Berlari dapat membantu menurunkan berat badan dengan membakar kalori dan lemak dalam tubuh.
Berlari dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan memperlancar aliran darah dan menguatkan otot jantung.
Berlari dapat memperkuat otot dan tulang, terutama pada kaki, dan mencegah osteoporosis dan arthritis.
Berlari dapat menurunkan risiko kanker dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
Berlari dapat membantu mencegah penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan stroke, dengan mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.
Berlari dapat mempertajam fungsi otak dengan meningkatkan aliran oksigen ke otak dan merangsang pertumbuhan sel-sel saraf baru.
Berlari dapat meningkatkan suasana hati dengan melepaskan hormon endorfin yang membuat Anda merasa bahagia dan rileks.
Berlari adalah salah satu olahraga yang baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, tidak semua orang bisa berlari dengan sehat dan kuat, terutama jika ingin berlari jarak jauh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa berlari dengan optimal dan tanpa cedera. Salah satunya adalah teknik pernafasan yang benar.
TIPS PERNAFASAN
Pernafasan yang benar saat berlari dapat membantu Anda mengatur oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh, meningkatkan stamina, mengurangi kelelahan, dan mencegah sesak napas. Berikut ini adalah beberapa tips pernafasan yang bisa Anda terapkan saat berlari:
- Gunakan pernafasan perut atau diafragma. Pernafasan perut adalah pernafasan yang melibatkan otot-otot di sekitar perut, bukan hanya dada. Pernafasan perut dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan memasok lebih banyak oksigen ke seluruh tubuh. Cara melakukan pernafasan perut adalah dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung, lalu mengeluarkannya melalui mulut sambil mengecilkan perut. Cobalah untuk merasakan gerakan perut Anda naik turun saat bernapas.
- Bernafas menggunakan hidung dan mulut. Hidung dan mulut memiliki fungsi yang berbeda dalam pernafasan. Hidung berfungsi untuk menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara yang masuk ke paru-paru, sedangkan mulut berfungsi untuk memasukkan udara lebih cepat dan dalam jumlah lebih banyak. Saat berlari, Anda membutuhkan kedua saluran napas ini untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Cara melakukan pernafasan menggunakan hidung dan mulut adalah dengan menghirup udara melalui hidung, lalu menghembuskannya melalui mulut. Jangan menutup mulut Anda saat berlari, karena itu akan membatasi aliran udara dan membuat Anda sesak napas.
- Bernafas menggunakan ritme. Ritme pernafasan adalah pola napas yang disesuaikan dengan langkah kaki saat berlari. Ritme pernafasan dapat membantu Anda mengatur irama lari Anda dan menjaga keseimbangan tubuh. Ritme pernafasan yang umum digunakan adalah 2:2, yaitu menghirup udara selama dua langkah kaki, lalu menghembuskannya selama dua langkah kaki. Anda juga bisa mencoba ritme lain seperti 3:3, 4:4, atau 3:2, tergantung pada kecepatan dan intensitas lari Anda. Cobalah untuk menemukan ritme pernafasan yang paling nyaman bagi Anda dan konsisten mengikutinya saat berlari.
- Menyempurnakan form lari. Form lari adalah posisi tubuh dan gerakan anggota tubuh saat berlari. Form lari yang baik dapat meningkatkan efisiensi lari Anda dan mengurangi risiko cedera. Form lari yang baik meliputi: menjaga kepala tegak dan pandangan lurus ke depan, tidak menundukkan atau mengangkat dagu terlalu tinggi, menjaga bahu rileks dan tidak menegang, membiarkan tangan bersentuhan dengan pinggul saat ayun, menjaga siku membentuk sudut 90 derajat, tidak mengayunkan tangan ke depan atau ke belakang terlalu jauh, menjaga pinggang lurus dan tidak membungkuk atau membungkukkan punggung, mendaratkan kaki di bawah tubuh dan tidak terlalu jauh di depan, menggunakan telapak kaki sebagai titik tumpu saat mendorong diri ke depan.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda bisa berlari dengan sehat dan kuat. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemanasan sebelum berlari dan pendinginan setelah berlari untuk menghindari kram otot atau cedera. Jangan lupa juga untuk minum air putih yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang saat berlari.
PEMANASAN SEBELUM LARI
Pemanasan sebelum lari adalah hal yang penting untuk mencegah cedera dan meningkatkan performa lari Anda. Ada beberapa cara pemanasan yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Berlari pelan atau berjalan cepat selama 10 menit untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otot.
- Melakukan gerakan dinamis, seperti mengangkat lutut, butt-kicker, lompat tali, atau loncat bintang, untuk meregangkan otot dan sendi.
- Melakukan latihan kekuatan ringan, seperti calf raises, stork stretch, atau hacky sack, untuk menguatkan otot kaki dan pinggul.
Setelah pemanasan, Anda bisa mulai berlari dengan kecepatan dan intensitas yang sesuai dengan tujuan Anda. Jangan lupa juga untuk melakukan pendinginan setelah lari dengan cara berlari pelan atau berjalan kaki selama 10 menit, lalu melakukan gerakan statis untuk meregangkan otot yang bekerja saat lari.
APLIKASI SIPGAR
SIPGAR adalah singkatan dari Sistem Informasi Pemeriksaan Kebugaran Jasmani. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengukur kebugaran jasmani secara mandiri dengan menggunakan metode Rockport. Metode Rockport adalah metode pengukuran kebugaran jasmani dengan menghitung waktu tempuh seseorang saat menempuh lintasan 1600 meter.
Aplikasi SIPGAR dapat diunduh di platform Playstore, sehingga semakin mudah digunakan untuk olahraga di mana pun dan kapan pun. Aplikasi ini juga dapat memberikan laporan statistik tentang cakupan kesehatan kerja dan olahraga tahun 2019. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan video edukasi, webinar, dan senam peregangan yang berkaitan dengan olahraga dan kesehatan.
Aplikasi SIPGAR merupakan aplikasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi masyarakat untuk hidup sehat dan bugar. Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda bisa mengetahui kondisi fisik Anda dan melakukan olahraga yang sesuai dengan tujuan Anda.