Agar Dicintai Rakyatnya, Inilah Sifat yang Harus Dimiliki Kepala Daerah
Jakarta (15/12). Meskipun dibayangi wabah Covid-19, Pilkada Serentak pada Rabu (9/12) telah berhasil dilaksanakan. Rakyat yang memilih menunggu terjadinya perubahan, atau berharap program-program kerja petahana terus berlanjut. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) akan menetapkan pemenang pada 26 Desember 2020.
“Demokrasi memungkinkan rakyat memilih kepala daerahnya. Semoga mereka yang menang dapat membuat daerahnya lebih baik, dan bila belum kini saatnya melakukan perubahan agar memiliki kenangan terakhir yang baik dalam benak warganya,” ujar Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso.
Bagi kandidat kepala daerah yang menang, menurut Chriswanto memiliki tanggung jawab moral untuk mewujudkan janji-janji kampanyenya. Mereka yang berhasil membangun daerahnya, bakal dikenang warga sebagai pemimpin yang terbaik.
Seorang pemimpin yang baik menurut Chriswanto, tak hanya dikenang dari sisi keberhasilan program kerjanya. Namun juga diingat rakyatnya, karena karakter dan budi pekertinya, “Seorang kepala daerah hendaknya memiliki sifat lembut atau welas asih, adil, ihsan atau berbuat baik, _aris_ atau bijaksana,” imbuh Chriswanto. Sifat-sifat itu, membuat seorang kepala daerah menjadi _khodimul umat_ atau pelayan umat, bukan sekadar pemimpin.
Kelembutan atau _welas asih_ bukan berarti loyo atau lemah, tapi mengandung kasih sayang. Sifat itu membuat pemimpin selalu bertindak dalam kebaikan, tangkas dalam tindakan, dan niat baiknya selalu diwujudkan dalam perbuatan, “Pemimpin seperti ini akan selalu mendengar keluhan dan mencari solusi atas masalah warganya,” ujar Chriswanto. Seorang pemimpin yang baik, dengan _welas asihnya_ itu, menghindari kekerasan atau kekejaman.
Selanjutnya, seorang kepala daerah harus memiliki sifat adil. Keadilan, menurut Chriswanto berada di tengah-tengah, antara sifat lalai dan berlebihan, “Kepala daerah yang adil tercermin dari perbuatan baiknya selalu mengalahkan perbuatan buruk,” imbuhnya. Keadilan ini penting, menurut Chriswanto, di tengah koefisien gini yang menganga, kepala daerah yang adil bakal terus mendorong agar warganya lebih sejahtera. Ekonomi tak hanya dikuasai segelintir orang.
Sifat lainnya, yang harus dimiliki kepala daerah berupa aris atau bijaksana. Dengan kebijaksanaan itulah menurut Chriswanto, seorang pemimpin tidak menjadi kepala daerah yang ceroboh, “Tidak reaksioner, namun selalu memikirkan dampak, agar segala yang dilakukan memiliki manfaat bagi orang banyak,” tuturnya.
Seorang kepala daerah yang memiliki sifat aris, tak akan meledak-ledak atau mengikuti amarahnya. Agar tak menghasilkan keputusan yang tergesa-gesa, yang justru bisa merugikan dirinya bahkan rakyat yang ia pimpin.
Sifat terakhir yang dipegang teguh seorang pemimpin, yaitu ihsan_, “Dengan _ihsan_, kepala daerah berusaha berbuat baik dan menghindari segala kejelekan. Terutama kejelekan atau kondisi yang menyusahkan rakyatnya,” ujarnya.