Sesi Lanjutan Pengajian Akhir Tahun 2025: Menguatkan Iman di Tengah Kerusakan Akhir Zaman

Pengajian Akhir Tahun LDII 2025

Sesi lanjutan Pengajian Akhir Tahun 2025 kembali digelar dengan suasana yang penuh kekhusyukan dan perenungan. Materi yang disampaikan kali ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi umat saat ini, yakni dalil-dalil yang berkaitan dengan kerusakan akhir zaman.

Realita kehidupan modern hari ini seolah membenarkan apa yang telah disampaikan Rasulullah ﷺ berabad-abad lalu. Kemaksiatan nampak nyata dan bertebaran di muka bumi, tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi, namun dipertontonkan secara terbuka dan bahkan dianggap sebagai hal yang biasa.

"Mari kita gunakan waktu kita untuk taqwa,tawakkal, tafakur dan tadabur, agar bisa selamat dari ancaman kerusakan akhir zaman," ucap Harianto.

Kemaksiatan Terbuka, Iman Diuji

Dalam penyampaian materi, para mubaligh menegaskan bahwa salah satu ciri kerusakan akhir zaman adalah ketika batas antara yang haq dan batil menjadi kabur. Nilai-nilai agama sering dipinggirkan, sementara hawa nafsu dijadikan standar kebenaran.

Media sosial, pergaulan bebas, serta gaya hidup yang jauh dari tuntunan syariat menjadi tantangan besar, khususnya bagi generasi muda. Tanpa pondasi agama yang kuat, seseorang akan mudah terombang-ambing oleh arus zaman yang menyesatkan.

Ajakan Mubaligh: Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah

Pada kesempatan tersebut, Mubaligh Daniel dan Mubaligh Harianto secara tegas namun penuh kasih mengajak pemuda dan pemudi LDII untuk tidak larut dalam kondisi tersebut. Melalui pemaparan dalil Al-Qur’an dan hadits, keduanya mengingatkan bahwa Allah SWT telah memberikan petunjuk yang jelas sebagai pedoman hidup.

Generasi muda diajak untuk:

  • Meningkatkan kepahaman agama, agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang menyesatkan.
  • Memperkuat ketakwaan, karena takwa adalah benteng paling kokoh dari godaan maksiat.
  • Memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, baik yang wajib maupun sunnah.
  • Menghindari perbuatan dosa dan menjauhi kemaksiatan, sekecil apa pun bentuknya.

Menjadi Pemuda Tangguh di Akhir Zaman

Menjadi pemuda yang istiqamah di akhir zaman bukanlah perkara mudah. Ketika keburukan dianggap lumrah dan kebaikan terasa asing, maka bertahan di jalan yang lurus membutuhkan kesungguhan, kesabaran, dan lingkungan yang mendukung.

Melalui pengajian ini, LDII terus berupaya menghadirkan ruang pembinaan yang menyejukkan, agar generasi muda memiliki bekal iman, ilmu, dan akhlak. Harapannya, mereka tidak hanya menjadi penonton di tengah kerusakan zaman, tetapi tampil sebagai agen perbaikan yang membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengajian Akhir Tahun bukan sekadar agenda rutin, tetapi menjadi momentum muhasabah dan penguatan diri. Di tengah derasnya arus kemaksiatan, iman harus terus dijaga, ibadah harus semakin ditingkatkan, dan hati harus senantiasa terikat kepada Allah SWT.

Semoga melalui kegiatan ini, pemuda dan pemudi LDII semakin kokoh dalam keimanan, kuat dalam ketakwaan, serta istiqamah dalam amal kebaikan hingga akhir hayat. Aamiin.

Lebih baru Lebih lama