TALA. Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Pemkab Tala) memberikan penghargaan kepada sejumlah inovator daerah dalam ajang Tanah Laut Innovation Award 2024 yang berlangsung di Balairung Tuntung Pandang, Senin (9/12). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Tanah Laut.
Pj Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman, yang hadir langsung untuk menyerahkan penghargaan tersebut, berharap inovasi dapat terus berkembang dan memberi dampak positif bagi daerah. "Inovasi ini murni karya sendiri. Penilaian dilakukan oleh juri yang kompeten, dari Kementerian, Pemprov, dan akademisi," katanya. Ia juga menegaskan bahwa inovasi terbaik yang terpilih di ajang ini akan dikirim untuk bersaing di tingkat provinsi dan nasional. “Tanah Laut sudah membuktikan juara tahun lalu,” tambahnya.
Syamsir mengingatkan para inovator agar tidak cepat merasa puas dengan pencapaian yang ada dan terus berupaya untuk membangun Tanah Laut bersama dengan para stakeholder. “Semoga inovasi terus berkembang untuk kemajuan daerah ini,” tuturnya.
Penghargaan Tanah Laut Innovation Award 2024 dibagi menjadi tiga kategori, yaitu SKPD (Dinas), Kecamatan, dan masyarakat umum. Dalam kategori SKPD, sebanyak delapan dinas mendapat penghargaan atas inovasi yang mereka kembangkan. Sementara itu, kategori kecamatan memilih satu kecamatan terbaik, dan dalam kategori masyarakat umum, terpilih sepuluh inovator terbaik.
Salah satu penerima penghargaan dalam kategori masyarakat umum adalah Anton Kuswoyo, Ketua DPD LDII Tanah Laut, yang berhasil meraih juara pertama dengan karya inovasinya berupa media tanam organik untuk lahan marginal. Anton mengembangkan media tanam ini dengan menggunakan bahan baku lokal, seperti limbah solid kelapa sawit, limbah ternak, limbah arang, dan bahan-bahan lokal lainnya.
Anton telah mengimplementasikan inovasi ini pada lahan pascatambang batubara sejak setahun terakhir. "Inovasi ini saya beri nama i-Medita, inovasi media tanam organik lahan marginal," ungkap Anton. Ia menjelaskan bahwa Tanah Laut memiliki potensi lahan pascatambang batubara yang sangat luas, mencapai ribuan hektare. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tanah agar dapat kembali subur. "Diperlukan inovasi bahan pembenah tanah. Alhamdulillah sejauh ini hasilnya sangat bagus. Tanaman yang diberi i-Medita tumbuh lebih subur dibandingkan dengan yang tanpa diberi i-Medita," ujarnya.
Atas inovasinya, Anton Kuswoyo berhak mendapatkan penghargaan juara pertama beserta uang pembinaan sebesar Rp10 juta. Ia juga akan mewakili Tanah Laut di tingkat provinsi untuk bersaing dengan para juara dari kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Selatan.
Melalui ajang Tanah Laut Innovation Award 2024, Pemkab Tanah Laut tidak hanya mengapresiasi karya-karya inovatif yang ada, tetapi juga mendorong masyarakat dan stakeholder untuk terus berinovasi demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Tanah Laut.