Foto: Pengurus LDII Kotim sedang mengikuti materi pembelajaran |
Rhoma Irama, yang bergelar raja dangdut di Indonesia, menciptakan lirik lagu "Ingkar". Lagu yang begitu populer di kalangan pecinta musik tanah air. Jika disimak lebih dalam, lagu tersebut menyentuh banyak aspek kehidupan, terutama tentang pentingnya ilmu—baik ilmu agama maupun ilmu duniawi. Salah satu bait dalam lagu tersebut mengatakan:
Capailah olehmu kejayaan dunia
Tuntutlah olehmu akan ilmu dunia
Tetapi satu hal janganlah engkau lupa
Tuntutlah olehmu akan ilmu agama
.....
Ilmumu bagai setetes air di lautan
Kalau dibandingkan dengan kepandaian Tuhan
Coba kaubuka lebar-lebar matamu itu
Dan lihatlah betapa kebesaran Tuhanmu
Lirik ini tidak hanya relevan dalam konteks sosial atau kebudayaan, tetapi juga sangat berhubungan dengan ajaran Islam yang mengajarkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup. Dalam Islam, ilmu bukanlah sesuatu yang terbatas pada usia muda atau tua. Sebagaimana dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk menuntut ilmu dengan sepenuh hati.
Orang bijak mengatakan,
“Tidak ada manusia di dunia ini yang bodoh, yang membedakannya hanya manusia yang malas dan tekun belajar”
Ilmu Tidak Kenal Usia
Salah satu prinsip dasar dalam Islam adalah bahwa ilmu itu tidak mengenal batas usia. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, karena ilmu adalah anugerah yang terus mengalir bagi siapa saja yang berusaha mencapainya. Allah SWT sendiri menyatakan dalam firman-Nya:
إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ - "Ilmu didapat dengan belajar."
Hadits ini mengingatkan kita bahwa ilmu itu bukan sesuatu yang datang begitu saja. Ia membutuhkan usaha, proses, dan ketekunan dalam belajar. Hal ini juga diulang dalam ajaran Islam yang sangat menekankan bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim—baik pria maupun wanita, muda maupun tua.
Menuntut Ilmu Sampai Akhir Hayat
Lirik lagu Rhoma Irama yang tadi juga menyiratkan satu pesan yang sangat kuat: ilmumu bagai setetes air di lautan. Dalam Islam, pengetahuan tentang Allah, alam semesta, dan kehidupan ini memang sangat luas, dan manusia tidak akan pernah bisa memahaminya sepenuhnya. Hal ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Kahfi (18) ayat 109:
قُل لَّوْ كَانَ ٱلْبَحْرُ مِدَادًۭا لِّكَلِمَـٰتِ رَبِّى لَنَفِدَ ٱلْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَـٰتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًۭا
"Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
(Surat Al-Kahfi, 18:109)
Ayat ini menunjukkan betapa luas dan tak terbatasnya ilmu Allah SWT. Semua pengetahuan yang ada di dunia ini hanyalah setetes dari lautan kebijaksanaan-Nya. Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia harus terus belajar dan menggali ilmu, karena ilmu yang kita miliki hanya sebagian kecil dari ilmu yang sesungguhnya ada di alam semesta ini.
Mengapa Belajar Itu Penting?
Belajar adalah kunci untuk memahami dunia ini dan meningkatkan kualitas diri. Dalam Islam, belajar bukan hanya untuk kepentingan duniawi, tetapi juga untuk kepentingan akhirat. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَىٰ كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim" (HR. Tirmidzi)
Menuntut ilmu membuka pintu keberkahan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Ilmu memberikan kita petunjuk dalam menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan ilmu, kita menjadi lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan lebih memahami hakikat kehidupan.
Belajar Tanpa Batasan: Tidak Ada Kata Terlambat
Seperti yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadits, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Belajar tidak mengenal usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang sudah lanjut usia. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk terus menuntut ilmu, kapan saja dan di mana saja. Bahkan, dalam Hadits yang lain, beliau bersabda:
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya." (HR. Muslim)
Ilmu yang bermanfaat adalah bekal yang tak akan pernah terputus, bahkan setelah seseorang meninggal dunia. Inilah alasan mengapa menuntut ilmu harus dilakukan sepanjang hayat. Tidak ada batasan waktu dan usia untuk belajar.
Belajar adalah proses seumur hidup yang tidak terhalang oleh usia. Ilmu adalah salah satu amalan yang terus mengalir pahalanya meskipun kita sudah tiada, selama ilmu tersebut bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, mari kita terus belajar, menggali ilmu sebanyak mungkin, dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita ketahui. Sebagaimana pesan dalam lagu Rhoma Irama, mari kita tuntut ilmu agama dan ilmu dunia dengan sepenuh hati, agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.
إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ—Ilmu didapat dengan belajar.