Dalam dunia teknologi saat ini, keberadaan komputer menjadi hal yang sangat penting. Dengan komputer, segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat. Salah satu komponen yang sangat vital pada komputer adalah processor atau CPU (Central Processing Unit). Processor merupakan chip elektronik berukuran kecil yang berfungsi sebagai otak dari komputer .
Processor memiliki kemampuan untuk memproses dan mengeksekusi instruksi dari software yang dijalankan oleh komputer. Semakin canggih prosesornya sudah pasti semakin bagus pula performa komputernya . Oleh karena itu, perkembangan teknologi processor sangat penting untuk meningkatkan performa komputer.
Semakin baik kualitas dan juga spesifikasi dari sebuah processor, semakin tinggi pula kualitas dan juga performa dari komputer tersebut. Semakin banyak inti pada sebuah processor, dan juga semakin tinggi kecepatan processor tersebut, maka sebuah compute akan dianggap menjadi lebih cepat .
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, processor otak komputer semakin dahsyat. Hal ini tentu saja memberikan dampak positif bagi pengguna komputer. Dengan processor yang semakin canggih, pekerjaan yang dilakukan dengan komputer menjadi lebih mudah dan cepat.
Sejarah Perkembangan Processor
Pada tahun 1971, komponen yang disebut sebagai mikroprocessor untuk pertama kalinya dibuat oleh para teknisi dari perusahaan elektronik Intel. Mikroprosesor adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagai otak/pengolah utama dalam sebuah sistem komputer ¹.
Sejak saat itu, perkembangan teknologi processor terus berkembang seiring ditemukannya teknologi baru yang membuat processor semakin cepat dengan bentuk yang semakin kecil dan kompak untuk menunjang berbagai pekerjaan sehari-hari ².
Perkembangan processor dari zaman ke zaman memang unik. Sebelum kemunculan processor Intel dan AMD yang cukup mendominasi di Indonesia, sebenarnya banyak produsen-produsen processor yang ikut terlibat dalam perkembangan teknologi processor yang diantaranya adalah Apple, Cyrix, dan IBM ².
Saat ini teknologi processor yang terkenal dan dikembangkan khusus gadget adalah Quallcomm. Sebelum munculnya teknologi processor tidak lepas dari perkembangan sejarah dioda dan transistor memang saling berhubungan secara berkesinambungan, karena komputer zaman dulu sebelum ada komponen processor, menggunakan ratusan bahkan ribuan transistor yang dirangkai sedemikian rupa, dan dimensinya pun sangat besar, berat dan tidak efisien ².
Dengan munculnya teknologi processor semuanya berubah menjadi kecil dan kapasitasnya meningkat. Berikut sekilas mengenai sejarah perkembangan processor pertama kali:
- Microprocessor 4004 pada tahun 1971
- Microprocessor 8008 pada tahun 1972
- Microprocessor 8080 pada tahun 1974
- Processor 8086 dan 8088
- Processor 80286 pada tahun 1982
- Processor 80386 (DX dan SX) pada tahun 1985
- Processor 80486 DX dan SX pada tahun 1989
- Processor Pentium (P54C) pada tahun 1993
- Processor Pentium II pada tahun 1997
- Processor Pentium III pada tahun 1999
- Processor Pentium 4 pada tahun 2000 ²
Cara Kerja Processor
Processor atau CPU (Central Processing Unit) adalah sebuah chip elektronik berukuran kecil yang berfungsi sebagai otak dari komputer. Processor mengontrol keseluruhan sistem komputer khususnya dalam menjalankan instruksi, pengolah dan digunakan sebagai pusat ataupun otak dari kegiatan komputer dalam melakukan perhitungan serta menjalankan tugas input dan output ³.
Cara kerja CPU umumnya adalah menerima instruksi dari memori komputer, di mana instruksi berupa perintah untuk menjalankan program, atau mengambil data dari memori ⁴. Berikut ini adalah cara kerja CPU secara lebih detail:
1. Mengambil unit kontrol instruksi dari memori,
2. Decode unit kontrol instruksi dan mengarahkan data yang diperlukan akan dipindahkan ke memori ke dalam aritmatikal logical unit.
3. ALU mengeksekusi aritmatika atau logis. ALU diberikan kontrol dan melakukan operasi data.
4. THC ALU menyimpan hasil di memori atau register.
5. Unit kontrol mengarahkan memori untuk hasil perangkat keluaran atau penyimpanan sekunder ¹.
Jenis-jenis Processor
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis processor yang telah digunakan komputer maupun laptop di dunia:
1. Processor Intel: Intel merupakan jenis processor yang didirikan sejak tahun 1968 oleh Robert Noyce dan Gordon Moore. Prosesor Intel adalah CPU paling populer untuk pengguna desktop maupun laptop. Beberapa lini model yang ditawarkan oleh Intel mulai dari Core, Xeon, Pentium, dan Celeron ¹.
2. Processor AMD: AMD merupakan salah satu prosesor desktop dan laptop yang bersaing dengan Intel. AMD banyak digunakan untuk komputer game, karena dikenal memiliki daya grafis yang baik ¹.
Selain itu, terdapat juga produsen-produsen prosesor lainnya seperti Apple, IBM, dan lain-lain ¹.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi performa processor, diantaranya:
1. Jumlah core atau inti: Semakin banyak core yang dimiliki processor, maka semakin cepat pula aplikasi atau program bisa dibuka atau dijalankan ¹.
2. Kecepatan clock: Kecepatan clock menunjukkan seberapa cepat CPU dapat berjalan. Umumnya, kecepatan clock dinyatakan dalam satuan GHz dan menunjukkan jumlah siklus instruksi yang dapat dijalankan prosesor dalam satu detik ².
3. Ukuran cache: Cache CPU adalah memori cache built-in CPU yang kecil tapi cepat. Di sinilah CPU menyimpan semua informasi yang paling sering digunakan ³.
4. Set instruksi: Set instruksi adalah satu set instruksi yang CPU dapat mengerti. Perintah-perintah ini terdiri dari angka 1 dan 0, juga dikenal sebagai angka biner ³.
5. Temperatur: Suhu tinggi dapat menurunkan kinerja CPU ³.
Salah satu cara untuk meningkatkan performa processor adalah dengan melakukan overclocking. Overclocking adalah proses meningkatkan frekuensi operasi CPU di atas spesifikasi stok asli ². Dengan meningkatkan frekuensi CPU, performa komputer dapat menjadi lebih cepat.
Namun, perlu diingat bahwa overclocking dapat menghanguskan garansi dan mengurangi stabilitas, performa, dan umur prosesor dan komponen lainnya ². Oleh karena itu, sebaiknya lakukan overclocking dengan hati-hati dan pastikan Anda memahami risiko yang terlibat.