KH Chriswanto Optimis Ormas Dapat Peran Kunci Perbaiki Demokrasi Pasca Pemilu

Ketum LDII Ajak Ormas Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pascapemilu


Jakarta, (28/2) – Dalam upaya meningkatkan kualitas demokrasi pasca pemilihan umum, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyerukan kepada organisasi kemasyarakatan (Ormas) untuk memainkan peran lebih aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Berbeda dengan partai politik yang berorientasi pada kekuasaan, ormas memiliki potensi untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas melalui manfaat nyata bagi masyarakat.

KH Chriswanto menekankan bahwa ormas lahir dari kebutuhan untuk menghimpun dan menyuarakan aspirasi kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. “Ormas hadir karena buntunya aspirasi yang dirasakan oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu. Mereka lalu menghimpun diri dalam sebuah organisasi, agar aspirasinya didengar atau bisa berbuat lebih banyak untuk komunitasnya,” ujarnya.

Sejarah ormas di Indonesia, yang berakar sejak awal abad ke-20, telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat. KH Chriswanto mengingatkan bahwa ormas telah memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, serupa dengan gerakan yang memicu Revolusi Prancis dan kemerdekaan Amerika.

Dalam konteks saat ini, KH Chriswanto mendesak ormas, khususnya ormas Islam, untuk menginternalisasi pesan Rasulullah bahwa “sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.” Ini mencerminkan visi bahwa ormas harus menjadi bagian dari solusi terhadap masalah sosial, seperti yang terlihat ketika ormas menyalurkan air bersih selama krisis air atau berkolaborasi dengan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

KH Chriswanto juga menyoroti pentingnya ormas dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pemerintah dalam menjangkau masyarakat. “Aspirasi tersebut dibutuhkan, agar pemerintah bisa bertindak meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tambahnya, menegaskan nilai strategis ormas dalam membantu pemerintah.

Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa ormas dengan daya tawar yang tinggi dapat mempengaruhi partai politik untuk mengadopsi aspirasi mereka ke dalam program kerja dan platform politik. “Parpol memerlukan aspirasi ormas untuk program kerja bahkan untuk platform mereka. Namun, bila ormas tidak lagi terwadahi aspirasinya oleh parpol, mereka bisa mengalihkan dukungannya kepada parpol lain,” tegas KH Chriswanto.

Menjelang era pasca pemilu 2024, KH Chriswanto optimis bahwa ormas dapat memainkan peran kunci dalam memperbaiki demokrasi melalui musyawarah mufakat atau demokrasi deliberatif, yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengambilan keputusan kebijakan publik. “Ormas dalam hal ini, mewakili aspirasi masyarakat. Mereka bisa memberikan solusi sekaligus mampu menekan parpol untuk membawa aspirasi masyarakat. Jadi hubungan antara ormas dan parpol harus seimbang, saling membutuhkan,” ungkapnya.

KH Chriswanto menutup dengan seruan agar partai politik dan ormas menjalin hubungan yang lebih berkelanjutan dan setara, bukan hanya berinteraksi selama musim pemilu. “Hanya saat Pemilu, ormas dikunjungi untuk menangguk suara. Ini tidak pas,” pungkasnya, menyerukan pembangunan hubungan timbal balik yang lebih sehat demi mencapai pembangunan nasional yang efektif dan demokrasi yang berkualitas.

Post a Comment

Previous Post Next Post