
MALANG – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Malang menggencarkan internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui seminar kebangsaan bertajuk “Menumbuhkan Kepedulian dan Solidaritas Sosial Menuju Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya”. Acara yang digelar di Aula Roudlotul Jannah, Sukun, Malang ini menghadirkan Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Saifudin Zuhri, dan Anggota DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, sebagai narasumber utama.
Pancasila Sebagai Benteng Jati Diri Bangsa
Saifudin Zuhri dalam paparannya menekankan urgensi penanaman kembali nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi utama membangun masyarakat yang tangguh dan berdaya.
“Membangun masyarakat yang tangguh dan berdaya harus dimulai dari penanaman kembali nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,” ungkap Saifudin.
Ia mengingatkan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan juga pedoman etika yang membimbing masyarakat dalam berinteraksi, berbangsa, dan bernegara. Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, Saifudin menilai Pancasila menjadi kompas moral agar bangsa Indonesia tidak kehilangan arah dan jati diri.
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga pedoman etika dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tegas politikus PDI Perjuangan tersebut.
Solidaritas Sosial: Kunci Keutuhan Bangsa
Lebih lanjut, Saifudin menyoroti pentingnya memperkuat solidaritas sosial di tengah gempuran individualisme. Ia menyerukan kepedulian antarwarga dan kolaborasi lintas golongan sebagai fondasi utama dalam menjaga keutuhan bangsa.
“LDII sebagai organisasi masyarakat Islam harus bersinergi dengan kekuatan nasionalis, termasuk PDI Perjuangan, demi menjaga persatuan dan kemajuan bangsa,” imbuhnya.
Kolaborasi Nasionalis-Religius untuk Masyarakat Sejahtera
Senada dengan Saifudin, I Made Riandiana Kartika mengapresiasi sinergi antara elemen nasionalis dan organisasi keagamaan seperti LDII. Menurutnya, kolaborasi ini merupakan perwujudan nyata semangat gotong royong yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.
“Kolaborasi antara elemen nasionalis dan religius ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan. Kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan masyarakat yang sejahtera, berdaya, dan berakhlak. Nilai-nilai Pancasila tidak pernah bertentangan dengan nilai-nilai agama,” kata Made.
LDII Berkomitmen Tanamkan Nilai Kebangsaan pada Generasi Muda
Ketua DPD LDII Kota Malang, Sugianto Hadi, menjelaskan bahwa seminar kebangsaan ini merupakan wujud komitmen LDII dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, khususnya kepada generasi muda.
“Permasalahan generasi muda saat ini cukup kompleks. Banyak yang terpengaruh budaya instan, kehilangan empati sosial, dan mulai menjauh dari nilai-nilai kebangsaan. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin mengajak generasi muda kembali memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, agar tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” jelas Sugianto.
LDII, lanjut Sugianto, akan terus berperan aktif dalam memberikan solusi bagi permasalahan bangsa melalui program pembinaan karakter, pendidikan kebangsaan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan yang berkelanjutan.
“Cinta tanah air, kepedulian sosial, dan semangat gotong royong adalah nilai luhur bangsa yang harus terus dirawat. Tanpa itu, generasi muda akan mudah tergerus arus globalisasi,” pungkasnya.