DPR RI Resmikan UB Binaan DPW LDII Riau
http://www.ldii.or.id/id/news/organisasi-3/organisasi/2355-dpr-ri-resmikan-ub-binaan-dpw-ldii-riau.html
[Photo]
Riau(30/3) - Anggota Komisi IV DPR RI Efendy Sianipar bersama Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo meresmikan UB Rizky Barokah Binaan DPW LDII Riau. Perhelatan ini bagian dari Nota Kesepahaman antara Bulog Divre Riau dan DPW LDII soal ketahanan pangan beberapa waktu lalu (2/2).
Riau adalah salah satu dari 14 provinsi penghasil beras. Berdasarkan data Bulog Divre Riau, serapan beras di Riau tahun 2018 akhir mencapai 5.000 ton tiap waktu panen, namun hanya 2.000 ton saja yang dapat dipenuhi petani lokal. Hal ini menjadikan Riau rentan terhadap ketahanan pangan.
Pencetakan sawah yang jumlahnya masih minim turut memperparah kerentanan pangan. Bahkan alih fungsi lahan pertanian mencapai 4 -5 ribu hektar dari luas lahan panen padi Riau pada tahun 2018 yang mencapai 93,8 ribu hektar.
Hal ini disampaikan Prasetyo Sunaryo bersama Efendy Sianipar di Masjid Luhur Mifathul Huda, Harapan jaya, Riau. Perhelatan itu dihadiri ratusan perwakilan pengurus dari 12 DPD LDII Kabupaten Kota se-Riau yang berjumlah lebih kurang 600 orang, dan BUMN serta undangan lainnya.
Menurut Prasetyo Sunaryo, penyusutan lahan saat ini terjadi karena semua kota punya master plan pembangunan. Jika semua kabupaten kota melaksanakan master plan secara maksimal, maka lahan akan semakin sempit.
“Upaya sekarang, lahan yang ada harus dimanfaatkan. Yang tidak bisa ditanami harus bisa. Yang tadinya bisa ditanam, produktivitasnya harus ditingkatkan," ujarnya.
LDII merupakan ormas yang peduli akan ketahanan pangan. Prasetyo Sunaryo menyampaikan, ketahanan pangan turut menjadi salah satu dari delapan usulan pembangunan dalam Rakernas LDII. Pertemuan dengan Efendy Sianipar pun diharapkan menjadi jembatan komunikasi yang efektif dan produktif antara ormas dan pemerintah.
“Dalam istilah LDII, membangun komunikasi yang barokah. Bermanfaat secara duniawi dan bermanfaat di akhirat,” ujar Prasetyo Sunaryo.
Pangan dan lahan sudah tersedia, seharusnya ada petani dan ahli pertanian yang membarokahkan. Maka Efendy Sianipar melakukan sosialisasi terkait UU No. 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Ia memberikan pencerahan terkait apa yang boleh dan tidak. inilah peraturan yang harus dipahami.
“UU No. 41 intinya supaya jangan mengurangi lahan pertanian, meningkatkan pertanian, bahkan meningkatkan parameter produktivitas pertanian. Bagaimana lahan supaya bisa dipertahankan, dan kita mengupayakan jangan ada pengurangan lahan,” ujarnya.
Tanah diberikan Tuhan pada manusia untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan barokah. Jika lahan berkurang, kedepan produktivitas pangan akan tidak berkesinambungan. Efendy Sianipar pun memberikan bantuan simbolis berupa alat-alat pertanian kepada para Gapoktan yang ada di lingkungan warga LDII. Acara pun dilanjutkan ke tempat peresmian UB Rizky Barokah.
Selesai meresmikan UB Rizky Barokah, Efendy Sianipar pun mengapresiasi langkah yang dilakukan LDII Riau dalam meningkatkan produktivitas pertanian. LDII Riau mengenalkan pertanian berbasis Ilmu Teknologi(IT).
“Saya rasa konsep LDII ini sangat bagus, dengan sistem itu bisa mengembangkan kualitas dan kuantitas pertanian. Bagaimana meningkatkan hasil produksi dengan intensifikasi pangan. Rekayasa bibit unggul, rekayasa irigasi pertanian, dan sebagainya,” katanya.
Program pertanian berbasis IT itu merupakan turunan dari Delapan Bidang Pembangunan Rakernas LDII untuk meningkatkan hasil pertanian dan menggaet para milenial Riau agar mencintai pertanian. Hal ini disampaikan ketua DPW LDII Provinsi Riau Imam Suprayogi.
”Program yang kami lakukan saat ini, merupakan kaitannya dengan program DPP LDII mengenai 'Ketahanan Pangan Nasional' berbasis ekonomi kerakyatan. Harapannya dapat berjalan dengan baik dan sukses di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Bersamaan dengan program pertanian berbasis IT, UB Rizky Barokah kedepan diharapkan dapat membantu pemerintah memperkuat ketahanan pangan, mempermudah serapan pangan para petani, dan meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Apalagi konsep pertanian berbasis IT yang diusung DPW LDII Provinsi Riau ini dapat menjadi angin segar terhadap isu kekurangan produktivitas lahan pertanian Riau. Semoga dapat tumbuh dan berkembang lebih maju, dan dirasakan benar manfaatnya oleh warga riau dan wan LDII khususnya yang ada di 12 kabupaten kota se-Riau.(khoir/elga/lines)