Dialog Kebangsaan Musda X LDII Surabaya – Penguatan Moderasi dan Harmoni

Dialog Kebangsaan Musda X LDII Surabaya – Penguatan Moderasi dan Harmoni

Surabaya — 8 Desember 2025

Dialog Kebangsaan Bakesbangpol Surabaya

Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, kembali mengingatkan betapa pentingnya nilai toleransi dan moderasi, terutama di tengah dinamika dunia yang masih dipenuhi ketegangan sosial dan isu keagamaan. Pesan itu ia sampaikan dalam Dialog Kebangsaan pada gelaran Musda X LDII Surabaya yang berlangsung di Gedung Serba Guna Sabilurrosyidin.

“Indonesia ini negara yang majemuk. Justru karena itu, kita punya tanggung jawab besar untuk menebarkan harmoni dan perdamaian,” ujar Tundjung.

Melalui tema “Membangun Toleransi dan Moderasi Beragama untuk Mewujudkan Harmoni Global”, ia menegaskan bahwa kebebasan beragama telah dijamin negara, sementara masyarakat diharapkan menjaga sikap saling menghormati serta tetap berpijak pada konstitusi.

Ia juga meluruskan pemahaman keliru yang sering muncul soal moderasi beragama. Menurutnya, agama tidak perlu dimoderasi karena prinsipnya sudah mengajarkan keadilan, keseimbangan, dan kemanusiaan. Moderasi justru menyasar cara umat menjalankan ajaran: tidak ekstrem kanan ataupun kiri.

Tundjung menyebut empat indikator utama moderasi beragama:

  • Komitmen kebangsaan
  • Toleransi
  • Anti kekerasan
  • Akomodatif terhadap budaya lokal

Dari sisi organisasi, Ketua DPD LDII Surabaya menegaskan bahwa Musda X menjadi ruang memperkuat kualitas sumber daya manusia yang profesional sekaligus religius—mumpuni dalam kompetensi, namun tetap berakhlakul karimah.

Ia menyebut arah pembangunan LDII Surabaya mencakup delapan klaster kontribusi keberlanjutan: kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan & lingkungan, teknologi digital, serta energi baru terbarukan. Seluruhnya dirancang agar selaras dengan visi Surabaya Hebat.

“Program LDII harus sinkron dan membantu program Surabaya Kota HEBAT supaya bisa bekerja secara efektif yang tidak banyak bicara, namun hasil tercapai,” tegasnya.

LDII juga kembali menekankan pentingnya pembinaan keluarga sebagai pondasi utama pembentukan karakter generasi muda. Keluarga dianggap sebagai madrasah pertama yang menanamkan akhlak, kecerdasan, dan daya saing.

Dalam kesempatan tersebut, LDII menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Surabaya atas dukungan yang selama ini diberikan.

“Kami berterima kasih atas perhatian dan kerja sama Pemerintah Kota Surabaya dalam mendukung kegiatan LDII,” tutur Ketua DPD LDII Surabaya, Akhmad Setiadi.
Lebih baru Lebih lama