Jakarta (11/6) – Masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa daging kambing menjadi pemicu kolesterol tinggi. Namun, pendapat ini ditepis oleh Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Septa Indra Puspikawati. Menurutnya, kandungan kolesterol daging kambing justru lebih rendah dibandingkan daging sapi.
“Daging kambing mengandung kolesterol lebih rendah dibandingkan sapi. Setiap 100 gram daging kambing mentah mengandung kolesterol sekitar 57 mg, sedangkan daging sapi mengandung sekitar 87 mg. Data tersebut menunjukkan bahwa kolesterol daging kambing lebih rendah dari sapi,” ungkap Septa melalui laman resmi Universitas Airlangga.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa daging kambing juga merupakan sumber protein yang baik. Dalam 100 gram daging kambing terdapat 16,6 gram protein, yang setara dengan 29,12% kebutuhan protein harian. Selain itu, daging kambing mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, seperti lysine, leucine, arginine, phenylalanine, isoleucine, valine, dan histidine.
“Kandungan lemak total yang terkandung dalam daging kambing lebih rendah dari sapi. Selain itu, daging kambing mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan lemak jahat. Jika kedua lemak ini berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan,” ujarnya.
Soal penyajian, Septa menekankan pentingnya memilih bagian daging yang rendah lemak seperti paha dan has dalam. Namun, jika bagian tersebut sulit ditemukan, bisa diakali dengan cara sederhana: menyisihkan bagian berlemak, memilih metode memasak sehat seperti merebus, memanggang, atau oven, menghindari santan, serta mengombinasikannya dengan sayur dan buah.
Terakhir, ia mengingatkan bahwa cara memasak sangat mempengaruhi kandungan nutrisi daging.
“Kesalahan dalam memasak olahan daging kambing juga dapat merusak nutrisi yang terkandung didalamnya. Suhu ideal untuk memasak daging kambing di bawah 250°C. Suhu tersebut dapat melunakkan daging tanpa merusak nutrisinya,” tutupnya.