Muswil VII LDII Sultra: Penguatan SDM Berkarakter Luhur Menuju Sultra Maju

Muswil VII LDII Sultra: Penguatan SDM Berkarakter Luhur Menuju Sultra Maju

Kendari (24/12) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VII dengan tema “Penguatan SDM Berkarakter Luhur Menuju Terwujudnya Sultra Maju, Masyarakat Aman, Sejahtera, dan Religius”.

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Sahid Azizah Syariah Kendari, Jumat (19/12), dan dihadiri unsur pemerintah daerah, tokoh agama, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan lintas agama.

Wagub Sultra Apresiasi Kontribusi Nyata LDII

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, yang hadir dalam Muswil tersebut menyampaikan apresiasi atas berbagai program kerja LDII yang dinilai sejalan dengan visi pembangunan daerah dan nasional.

Menurutnya, LDII telah menunjukkan peran nyata sebagai mitra strategis pemerintah. “Program-program yang dijalankan sungguh nyata dan benar-benar menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah maupun pemerintah Indonesia. Insya Allah ke depan kita akan semakin bersinergi,” ujar Hugua.

Struktur Ekonomi Sultra dan Peran Ormas

Dalam pemaparannya, Hugua menjelaskan struktur perekonomian Sulawesi Tenggara yang sebagian besar ditopang oleh sektor pertanian dalam arti luas, termasuk pertanian pangan, perkebunan, peternakan, dan kelautan, dengan kontribusi sekitar 23 persen.

Sementara sektor pertambangan menyumbang sekitar 20 persen, disusul sektor perdagangan umum sebesar 18 persen. Namun demikian, ia menegaskan bahwa kontribusi besar sektor pertambangan tidak sepenuhnya tercatat sebagai pendapatan daerah.

“Karena itu, sinergi dengan organisasi kemasyarakatan seperti LDII sangat relevan, khususnya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian dan perdagangan yang langsung bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Penguatan SDM Berkarakter Luhur

Hugua menilai tema Muswil VII LDII sangat selaras dengan visi Sultra Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius. Ia menekankan bahwa penguatan sumber daya manusia berkarakter luhur menjadi kunci utama pencapaian visi tersebut.

Konsep ini juga dinilai sejalan dengan Asta Cita, khususnya poin kedelapan yang menekankan akselerasi kehidupan manusia yang harmonis dengan alam, lingkungan, budaya, serta penguatan toleransi antarumat beragama.

“Religius tidak hanya dimaknai sebagai pelaksanaan ritual keagamaan, tetapi tercermin dalam kedisiplinan, integritas, toleransi, serta nilai moral dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Hugua.

Menuju Indonesia Emas 2045

Wagub juga menyinggung visi nasional menuju Indonesia Emas 2045, yang membutuhkan generasi unggul dengan tiga pilar utama, yakni kualitas, kompetensi, dan mental juara.

Ia mengingatkan bahwa bonus demografi dengan dominasi usia produktif menjadi peluang sekaligus tantangan besar, terutama di tengah pengaruh media sosial terhadap karakter generasi muda.

Ketum DPP LDII Tekankan Sinergi dan 8 Bidang Pengabdian

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa Muswil VII LDII Sultra tidak hanya menjadi forum pemilihan kepemimpinan baru, tetapi juga ajang merumuskan arah kebijakan dan program kerja organisasi.

Ia menekankan pentingnya pembentukan karakter berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai bekal menuju Indonesia Emas 2045.

“Kami prioritaskan pembangunan SDM unggul. LDII ingin berkontribusi nyata dan kami siapkan dari sekarang melalui sinergi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

KH Chriswanto juga mengajak seluruh pengurus LDII menyukseskan delapan program pengabdian LDII untuk bangsa, meliputi bidang kebangsaan, dakwah, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, ekonomi syariah dan lingkungan hidup, energi baru terbarukan, serta teknologi digital.

Sinergi untuk Kemanfaatan Umat

Menurutnya, program-program LDII harus disinergikan dengan kekuatan pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat agar keberadaan LDII benar-benar dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara.

Muswil VII LDII Sultra ini turut dihadiri Sekretaris Umum DPP LDII, unsur Forkopimda Sultra, pimpinan OPD Pemprov Sultra, pimpinan MUI Sultra, tokoh NU dan Muhammadiyah, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan lintas agama se-Sulawesi Tenggara.

Lebih baru Lebih lama