalqalah, maka akan terdengar seperti suara orang muntah yang tidak cocok dengan  
Tajwid Qarabasy  
3ꢂ  
Contohnya:  
Tarifnya:  
*
*
*
Artinya:  
Qalqalah menurut arti bahasa berarti menggerakkan dan getar  
sedangkan menurut arti istilah adalah menggoncangkan makhraj  
sehingga terdengar pantulan suara yang lebih kuat.  
Hukmur-ra`  
Huruf ra’ dibaca tebal bila berharakah fathah atau dhammah.  
Contohnya:  
*
*
Bila huruf ra’berharakah kasrah, maka dibaca tipis.  
Contohnya:  
keindahan Alqur`an, untuk menghindari hal tersebut Qalqalah pada hamzah ditinggalkan, di  
samping itu apabila hamzah berada pada akhir kata dan sebelumnya terdapat huruf mad maka  
untuk menampakkan dzat hamzah kita wajib menekan pada makhraj hamzah agar tampak jelas  
seperti  
.
3
Tajwid Qarabasy  
Apabila ra’ sakin dan huruf sebelumnya berharakah fathah atau  
dhammah, maka dibaca tebal.  
Contohnya:  
*
*
Sedangkan bila huruf sebelumnya berharakah kasrah, maka dibaca  
tipis.  
Contohnya:  
*
Untuk hukum terakhir, kalau sesudah ra’ terdapat salah satu huruf  
isti’la’, maka ra’ dibaca tebal.  
Huruf isti’la ada 7, yaitu:  

 

 
 

 

 

 
 

 
  
Contohnya:  
*
*
Kalau huruf isti’la itu berharakah kasrah, maka ra’ jaiz dibaca tebal  
atau tipis.  
Contohnya:  
Apabila ra’ sakin dan huruf sebelumnya berharakah kasrah yang  
aridhi, maka ra’ dibaca tebal.  
Contohnya:  
*
Apabila ra’ sakin dan huruf sebelumnya juga sakin, maka huruf  
sebelum huruf sakin itu diperhatikan. Kalau huruf itu berharakah fathah  
atau dhammah, maka ra’ dibaca tebal.  
Tajwid Qarabasy  
3ꢄ  
Contohnya:  
*
*
Kalau huruf itu berharakah kasrah, maka ra’ dibaca tipis.  
Contohnya:  
*
Apabila ra’ sakin dan huruf sebelumnya adalah harf-i lien, maka ra’  
dibaca tipis.  
Contohnya:  
*
Lafzatullah  
Apabila huruf sebelum lafzatullah berharakah fathah atau dhammah,  
maka lafzatullah dibaca tebal.  
Contohnya:  
*
Jika huruf sebelum lafzatullah itu berharakah kasrah, maka dibaca  
tipis.  
Contohnya:  
*
4
0
Tajwid Qarabasy  
Dhomir (Ha-i Kinayah)  
Dalam ilmu tajwid yang dimaksud dengan dhamir adalah dhamir  
mufrad, muzakkar, dan ghaib yang berhimpitan dengan kata. Dhamir ini  
dikinayahkan (diganti) dari dhamir mufrad, muzakkar, dan ghaib maka  
disebut ha-i kinayah.  
Apabila huruf sebelum dhamir itu mutaharrik (berharakah), maka  
dhamir itu dibaca panjang.  
Contohnya:  
*
*
Pengecualian:  
tidak dibaca panjang karena ha (  
)
itu bukan zhamir, melainkan merupakan huruf asli.  
Jika huruf sebelum dhamir itu sakin, maka dibaca pendek.  
Contohnya:  
*
*
Pengecualian:  
1
2
Pada surah Furqan  
dibaca panjang.  
1
2
Sebagian kitab menjelaskan bahwa sebab dilakukannya mad pada kata ini adalah untuk  
menjelaskan mengenai azab tetap yang diberikan pada orang kafir, sedangkan secara ilmiyah  
dapat kita jelaskan sebab dilakukannya mad pada kata ini adalah jauhnya makhraj  
merupakan huruf khalq dengan huruf yang merupakan huruf syafah(bibir).  
yang  
Tajwid Qarabasy  
41  
Saktah  
Menurut imam Hafs saktah terdapat pada 4 tempat13 di dalam Al-  
Qur’an yaitu :  
1.  
Pada surah Al-Kahfi:  
Disini Imam Hafs melakukan saktah agar kata kedua yakni  
tidak disangka merupakan sifat dari kata sebelumnya yaitu  
. Saktah  
, jadi  
dilakukan dengan cara membaca maddi thabii pada kata  
saktah dilakukan pada alif bukan pada tanwin. Disini wakaf lebih afdhal,  
sedangkan saktah jaiz karena merupakan akhir ayat.  
2.  
Pada surah Yasin:  
Saktah dilakukan pada kata  
dengan alasan mem-  
bedakan perkataan orang kafir dengan perkataan malaikat  
sehingga makna ayat dipahami dengan jelas. Disini juga  
wakaf lebih afdhal, sedangkan saktah jaiz karena kalam sudah  
sempurna baik dari segi lafadz ataupun maknanya.  
3.  
Pada surah Qiyamah:  
Saktah dilakukan pada kata  
antara dengan , bila tidak dilakukan saktah maka  
diidghamkan pada sehingga makna akan bercampur dengan  
dengan alasan membedakan  
harus  
1
3
Pada 4 tempat ini yang melakukan saktah hanyalah Imam Hafs sedangkan Imam qiraat yang lain  
tidak membacanya dengan saktah, itu tidak berarti mereka membaca salah karena semua bacaan  
Imam qiraat sudah merupakan qiraat yang mutawatir yang diambil dari Rasulullah s.a.w.  
4
2
Tajwid Qarabasy  
kata  
yang memiliki makna tukang sop untuk menghindari hal  
tersebut Imam hafs melakukan saktah. Disini saktah lebih afdhal,  
sedangkan wakaf jaiz karena merupakan tengah kata.  
4.  
Pada surah Muthaffifin:  
Saktah dilakukan pada kata  
dengan alasan membedakan  
antara  
dengan  
, bila tidak dilakukan saktah maka harus di  
idghamkan pada  
sehingga makna akan bercampur dengan kata  
yang memiliki makna tukang kendi untuk menghindari hal  
tersebut Imam hafs melakukan saktah. Disini saktah lebih afdhal,  
sedangkan wakaf jaiz karena merupakan tengah kata.  
Tarifnya:  
                        
