Pada debat capres ke-3 Senin 9 Januari 2023, para capres membahas masalah cyber crime dengan sangat serius. Hal ini menunjukkan bahwa para capres menyadari bahwa cyber crime merupakan ancaman nyata yang dapat membahayakan keamanan dan kedaulatan negara.
Dalam debat tersebut, para capres saling bertukar pikiran mengenai berbagai aspek terkait cyber crime, mulai dari definisi, modus operandi, hingga cara menanggulanginya.
Cyber crime atau kejahatan siber adalah tindak kejahatan yang memanfaatkan teknologi komputer dan jaringan internet untuk melakukan peretasan, pencurian, penipuan, penyebaran virus, dan tindak kriminal digital lainnya.
Cyber crime dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
Phishing: Penipuan dengan cara mengirim email atau pesan palsu yang mengatasnamakan pihak yang berwenang, seperti bank atau lembaga keuangan, untuk mendapatkan data pribadi korban, seperti nomor rekening, nomor kartu kredit, atau kata sandi.
Modus cyber crime terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Beberapa modus cyber crime yang sering terjadi antara lain:
- Mengirim email atau pesan palsu yang mengatasnamakan pihak yang berwenang untuk mendapatkan data pribadi korban.
- Menyerukan korban untuk mengklik tautan atau membuka lampiran yang berbahaya.
- Menawarkan produk atau jasa yang tidak jelas atau terlalu murah.
- Mencuri data pribadi korban dengan cara meretas sistem komputer korban.
Cara menangkal cyber crime
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangkal cyber crime, antara lain:
- Meningkatkan kesadaran akan cyber crime. Masyarakat perlu menyadari bahwa cyber crime merupakan ancaman nyata di era digital.
- Menjaga keamanan data pribadi. Hindari membagikan data pribadi kepada orang yang tidak dikenal. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online.
- Menginstal perangkat lunak keamanan yang terpercaya. Perangkat lunak keamanan dapat membantu melindungi komputer dari malware dan serangan cyber lainnya.
- Melakukan update sistem operasi dan perangkat lunak secara berkala. Update sistem operasi dan perangkat lunak dapat menutup celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku cyber crime.