
Jakarta. Ribuan warga Syarikat Islam (SI) memadati Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (6/11), dalam perayaan Milad ke-120 organisasi tersebut. Acara yang mengusung tema "Ekonomi Kuat, Umat Berdaulat" ini menjadi momentum penegasan kemandirian ekonomi umat dan pentingnya sinergi antarormas Islam untuk memperkokoh ketahanan ekonomi nasional.
Syarikat Islam Dorong Keadilan Ekonomi Melalui Intervensi Negara
Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, dalam orasinya menekankan bahwa orientasi pembangunan nasional harus berorientasi langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Ia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi yang berkeadilan adalah esensi dari Syarikat Islam, selaras dengan amanat Pasal 33 UUD 1945.
“Pembangunan ekonomi yang mewujudkan keadilan memerlukan intervensi negara agar distribusi ekonomi berjalan adil dan merata. Jika dibiarkan bebas, yang kuat akan selalu menang. Karena itu, Syarikat Islam memberikan dukungan penuh dengan memfokuskan dakwahnya pada dakwah ekonomi, pemberdayaan, dan penguatan ekonomi umat,” ujarnya.
Hamdan menambahkan bahwa fokus pada dakwah ekonomi bukan berarti mengesampingkan bidang lainnya, melainkan sebagai perwujudan nyata dakwah Islam dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Wamen Koperasi Ajak Warisi Semangat Kemandirian Syarikat Islam
Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Joko Julianto, yang hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto, menyerukan gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
“Mari kita warisi semangat para pendiri Syarikat Islam, semangat kemandirian, keikhlasan, dan keberanian. Jadikan Syarikat Islam hari ini sebagai gerakan ekonomi rakyat berbasis nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Ekonomi yang kuat, umat akan berdaulat. Dengan umat yang berdaulat, Indonesia akan bermartabat,” tutur Ferry.
LDII Tekankan Pentingnya Kekuatan Ekonomi dalam Dakwah
Ketua Departemen Pendidikan, Agama, dan Dakwah DPP LDII, KH Aceng Karimullah, turut hadir dan menegaskan betapa krusialnya kekuatan ekonomi dalam menopang dakwah dan pendidikan umat. Ia mencontohkan bagaimana para nabi berdakwah dengan ketulusan yang didukung oleh kemandirian ekonomi yang solid.
“Kalau bisa, kita punya koperasi agar generasi penerus (generus) memiliki jiwa wirausaha. Ekonomi itu kadang naik turun, seperti roller coaster, tapi kita diajarkan untuk hidup mujhid muzhid,” ujarnya.
Aceng juga menekankan pentingnya kolaborasi antarormas Islam dalam membangun bangsa yang cerdas dan sejahtera.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Seperti tim sepak bola, semua pemain harus kompak agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur. Kolaborasi antarormas menjadi kunci menuju Indonesia emas 2045,” tambahnya.
Milad ke-120 ini diharapkan menjadi momentum bagi Syarikat Islam untuk semakin memperkuat perannya sebagai pionir gerakan ekonomi umat, serta menjalin sinergi dengan berbagai organisasi Islam demi mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan bermartabat.