Artinya:  
Saktah ialah diam sejenak sambil menahan nafas.  
Ha-i Saktah  
Yang dimaksudkan dengan Ha-i Saktah adalah ha` yang zaid  
(
tambahan), yang didatangkan pada akhir kata dengan harapan menjaga  
harakah akhir sebuah kata. Ulama qiraat bersepakat menambahkan Ha-i  
Skatah pada 7 tempat dalam Al Qur`an yaitu :  
14  
1
2
.
.
.
15  
.
1
1
4
5
Surah Al Baqarah 259.  
Surah Al- Ana`m.  
Tajwid Qarabasy  
43  
1
6
3
4
5
6
7
.
.
.
.
.
.
1
7
.
1
8
.
1
9
.
2
0
.
Waqaf dan Ibtida  
Sewaktu Sayyidina Ali r.a ditanyakan �Wahai Ali apa maksudnya  
membaca Al-Quran dengan tartil?  
Beliau menjawab :  
Artinya: Tartil adalah membaguskan huruf-huruf dan megetahui  
tempat-tempat waqaf  
Maka dari itu, perlu kita mengenal istilah-istilah terkait dengan  
membaca Al-Qur’an dan menghentikan bacaan sebagai berikut :  
1.  
Iftitah  
[
] adalah pembukaan dalam bacaan Al-Qur’an yang  
diawali dengan membaca isti’adzah, basmalah, lalu diteruskan dengan  
membaca ayat.  
2.  
Waqaf  
[
] adalah menghentikan bacaan atau suara sejenak  
pada akhir suku kata untuk mengambil nafas dengan maksud  
melanjutkan bacaan pada ayat berikutnya.  
1
1
1
1
2
6
7
8
9
0
Al-Ha`qqah 19, 25.  
Al-Ha`qqah 20, 26.  
Al-Ha`qqah 28.  
Al-Ha`qqah 29.  
Al- Qa`riah 10.  
4
4
Tajwid Qarabasy  
3
4
.
.
Ibtida’ [ ] adalah memulai bacaan kembali sesudah waqaf dari  
awal suku kata pada ayat berikutnya.  
Qatha’ [  
] adalah mengakhiri bacaan Al-Qur’an dengan me-  
motong bacaan sama sekali. Dan apabila hendak membuka  
bacaan kembali sesudah melakukan qatha, disunahkan membaca  
isti’adzah lagi.  
Pembagian Waqaf  
1
2
3
.
.
.
WAQAF IKHTIBARI (menguji atau mencoba). Maksudnya adalah  
waqaf yang dilakukan untuk menguji qari’ atau menjelaskan  
agar diketahui cara waqaf dan ibtida’ yang sebenarnya. Waqaf  
ini dibolehkan hanya dalam proses belajar mengajar, yang se-  
benarnya tidak boleh waqaf menurut kaidah ilmu tajwid.  
WAQAF IDHTHIRARI (terpaksa). Maksudnya adalah waqaf yang  
dilakukan dalam keadaan terpaksa, mungkin karena kehabisan nafas,  
batuk atau bersin dan lain sebagainya. Apabila terjadi waqaf ini,  
hendaklah mengulang dari kata tempat berhenti atau kata sebelumya  
yang tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat.  
WAQAF INTIZHARI (menunggu). Maksudnya adalah waqaf yang  
dilakukan pada kata yang diperselisihkan oleh ulama’ qiraat antara  
boleh dan tidak boleh waqaf. Untuk menghormati perbedaan  
pendapat itu, sambil menunggu adanya kesepakatan, sebaiknya  
waqaf pada kata itu, kemudian diulangi dari kata sebelumnya yang  
tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat, dan diteruskan samapi  
tanda waqaf berikuitnya. Dengan demikian terwakili dua pendapat  
yang berbeda itu.  
4.  
WAQAF IKHTIARI (pilihan). Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan  
pada kata yang dipilih, disengaja dan direncanakan, bukan karena  
ada sebab-sebab lain.  
Tajwid Qarabasy  
4ꢀ  
Empat Waqaf Ikhtiari  
1
2
.
.
WAQAF TAM (sempurna). Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku  
kata yang sudah sempurna, baik menurut tata bahasa maupun arti.  
Pada umumnya terdapat pada akhir ayat dan di akhir keterangan,  
cerita atau kisah. Dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan ayat  
berikutnya. Seperti waqaf pada  
dalam ayat berikut :  
WAQAF KAFI (cukup). Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata  
yang menurut tata bahasa sudah dianggap cukup, tetapi dari segi arti,  
cerita atau kisah masih ada kaitannya dengan ayat berikutnya. Seperti  
waqaf pada  
dalam ayat berikut :  
  
