Berdasar Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".
Pendidikan merupakan hak fundamental yang dijamin oleh konstitusi Indonesia, dan negara bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hak ini dapat diakses oleh seluruh warga negara. Pendidikan juga dianggap sebagai salah satu faktor penting untuk mendorong pembangunan dan kemajuan suatu negara.
Pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas dan terjangkau tersedia untuk seluruh warga negara. Dalam upaya menjalankan amanat UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 berbunyi bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dimana Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 pasal 12 ayat 3 Pemerintah kab/kota wajib mengupayakan agar setiap warga negara Indonesia usia wajib belajar mengikuti program wajib belajar 9 tahun.
Pendidikan dasar 9 tahun adalah program pendidikan wajib yang diberlakukan di Indonesia. Program ini terdiri dari 6 tahun pendidikan dasar (SD) dan 3 tahun pendidikan menengah pertama (SMP) atau sederajat. Tujuan dari program pendidikan dasar 9 tahun adalah untuk memberikan akses pendidikan yang merata dan memadai bagi seluruh warga negara Indonesia, sehingga setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dasar yang baik.
Melalui program pendidikan dasar 9 tahun, diharapkan setiap anak dapat menguasai keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung, serta memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai moral dan sosial. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMA atau sederajat, atau dapat langsung memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang diperoleh selama program pendidikan dasar 9 tahun.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas program pendidikan dasar 9 tahun dengan mengalokasikan anggaran yang memadai, mereformasi kurikulum, meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidikan, serta memperluas akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil atau yang kurang mampu secara finansial.
Petuah Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani". Petuah ini berasal dari bahasa Jawa dan memiliki makna "Di depan pandang, di tengah perenungan, dan di belakang tekad untuk mewujudkan".
Petuah ini dianggap sebagai pedoman hidup yang sangat penting bagi orang-orang Indonesia, terutama dalam hal pendidikan. Ki Hajar Dewantara atau nama aslinya Raden Mas Soewardi Soerjaningrat merupakan seorang tokoh nasional Indonesia yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Beliau mengusung gagasan bahwa pendidikan harus mampu mengembangkan potensi diri seseorang secara menyeluruh, yaitu fisik, intelektual, emosional, dan spiritual.
Petuah Ki Hajar Dewantara tersebut berasal dari ajaran Kitab Sutasoma, sebuah kitab ajaran filsafat Jawa yang ditulis oleh Mpu Tantular. Petuah tersebut kemudian menjadi sangat populer dan banyak dijadikan sebagai pedoman hidup oleh orang-orang Indonesia. Saat ini, petuah tersebut sering digunakan sebagai slogan atau motto dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Menuntut Ilmu Hukumnya Wajib
Dalam Islam ilmu pengetahuan menjadi dasar bagi setiap muslim dalam melaksanakan amal ibadahnya dengan benar. Dalam Al-Quran, Allah SWT berulang kali menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman dalam memahami ajaran Islam dan melaksanakan amal ibadah dengan baik.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَـٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًۭا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Ayat di atas adalah ayat ke-36 dari surat Al-Isra dalam Al-Quran. Ayat tersebut mengandung perintah kepada umat manusia untuk tidak mengikuti atau mengambil tindakan terhadap sesuatu yang tidak mereka ketahui atau tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Hal ini menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan dan pemahaman dalam mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, ayat tersebut juga menegaskan bahwa manusia akan diminta pertanggungjawaban atas segala tindakannya, termasuk tindakan yang dilakukan karena ketidaktahuan atau kekurangan pengetahuan. Oleh karena itu, dalam Islam, belajar dan mengembangkan pengetahuan dipandang sebagai upaya yang penting untuk memperoleh pemahaman yang benar tentang ajaran Islam dan membantu manusia dalam mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas tindakannya di dunia ini dan di akhirat.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 269, Allah SWT berfirman, "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa diberikan hikmah, sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak. Dan tidaklah mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal." Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki hikmah dan pengetahuan yang baik adalah orang yang diberkahi oleh Allah SWT dan bahwa hanya orang yang berakal dan memiliki kemampuan untuk memahami hikmah tersebut yang bisa mengambil pelajaran darinya.
Selain itu, dalam banyak hadits, Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya belajar dan mengembangkan pengetahuan sepanjang hidup. Salah satu hadits yang terkenal adalah "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim", yang menunjukkan bahwa belajar dan mengembangkan pengetahuan adalah bagian integral dari agama Islam.
Sebagai seorang muslim, penting untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan tentang agama Islam, baik melalui pendidikan formal maupun informal, sehingga dapat melaksanakan amal ibadah dengan benar dan mendapatkan keberkahan dan ridha Allah SWT.
Tidak Ada Kata Terlambat untuk Belajar
Tidak ada kata terlambat untuk memperoleh ilmu dan belajar sepanjang hidup. Kita dapat mencari ilmu kapanpun dan dimanapun, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Pendidikan formal seperti sekolah atau perguruan tinggi memang menjadi salah satu cara untuk memperoleh ilmu. Namun, pendidikan formal tidak selalu menjadi pilihan yang tepat bagi semua orang, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan atau sumber daya yang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan non-formal atau luar sekolah juga menjadi alternatif yang baik untuk memperoleh ilmu. Pendidikan non-formal dapat berupa kursus, pelatihan, seminar, workshop, atau bahkan belajar secara mandiri melalui buku atau internet.
Tidak hanya itu, pengalaman hidup sehari-hari dan interaksi dengan orang lain juga dapat menjadi sumber ilmu yang berharga. Kita dapat belajar dari pengalaman orang lain dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
Penting bagi kita untuk terus membuka diri untuk belajar dan memperoleh ilmu dari berbagai sumber, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, pengalaman hidup, dan interaksi dengan orang lain. Dengan cara ini, kita dapat terus mengembangkan diri dan menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan.