Susu merupakan minuman bernutrisi yang banyak dikonsumsi. Namun, tak jarang susu segar cepat basi dan harus disimpan dalam kulkas. Inilah yang membuat Susu UHT (Ultra High Temperature) menjadi pilihan menarik. Susu UHT menawarkan kemudahan penyimpanan tanpa kulkas namun tetap aman dikonsumsi.
Keunggulan Susu UHT
Susu UHT melalui proses pemanasan ultra-tinggi yang mensterilkan bakteri merugikan. Proses ini jauh lebih tinggi dibanding susu pasteurisasi biasa. Dengan pemanasan tersebut, susu UHT menjadi awet dan tidak memerlukan penyimpanan dalam kulkas. Berikut beberapa keunggulan susu UHT:
Lebih Tahan Lama: Susu UHT bisa bertahan hingga berbulan-bulan tanpa kulkas. Hal ini tentu memudahkan Anda dalam hal penyimpanan. Cocok untuk persediaan di rumah atau saat bepergian jauh.
Praktis: Kemasan susu UHT umumnya berupa karton yang ringan dan mudah dibawa. Tak perlu lagi repot mencari kulkas untuk menyimpannya.
Minim Risiko Kerusakan: Karena tidak perlu didinginkan, susu UHT meminimalisir risiko kerusakan akibat kulkas mati atau lupa dicabut saat listrik padam.
Proses Pembuatan Susu UHT
Susu UHT menawarkan kemudahan penyimpanan, namun tahukah Anda bagaimana proses di balik keawetan tersebut? Produksi susu UHT melibatkan beberapa tahapan yang berlangsung cepat dan otomatis di pabrik berteknologi tinggi. Berikut rincian tahapannya:
1. Pemanasan Kilat (Flash Heating)
Pertama, susu dipanaskan awal pada suhu yang tidak terlalu tinggi (sekitar 70-80 derajat Celsius untuk susu). Setelah itu, susu dengan cepat kembali dipanaskan hingga mencapai suhu yang dibutuhkan dalam proses UHT, yaitu sekitar 135-140 derajat Celsius. Proses pemanasan kilat ini hanya berlangsung selama beberapa detik.
Ada dua metode pemanasan yang umum digunakan:
Panas Langsung (Direct Heating): Pada metode ini, susu bersentuhan langsung dengan uap panas bertekanan tinggi. Keuntungannya adalah susu berada dalam suhu tinggi untuk waktu yang lebih singkat, sehingga meminimalkan kerusakan nutrisi. Namun, ada risiko titik tertentu pada susu menjadi terlalu panas.
Panas Tidak Langsung (Indirect Heating): Susu tidak bersentuhan langsung dengan panas, melainkan dipanaskan melalui penukar panas khusus. Metode ini meminimalkan risiko panas tidak merata, namun membutuhkan waktu pemanasan sedikit lebih lama dibandingkan panas langsung.
2. Pendinginan Kilat (Flash Cooling)
Setelah dipanaskan, susu segera didinginkan secara drastis menggunakan ruang hampa udara (vacuum chamber). Proses pendinginan kilat ini bertujuan untuk:
Menurunkan risiko kerusakan akibat suhu tinggi.
Membasmi bakteri tahan panas (thermophilic microbes).
Menghilangkan kelebihan air yang didapat saat bersentuhan dengan uap panas.
Mengurangi senyawa mudah menguap yang dapat mempengaruhi kualitas susu.
Cepatnya proses pemanasan dan pendinginan ini penting untuk menjaga kualitas nutrisi dan cita rasa susu UHT.
3. Homogenisasi (khusus untuk susu)
Tahap ini khusus dilakukan pada susu UHT. Homogenisasi merupakan proses memecah globula lemak dalam susu menjadi ukuran lebih kecil dan merata. Hal ini mencegah terbentuknya lapisan krim di permukaan susu dan membuat teksturnya lebih halus dan stabil.
4. Pengemasan Aseptik
Susu UHT yang sudah melalui proses pemanasan, pendinginan, dan homogenisasi dikemas dalam wadah steril. Biasanya kemasan yang digunakan berupa karton berlapis aluminium. Proses pengemasan ini dilakukan di ruangan steril untuk mencegah kontaminasi bakteri setelah susu melewati proses pemanasan awal.
Dengan tahapan-tahapan inilah susu UHT bisa bertahan lama tanpa memerlukan penyimpanan dalam kulkas. Namun perlu diingat, proses UHT juga dapat mempengaruhi kandungan vitamin dan nutrisi tertentu dalam susu.
Popularitas Susu UHT
Susu UHT sangat diminati di negara dengan iklim hangat. Hal ini karena biaya transportasi susu dingin yang mahal dan minimnya lemari pendingin yang efisien. Sebaliknya, susu UHT kurang popular di negara-negara Eropa Utara yang memiliki iklim dingin dan infrastruktur pendinginan yang baik.
Susu UHT menjadi alternatif bagi Anda yang menginginkan susu dengan penyimpanan praktis. Meski begitu, susu UHT mungkin tidak sefavorit susu pasteurisasi dari segi cita rasa. Selain itu, susu UHT juga jarang mengandung vitamin C karena proses pemanasan yang tinggi.
berbagai sumber.