3.  
WAQAF HASAN (baik). Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata  
yang sudah dianggap baik menurut tata bahasa, tetapi masih ada  
kaitan dengan ayat berikutnya, baik dari segi arti maupun tata bahasa.  
Seperti waqaf pada  
dalam ayat berikut :  
  
  
4.  
WAQAF QABIH (buruk). Maksudnya adalah waqaf pada akhir  
suku kata yang menurut tata bahasa tergolong buruk dan  
bahkan merusak arti atau maksud dari makna ayat yang  
sebenarnya. Seperti waqaf pada  
dalam ayat berikut :  
  
  
4
Tajwid Qarabasy  
Ayat Sajdah  
(
Sujud Tilawah)  
Ayat Sajdah adalah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang didalamnya  
mengandung kata sujud dan kaum muslimin yang membaca atau  
mendengarnya disunahkan untuk melakukan sujud. Dari Abu Hurairoh Ra  
berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Apabila anak Adam membaca  
ayat sajdah kemudian ia bersujud, maka syetan akan menjauhi sambil  
menangis dan berkata: celakalah aku, Anak adam diperintahkan untuk  
sujud lalu ia sujud maka baginya adalah surga. dan aku diperintahkan  
untuk sujud lalu aku menolaknya maka bagiku api neraka” (HR. Muslim  
No. 81) Dalam kitab Al-Muhalla (5/156) Ibnu Hazm menyebutkan ada  
empat belas surat yang didalamnya terdapat ayat sajdah, yaitu:  
Surat Al-A’raaf: 206.  
Surat Ar-Ra’d: 15.  
Surat An-Nahl: 49  
Surat Al-Isra: 107.  
Surat Maryam: 58  
Surat Al-Hajj: 18 dan 77  
Surat Al-Furqan: 60  
Surat An-Naml: 25 dan 26.  
Surat As-Sajdah: 15  
Surat Shaad: 24  
Surat Fushshilat: 37  
Surat An-Najm: 62  
Surat Al-Insyiqaq: 21  
Surat Al-‘Alaq: 19  
Biasanya dalam setiap mushaf Al-Qur’an ayat-ayat tersebut diberi  
garis bawah sehingga orang yang membacanya dapat mengetahui bahwa  
ayat tersebut termasuk ayat-ayat sajdah. Sehingga jika ia membacanya  
Tajwid Qarabasy  
4ꢂ  
atau mendengar orang lain membacanya ia disunahkan untuk melakukan  
sujud satu kali, baik ketika sedang shalat maupun di luar sholat.  
Doa Sujud Tilawah  
Artinya : Bersujud wajahku kepada Tuhan yang menciptakannya,  
yang membelah pendengaran dan penglihatannya dengan Daya dan  
KekuatanNya, Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.  
Sistematika Pembelajaran Ta`lim  
(
Tahsi`nul Qu`ran )  
                                  
                                    
  
                    
                           
4

Tajwid Qarabasy  
Tajwid Qarabasy  
4ꢀ  

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama