Waspada Bagi Yang Suka Share Informasi Bohong



Di era teknologi digital, arus informasi via daring bertebaran, dinamis serta senantiasa up-to-date detik demi detik. Bak pisau bermata dua, penyebaran informasi tersebut mempunyai dampak sama kuatnya antara yang real/true dan yang hoax/false. Kekeliruan dalam mengkonsumsi informasi bukan saja hanya mengakibatkan celaka diri sendiri, namun juga dapat menghancurkan kehidupan khalayak umum.

Ancaman bagi yang hobi 'share/forward' setiap informasi

Tergolong manusia berakhlak, seorang mukmin hendaknya dapat memilih dan memilah tiap hadirnya informasi yang datang padanya. Jangan kemudian abai atau lebai, prakteknya dengan selalu menshare / memforward tiap info tanpa melakukan konfirmasi dan atau klarifikasi terlebih dahulu. 

Simak sabda Rasulullah SAW dalam.hadist riwayat Muslim berikut,

عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

Dari Hafsh bin Ashim dia berkata, "Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Cukuplah seseorang (dianggap) berbohong apabila dia menceritakan semua yang dia dengarkan." 

Dari Hadist tersebut, Rosululloh 'mewanti - wanti' kepada orang iman agar berhati - hati dalam menyebarkan informasi, hendaknya bisa menahan diri dan lisan agar tidak "lambe turah' atau berlidah licin. Tak mampu membendung nafsu diri, hingga selalu menyampaikan kepada orang lain setiap informasi yang ia dengar. 

Tindakan didunia nyata, wujudnya berupa perbuatan suka 'ngrumpi' atau menggosip , yang kemudian tanpa disadari "bumbu dan pemanis kata" terselip didalamnya. Akibatnya ia terjebak dalam  perbuatan dusta yang tanpa disadari, hingga akhirnya disebut sebagai pendusta.  Na'udzubillahi min dzalik !

Hal demikian juga bisa disaksikan di dunia maya. Perilaku seseorang yang suka men-share tiap 'kabar' tanpa ada filter,  tergelincir menjadi kebiasaan mencemooh dan mencibir. 
Awas dan hati hati. Ingat riwayat hadist diatas.
Dan pemerintah melalui UU ITE, dalam Pasal 45A ayat (1), memerikan ancaran bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan dipidana dengan pidana penjara enam tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.

Tindakan bijak yang seharusnya dilakukan oleh orang Iman

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًۭا سَدِيدًۭا

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, [Surat Al-Ahzab (33) ayat 70]

Ayat tersebut menjadi dasar bagi orang iman untuk mengedepankan kalimat yang benar, baik dalam komunikasi langsung maupun tidak langsung. Membiasakan berbicara benar menggiring seseorang berperilaku jujur serta meningkatkan rasa takut pada Alloh. Takut apabila berbicara tidak benar akan mendapatkan sanksi dosa dari Alloh.

عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ ثُمَّ ذَكَرَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ قَالَ شُعْبَةُ أَمَّا مَرَّتَيْنِ فَلَا أَشُكُّ ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

dari 'Adi bin Hatim dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang neraka, lalu beliau meminta berlindungan darinya sambil mengusap wajahnya, kemudian beliau menyebutkan tentang neraka lagi lalu meminta berlindungan darinya sambil mengusap wajahnya." -Syu'bah berkata; saya tidak ragu beliau melakukannya hingga dua kali- 

kemudian beliau bersabda: "Takutlah kalian kepada neraka walau dengan secuil kurma, jika tidak mendapatkan, hendaknya dengan perkataan yang baik."  HR Bukhori

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الْعَبْدُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ وَعُمَرَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ وَابْنِ عُمَرَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga. Tidaklah seorang bersikap jujur dan selalu berbuat jujur hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. 

Dan hendaklah kalian menjauhi sikap dusta, karena kedustaan itu akan membawa pada kekejian, sedangkan kekejian akan membawa kepada neraka. Dan tidaklah seorang berbuat dusta dan selalu berdusta hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta."

Pasal 28 ayat (2) UU ITE berbunyi, “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Ajakan pemerhati dunia maya agar menjaga jari benar adanya, Bijak Gunakan Jarimu, Saring Sebelum Sharing.  

Post a Comment

Previous Post Next Post