Merencanakan Berangkat Ibadah Umrah, Siap Lahir Batin

 Umrah


Mengerjakan umrah memiliki pahala yang besar, terutama jika dilakukan pada bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي

“Umrah di bulan Ramadhan sama dengan haji atau haji bersamaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk dapat melaksanakan umrah dengan baik dan lancar, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum berangkat, baik dari segi ilmu, fisik, maupun administrasi. Berikut ini adalah beberapa persiapan yang perlu dilakukan:

  1. Persiapan ilmu. Sebelum berangkat umrah, sebaiknya mempelajari ilmu tentang tata cara, doa, dan adab umrah. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan dan kebingungan saat berada di tanah suci. Beberapa sumber ilmu yang dapat dipelajari antara lain kitab manasik umrah, buku panduan umrah, video tutorial umrah, atau mengikuti kajian umrah yang diselenggarakan oleh agen perjalanan atau lembaga keagamaan. Selain itu, juga perlu menghafalkan doa-doa yang dibaca saat umrah, seperti doa talbiyah, doa tawaf, doa sa’i, dan doa tahallul.
  2. Persiapan fisik. Umrah memerlukan stamina yang cukup, karena melibatkan aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, dan berdesak-desakan dengan jamaah lain. Oleh karena itu, sebelum berangkat umrah, sebaiknya menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, istirahat yang teratur, dan berolahraga secara rutin. Jika memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan membawa obat-obatan yang diperlukan. Selain itu, juga perlu melakukan vaksinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  3. Persiapan administrasi. Sebelum berangkat umrah, sebaiknya menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti KTP, paspor, visa, surat vaksinasi, buku nikah (jika berangkat bersama pasangan), tiket pesawat, bukti pemesanan hotel, dan buku tabungan pembayaran. Pastikan dokumen-dokumen tersebut masih berlaku dan tidak rusak. Jika perlu, buatlah fotokopi atau scan dokumen-dokumen tersebut sebagai cadangan. Selain itu, juga perlu menentukan agen perjalanan umrah yang terpercaya dan sesuai dengan anggaran. Pilihlah agen yang memiliki izin resmi, pengalaman, dan testimoni yang baik dari jamaah sebelumnya.
  4. Persiapan biro travel. Melaksanakan umrah juga perlu memilih biro travel penyelenggara umrah/haji yang amanat dan bertanggung jawab. Hal ini penting untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan kualitas pelayanan selama perjalanan umrah. Salah satu penyelenggara tour travel umrah pada bulan Ramadhan adalah Belva Tour. Belva Tour adalah agen perjalanan yang berlokasi di Bogor, yang memberikan layanan paket umrah, haji, dan tour dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. 

Beberapa penawaran yang ditawarkan Belva Tour antara lain:

  • Menyediakan paket umrah reguler, umrah plus, dan umrah VIP dengan berbagai pilihan durasi, hotel, dan maskapai.
  • Menyediakan paket umrah Ramadhan dengan harga spesial dan fasilitas istimewa, seperti shalat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, ziarah ke tempat-tempat bersejarah, dan buka puasa bersama.
  • Menyediakan paket haji tanpa antri dengan sistem kloter khusus, yang memungkinkan jamaah untuk berangkat haji tanpa harus menunggu antrian yang lama.
  • Menyediakan fasilitas pendampingan oleh muballigh dan mutawwif yang berpengalaman, profesional, dan ramah, yang siap membimbing dan membantu jamaah selama perjalanan umrah dan haji.
  • Menyediakan fasilitas asuransi perjalanan, transportasi, dan perlengkapan umrah dan haji, seperti baju ihram, tas, koper, dan lain-lain.

    Untuk informasi lebih lanjut tentang Belva Tour, Anda dapat mengunjungi website, Facebook, atau YouTube mereka, atau menghubungi nomor telepon yang tertera di bawah ini. Atau tinggalkan pesan di komentar artikel ini.


Scrolling Image


Berikut ini adalah beberapa ayat Alquran yang mengatur tentang umrah dan haji, antara lain:

  • Surat Ali Imran ayat 97:

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan suatu apapun) dari semesta alam."

  • Surat Al-Hajj ayat 27-28:

وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ. لِّيَشْهَدُوا۟ مَنَٰفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْلُومَٰتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۖ فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْبَآئِسَ ٱلْفَقِيرَ

Artinya: "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak dan berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir."

  • Surat Al-Baqarah ayat 196:

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terhalang, maka (sebagai ganti) apa yang mudah (didapat) dari binatang kurban. Dan janganlah mencukur kepalamu sebelum binatang kurban itu sampai ke tempat penyembelihannya. Barangsiapa di antara kamu sakit atau ada gangguan pada kepalanya (lalu ia bercukur), maka kaffaratnya adalah berpuasa atau bersedekah atau berqurban. Apabila kamu aman (dari musuh), maka barangsiapa yang menggabungkan antara umrah dengan haji, maka (baginya) apa yang mudah (didapat) dari binatang kurban. Barangsiapa yang tidak mendapat (binatang kurban), maka berpuasalah tiga hari pada masa haji dan tujuh hari (pada masa) kembali, yaitu sepuluh hari secara sempurna. Yang demikian itu, adalah bagi orang yang keluarganya tidak tinggal di sekitar Masjidil Haram. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah sangat keras siksa-Nya."


Post a Comment

Previous Post Next Post